Tiga belas

377 48 6
                                    

Jennie ingin memaksa bertahan namun keadaan memaksa dia mundur sama halnya sekarang dia duduk di sofa rooftop kossan di temani secangkir kopi hitam tanpa gula

" Maaf terlambat tadi ada urusan " ucap seseorang yang baru saja duduk disampingnya dengan stelan jas berwarna hitam senada dengan dress nya yang dia pakai

Jennie mengalihkan tatapannya pada orang ini lalu tersenyum tipis memaklumi namun ada yang berbeda dari senyum itu

Jennie menjulurkan tangannya menatap ramah pada pria di hadapannya ini

" Gue jennie " ucapnya

Uluran tangan jennie di sambut dengan baik " gue gery lebih tepatnya alatas gery borna "

Jabatan tangan itu terlepas jennie menganggukan kepalanya lalu menyuruh staff cafe membawa minuman apa saja tentunya

" Ponakan gue punya bapa ganteng juga sukur deh " lega jennie di balas tatapan bingung gery

Jennie berdecak lalu tersenyum licik
" welcome di rumah nya ibu dari calon anak lo " dingin jennie

Gery tersentak kaget " maksudnya jisoo " tanya gery merasa tak yakin

" Iya dia tinggal di kossan ini dan gue adalah sahabat jisoo jadi lo jangan maen maen ya " petuah jennie membuat gery mengangguk paham

" Lo harus tanggung jawab sama jisoo " to the point jennie lalu menyuruh staf cafe menyimpan minuman itu di meja

" Gue udah minta tapi dia nya gak mau " ucap gery dengan mimik muka tenang

" Terus lo mau gitu kalo anak lo gak punya bapa " sebal jennie

Gery menghela nafas lalu menatap jennie tenang " gue bakal pantau jisoo dan calon anak gue dari jauh kalo anak gue udah lahir gue bakal muncul di hadapan anak gue sebagai papa nya " ucap gery

Jennie menahan emosinya " gue gak bakal ijinin ponakan gue tau siapa bapanya " tegas jennie

Gery masih terlihat santai menanggapi jennie yang terlihat emosi " terserah " ucap gery enteng

" Brengsek lo " decak jennie

Gery terkekeh lalu mulai meminum secangkir capucino yang sudah jennie beri obat tidur sebelum gery ke sini dengan cara menyuruh ilham

Jennie tersenyum licik lalu ikut menyesap kopi hitam nya dengan anggun

" Lo suka sama jisoo " tanya jennie

Gery menyimpan cangkir itu di meja lalu mengangguk tanda setuju " iya semenjak pertama kali gue sama dia ketemu di halte bus terus gak nyangka itu bakal lanjut sampe gue nekat hamilin dia "

" Gue akui kalo gue brengsek karna merkosa jisoo pas dia mabuk tapi engga dengan gue karna gue gak terpengaruhi alkohol sama sekali itu pyur kemauan gue sendiri " jelas gery masih terlihat tenang namun ada binar tulus di setiap dia sebut nama jisoo

Jennie kehabisan kata kata kenapa bisa cinta datang di halte bus ya ampun,

" Kalo gini sih gue restuin " ucap jennie lalu mengalihkan tatapannya pada langit yang cerah dan menghitung dengan suara sangat pelan

" Satu dua ti- " hitungan ketiga jennie berhenti

" Ngantuk banget gue " gumam gery lalu menyenderkan tubuhnya pada sofa dan mulai tertidur lelap

Jennie tersenyum senang " selamat lo masuk ke jebakan gue "

Jennie berdiri lalu menyuruh ilham menelpon jisoo agar ke sini setelah jennie pergi

🐯🐯🐯

Mau seceria apapun seseorang dia tetap merasakan yang namanya sakit hati sama halnya dengan rose yang diam diam mengikuti june ke salah satu club terkenal karna ada tawaran pada june untuk nge dj

Broken Kossan ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang