Pagi yang cerah untuk sekolah. Awali pagi dengan minum kopi. Begadang semalam membuat keresahan. Semoga pelajaran olahraga lancar.
Mark, Haechan sama Renjun dianterin sama Johnny karena suatu hal yang membuat Johnny marah. Jika penasaran apa hal 'itu'. Itu adalah Mark sama Haechan bolos bareng Jeno dan kawan-kawannya.
Untung aja Renjun gak ikutan. Dia memilih nebeng sama Jaemin walaupun sangat terpaksa. Berguna juga ojek Jung ini.
"Kalo bolos lagi... Pindah sekolah lagi."
"Jangan lah pah, udah nyaman disekolah ini." jawab Haechan berharap.
"Makanya jangan bolos."
'Hm, tapi ini berangkatnya kepagian.' batin Mark
Renjun yang duduk disamping kemudi cuman bisa senyum-senyum sendiri sambil liatin spion. Sampai akhirnya mereka sampai didepan gerbang sekolah.
Terdapat Jeno dan Jaemin yang juga dianterin sama bapaknya. Renjun jalan duluan masuk ke sekolah. Berasa orang paling benar dan tidak pernah salah, itulah Renjun.
"LIREN... JUN."
Renjun noleh ke arah Jaemin yang berlari ke arahnya. Lalu kembali berjalan lagi, menanggapi panggilan Jaemin bukan kebiasaan Renjun.
"Semalem begadang lagi lo?" tanya Jaemin menerawang.
Renjun hanya diam.
Jaemin mendengus pelan. Dia berjalan santai sambil melipat tangannya ke belakang kepala. Matanya melirik ke arah Jeno dan Haechan yang berdebat masalah bolos kemarin.
"Untung kemaren gak ikut bolos, ye gak? Gue nyelametin lo."
"Hm, makasih."
"No problem, and then I want minta sesuatu ke lo."
Renjun mendahului Jaemin masuk ke kelas. Dia langsung duduk dibangkunya lalu merebahkan kepalanya ke meja. Kepalanya terlalu berat, lehernya menjadi tidak sehat. Padahal kepalanya ditinggal dirumah kan bisa.
"Minta sesuatu apa?" tanya Renjun pelan.
Jaemin segera duduk dan ikut merebahkan kepalanya ke arah Renjun. "Went to my dad's company meeting."
"Ngapain gue harus ikut?"
"Nemenin gue lah, ya? Sekali aja."
"Lah, kan ada Jeno."
"Males, Jeno pasti nyari pacar disana dan yang dapet malah gue."
Renjun menghela napas dan menenggelemkan wajahnya dilipatan tangannya. "Jadi, lo ngajak gue cuman buat nemenin dapetin pacar?"
"Hm, gitu juga bisa."
"Ya udah gue gak mau."
Jaemin tertawa ringan lalu mengusak rambut Renjun. "Gak lah, nemenin gue doang."
"Kalo gue gak sibuk, gue ikut."
Hati Jaemin menjadi berakar-akar. Akhirnya berhasil membujuk Renjun yang emang kalo diajak suka nyari alasan nolak. Jaemin memang pintar membujuk atau mungkin cuman beruntung aja.
•
Mark menatap adiknya dan temannya yang berdebat tidak ada habisnya. Dia melirik ke arah jam tangan lalu menghela napas. Kakinya melangkah menghampiri kedua orang tersebut.
"C'mon man, ini masih pagi."
Haechan mendecih pelan. "Siapa bilang ini dah malem?"
"Gak ada, ah udahlah. Ini kesalahan kita semua, termasuk Hyunjin, Felix, Lucas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga
FanficJaemin dan Jeno adalah saudara kembar yang hanya tinggal bersama Jaehyun- bapaknya. Hingga suatu hari ada orang pindahan disamping rumahnya. Siapakah itu? Dan kerusuhan apa yang terjadi nantinya? Check it out yo! • bxb! • jaemren, slight nohyuck • b...