BELLADONNA

19 3 0
                                    

1 Hari berlalu...

"Selamat pagi Tuan?"... Sapa nya sopan.

Seorang laki-laki paruh baya mengangguk ringan. Dengan wajah tegasnya, membuat semua orang segan menatap. Dia masih saja sibuk dengan korannya. Serta ditemani satu cangkir Chocholat panas. Dia yang terlalu serius membuat diri nya tak sadar di hampiri oleh orang lain.

"Pagi?...Cup"... Dengan ciuman singkat di pipi nya.

"Pagi...Dari mana saja?"... Dia menatap dengan senyuman manis nya. Tak lupa di lepaskan koran nya sejenak.

"Membangunkan Na dan Doll. Ada kerjaan pagi ini?"...

"Sudah besar. Apa masih harus di bangun kan?...Tidak, tapi tak tau nanti"...Dia menjawab dengan muka kesal.

"*Chagi... Jangan seperti itu. Apa aku harus menemani kamu lagi?"... Ia menggenggam tangan nya manja.

"Dimana mereka?... Tentu... Dan harus"... Sambil di sentuh hidung lawan bicara nya.

"Sebentar lagi. Jangan pulang terlalu malam. Ingat, anak-anak juga perlu perhatian"...

Dia sama sekali tak menjawab. Hanya tersenyum dan mengiyakan pelan. Pagi yang cerah membuat mereka bermesraan dengan manis nya.

Bahkan setiap Pelayan yang melihat, tersenyum malu. Karna, Tuan mereka tidak pernah mau jauh sama sekali dari Istri nya. Saat mereka sibuk dengan dunia nya, seorang datang dengan muka masam. Melihat adegan itu pagi-pagi.

"*Okasama... Jangan seperti gadis remaja!?"... Sambil menghentak kan kaki nya kesal.

"Aduh... Bayi kecil. Mana yang lain?"... Seakan tak memperdulikan kekesalan nya.

"*Okasan... Jangan mengalihkan pembicaraan!!"...

"*AiDoll... Ada apa?"...Tanya laki-laki paruh baya heran.

"*Okasan *Jiji... Apa waktu kalian bersama kurang? Sekarang *Aniki lebih butuh kalian"...

"Ern memanggil Adik dari Ibu nya *Haha atau *Okasan sedangkan untuk suami nya *Jiji"

"Sayang... Kenapa dengan Fi? Dimana dia sekarang?"... Dia berusaha membujuk.

Yang satu lagi hanya fokus melihat mereka.

"Ayo kekamar *Aniki... *Oppaya ada di depan kamar nya. Dari tadi tidak membuka kan pintu"... Dia menarik cepat tangan lawan bicara nya.

Mereka pergi dengan cepat. Dan diikuti dengan pelan oleh yang lain nya.

======

Di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda.

"Pagi Bubu?"... Senyum nya sama sekali tak terlepas.

"Pagi...Ada kelas?"...

"Ada Bubu. *Ma... Hari ini ada pemotretan?"...

"Ada Sayang. Kenapa?"...

"Jangan pulang terlalu larut. Dan juga Bubu, juga sama. Aku tidak ada teman di rumah"... Dia berpura-pura kesal.

"Iya... Bubu salah. Tapi, kata nya kamu pergi dengan *Daddy bukan?"...

"Hm...Pergi ke Galery sama Pelelangan. Tak ada yang menarik"... Mimik wajah nya berubah datar.

Mereka yang menyadari itu, saling pandang mencari jawaban. Tapi hanya menganggkat bahu kosong.

"Kenapa Sayang? Hm?..."...Dia mengelus lembut tangan anak tersayang nya.

"*Nothing... Hanya capek. Oh iya... Boleh aku kembali ke kamar? Nanti kalau yang lain datang, suruh saja ke atas... Cup... Sayang *Ma...Bye Bubu"...

Wanna One : SICK DNA!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang