Ting.. Ting.. Ting..
Suara dering Alarm tidak mengganggu seorang Gadis Remaja yang sedang terlelap. Dia tetap saja tidur walaupun hari sudah siang.
"Sayang.. Kamu mau bangun apa mau Bunda siram dulu." teriak wanita paruh baya dari depan kamarnya, suara pukulan pintu akhirnya membuat dia terbangun.
"5 menit lagi Bunda.." ucap Gadis Remaja itu. Dia bernama Thalia Ayu Pratama
"Sekarang udah jam 7, kamu mau sekolah atau sekalian gak sekolah?" teriak Bundanya kembali, akhirnya hal itu membuat Thalia berlari ke kamar mandi.
Tak ada 10 menit Thalia keluar dari kamarnya dengan masih berantakan. Bunda nya sudah menunggu di Meja makan.
"Kak Geo udah berangkat Bun?" tanya Thalia.
"Udah pastinya." jawab sang Bunda. Thalia semakin panik, dia meraih 2 lempar Roti dan meminum susunya dengan sangat cepat. Setelah itu pamit pergi ke Sekolah.
***
Thalia keluar dari Taksi dengan terburu buru, seperti yang sudah dia duga, Gerbang sudah di tutup.
"Pak, tolong buka pak, saya mau sekolah." ucap Thalia. Satpam itu tidak memperdulikannya.
"Pak tolong, atau saya akan telepon Ayah." ucap Thalia langsung membuat Satpam itu ketakutan.
"Baik, saya buka gerbangnya." ucap Satpam itu. Thalia menyengir, dia masuk dengan santai sebelum sebuah suara membuatnya terdiam.
"Terlambat lagi." suara dingin itu membuat Thalia menyengir.
"Ehh.. Kak Rendy, cuma telat 5 menit kok kak." ucap Thalia. Rendy masih memandangnya datar.
"Sama aja terlambat." ucap Pemuda yang dipanggil Rendy itu.
"Tapi kan gak lama, gurunya juga belum masuk ke kelas." bela Thalia.
"Tapi gerbang sudah di tutup." ucap Rendy.
"Enggak, tuh, terbuka kan." ucap Thalia sambil menunjuk ke arah gerbang.
"Kan tadi kamu masuk." ucap Rendy.
"Tapi kan pak Satpam ngebolehin gue masuk, jadi gak papa kan." ucap Thalia.
"Tapi kan..." suara Rendy terhenti saat seorang Pemuda datang ke arah mereka, ternyata itu Geo, kakak Thalia.
"Ah sudah kalian ini pagi - pagi udah ribut aja."_ ucap Geo melerai mereka berdua.
Thalia pun merasa dirinya selamat dari ocehan dingin Rendy yang membuatnya kesal. Dia berjalan menyusuri koridor dan menuju ke kelasnya.
"Selamat pagi bu, maaf saya terlambat." ucap Thalia pada guru yang berada di kelasnya. Guru yang paling baik dan sangat Thalia senangi, siapa lagi kalau bukan bu Ema guru Ips.
"Oh iya Thalia. Silahkan duduk, lain kali jangan telat lagi ya!" seru Bu Ema.
Thalia pun berjalan menuju tempat duduknya lalu ia mendudukkan tubuhnya yang sudah lelah.
"Ngapain aja lu bisa telat segala, tidur jam berapa lu?" tanya sahabat Thalia bernama Cindy.
"Bacot lu, udah deh gue capek." jawab singkat Thalia.
"Gak asik lu mah, pagi - pagi udah badmood aja." sahut Amel yang juga sahabat Thalia.
Cindy dan Amel adalah sahabat dekat Thalia. Mereka bersahabat sejak mereka SMP.
***
Kringg... Kringg... Kringg...
Bel istirahat pun berbunyi. Thalia dan sahabatnya menuju kantin untuk mengisi perut mereka."Kalian mau pesen apa?" tanya Amel.
"Gue mau mie ayam aja sama es teh." jawab Thalia.
"Yaudah gue samain aja deh." sahut Cindy.
Amel pun langsung pergi memesan. Di sisi lain Cindy sedang memperhatikan Thalia yang dari tadi menatap laki - laki yang duduk disebelah kakaknya. Siapa lagi kalau bukan Rendy.
"Eh.. Lu ngapain liatin kak Rendy, suka kali ya lu." tegur Cindy yang membuat Thalia terkejut.
"Apaan sih lu, enggak ya. Gu-gua liatin kak Geo kok. Kepo aja gitu mereka ngomongin apa." jawab Thalia dengan sedikit gugup. Yang hanya dibalas anggukan malas oleh Cindy.
"Yaudah yuk makan, ngapain sih kalian debatin kak Rendy. Gajelas banget deh kalian." sahut Amel yang membawa makanan mereka.
Di waktu itupun Rendy juga tampak melihat Thalia yang sedang makan. Geo pun merasa heran dengan tingkah laku Rendy yang dingin, jadi senyum-senyum sendiri melihat adik gadisnya.
"Ngapain lu Ren liatin adek gua?" tanya Geo.
"E-enggak kok, ngaco deh lu, yaudah yuk masuk udah bel, gadenger apa lu!" Ajakan Rendy yang hanya dibalas anggukan oleh Geo dan satu sahabatnya lagi bernama Dicky yang hanya terdiam.
#bersambung_
KAMU SEDANG MEMBACA
i love my Rival
Fiksi RemajaSeorang gadis cantik bernama Thalia ayu pratama yang dijodohkan dengan musuhnya sendiri bernama Rendy Wiranata Putra. Kisah mereka penuh dengan keributan. Rendy anak yang cuek dan dingin bisa luluh dengan seorang Thalia yang keras kepala. Meskipun...