[5] recording...

412 81 1
                                    

Hari demi hari comeback semakin dekat. Rasa gugup yang mereka rasakan tentu saja semakin menjadi. Namun dengan mereka latihan terus menerus, rasanya gugupnya itu sedikit berkurang.

Kembali ke beberapa waktu yang lalu, yaitu saat mereka melakukan rekaman lagu untuk WIZ*ONE yang awalnya berjudul Lean On Me diganti menjadi With*One.

Eunbi sebagai sang composer tentu saja akan melakukan yang terbaik untuk WIZ*ONE, sang penggemar yang selalu mendukung mereka dalam keadaan apapun.

Para member yang lain juga sudah mengumpulkan lirik lirik yang mereka tulis sendiri. Eunbi bersama dengan rekam timnya yang disebut Psycho Rabbit memilih lirik yang mana yang pas untuk dijadikan lirik lagunya.

Sebagai seorang yang kerap bernyanyi sebagai demo, Chaewon berusaha semaksimal mungkin supaya hasilnya bagus. Ini juga karena akan didengarkan oleh member yang lain.

Chaewon sudah sering melakukan tugasnya seperti itu karena vokalnya yang unik dan juga terdengar jernih. Chaewon sudah melalui masa masa itu dan sekarang adalah waktu untuk semua member melakukan recording.

Awal mula yang melakukan recording adalah Yuri. Dia masuk ke dalam ruangan rekaman sambil memegang keras dan segelas kopi. Ah menjadi yanh pertama untuk melakukan recording sebenarnya cukup memberikan tekanan.

Beberapa kali Yuri sudah menyanyikan bagiannya dengan baik, hanya saja kata Eunbi perlu diperbaiki sedikit di akhir nadanya.

Waktu terus berjalan, sebagian dari member IZ*ONE sudah melakukan rekaman dengan baik. Mereka juga saling menunggu satu sama lain karena mereka memang tidak ada jadwal apa apa selain melakukan recording.

"Lagunya enak," tukas Sakura dan diangguki oleh yang lain.

"Pengen nangis bawaannya," sahut Chaeyeon. Hal itu benar adanya karena liriknya yang sangat mendalam. Selain itu instrumen lagunya juga dibuat dengan baik. Hal itu menciptakan sebuah lagu yang sangat mendalam.

Apalagi IZ*ONE dan WIZ*ONE sudah mengalami masa masa sulit bersama. Oleh sebab itu lagu yang dibuat oleh Eunbi dan lirik oleh IZ*ONE sebagai sebuah persembahan untuk WIZ*ONE.

"Naege gidae," Yena menyanyikan bagiannya dengan dramatis. Yena tidak usah ditanya, anak ini memang banyak tingkah tapi dia lah yang membuat IZ*ONE menjadi ramai beserta dengan Yujin.

"You make me better~"

"Kalian suka bagian mana sih liriknya?" tanya Nako karena dia cukup penasaran.

"Naege gidae sih," tukas Yena dengan yakin.

"You make me better," sahut Yuri.

"Gua setuju sama Yuri," timpal Minju.

"Duain."

"Tigain."

"Empatin."

Yena memajukan bibirnya, "Hellow ini gua doang yang suka naege gidae?"

"Apeuge han mankeum deo naega jikyeojulgeyo," Wonyoung menyanyikan bagiannya itu yang artinya 'i'll protect you as much i hurt you'.

"Deep," sahut Yujin.

Yang lain mengangguk dengan setuju. Siapapun yang menulis lirik itu, you are the MVP:)

"Siapa lagi recording?" tanya Chaeyeon.

"Hyewon," sahut Chaewon, "Yang terakhir Eunbi."

Mereka melanjutkan obrolan mereka yang tidak ada habisnya. Banyak sekali hal yang mereka bahas. Mulai dari gerakan dance, kelucuan saat melakukan recording ataupun saat latihan.

"Aslian gua nggak sengaja megang tai burung kemarin di mobil kita gara gara nungguin kalian lama banget keluar," cerita Yena dan hal itu membuat mereka semua yang mendengarnya tertawa.

"Terus terus gimana?" tanya Nako dengan antusias.

"Awalnya gua nggak nyadar kan tuh kalau itu tai burung, ya udah gua santai aja kirain air biasa. Makin lama kok kayak lengket gitu, gua perhatiin hmmmm tau aja kan apa," lagi dan lagi Yena berhasil membuat mereka semua tertawa seperti tanpa beban.

"Aneh banget lo anjir," ledek Hyewon sambil tertawa.

"Selain itu, gua juga punya cerita nih," Wonyoung tiba tiba bersuara. Mereka sekarang fokus kepada Wonyoung.

"Ini nggak lucu sih kayak punya Yena, tapi menurut gua ini salah satu momen yang aneh dan nggak terlupakan," ucap Wonyoung.

"Ah lambat," protes Yujin.

"Sabar!" sahut Wonyoung cepat.

"Oke jadi kan waktu gua mau balik ke Korea dari New Zealand, di bandara nggak ada sama sekali fansite," ucap Wonyoung.

"Udah denger," celetuk Yujin.

Wonyoung mencubit pelan lengan Yujin, "Ssttt diam. Yang lain kan belum tau cerita."

"Hah serius?" tanya Sakura, "Kemarin gua sama lo harinya balik sama kan? Fansite gua ada di bandara Jepang."

Wonyoung mengangguk dengan ekspresi wajah yang serius, "Beneran. Gua sampai nanya sama manager hyung. Katanya sih ini memang jadwal yang private, tapi gua bingung aja gitu."

"Mungkin memang beneran nggak ada yang tau kali," celetuk Hitomi, "Soalnya waktu gua balik sama Nako pun ada fansite juga tau."

Dalam hati pun Wonyoung masih bertanya tanya. Kenapa fansite nya tidak ada yang tahu? Apa karena sangat jauh di New Zealand?

"Mungkin juga karena lo jauh banget kali di sana," ucap Yuri, "Korea ke New Zealand jauh banget kan ya."

Yang lain mengangguk setuju. Mungkin karena kendala di soal transportasi. Tetapi tetap saja di dalam lubuk hatinya yang terdalam itu dia sedih dan merasa aneh.

"Beneran sama sekali nggak ada?" tanya Yena memastikan.

Wonyoung mengangguk dengan yakin.

Selain itu, orang orang di sana juga menganggap jika Wonyoung itu ada. Keberadaannya seolah olah invisible. Padahal kan dia seorang idola. Walaupun pasti banyak yang tidak tahu, setidaknya seperti satu banding sepuluh yang tahu siapa itu Wonyoung atau hanya sekedar mengenalinya saja.

Yang lain kembali sibuk bercerita dengan topik yang sedikit berbeda dari posisi mereka masing masing. Namun, Wonyoung malah bergelut dengan pikirannya sendiri. Walaupun sudah beberapa saktu yang lalu, tetap saja itu menjadi pikirannya.

Karena apa? Wonyoung tahu. Sekalipun tidak ada preview di twitter. Pasti ada saja fansite atau mungkin sasaeng yang memotretnya. Namun kemarin benar benar tidak ada sama sekali.

"Jangan terlalu dipikirin," kata Chaeyeon yang sadar kalau Wonyoung menjadi banyak diam setelah bercerita tadi.

Wonyoung ingin mengeluarkan keresahannya, namun dia urungkan karena mau seberapa keras pun dia mengatakannya, pasti yang lain hanya akan menanggapinya itu hal biasa padahal itu tidak biasa sama sekali bagi Wonyoung.

Setelah Wonyoung pikir pikir lagi. Mungkin hal itu memang tidak begitu penting. Lagi pula hanya masalah fansite yang bisa jadi memang benar adanya kendala di transportasi.

"Ah sudahlah, untuk apa dipikirkan," ucap Wonyoung pada dirinya sendiri.

Wonyoung mengambil sisa roti miliknya yang belum habis, kemudian dia menuliskan sesuatu di bukunya.















5 Mei 2020
14.32
Studio Rekaman

Aku bercerita tentang hari itu, hari dimana aku pulang dari New Zealand dan yang lain mengatakan jika itu hal yang wajar.

Bagiku, itu adalah hal yang aneh. Tetapi aku tidak bisa berbuat apa apa selain hanya bisa kupikirkan dan bertanya tanya pada diriku sendiri.

run | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang