b

174 24 20
                                    

•~•
▪︎ 'b' you're so beautiful ▪︎

seminggu setelah kejadian 'dijametin Hendery', Dejun lebih sering ditempeli olehnya dan membuatnya merasa sedikit risih jika di depan publik.

ia jadi lebih sering membawa bekal sendiri dari rumah, atau tidak ya menitip makanan di kantin ke salah satu temannya lalu memakannya di kelas sendirian.

namun hal itu tidak menyurutkan niat Hendery untuk menggebet Xiaojun. katanya 'cinta butuh perjuangan'. hilih.

sekarang, perjuangannya berlanjut. kini ia berada di depan kelas Dejun sambil membawa kotak bekal yang disiapkan kakaknya tadi pagi.

"beb! pangeranmu dateng niih! bukain dong pintunya!" ucap Hendery setengah berteriak.

Pintu kelas Xiaojun memang kalau istirahat selalu dalam keadaan tertutup, kata Yangyang sebagai penghuni kelas sih 'biar ga ada setan yang masuk'. lah, ini buktinya setannya malah gedor-gedor pintu sambil tereak,

"ELSAH! DO YOU WANNA BUILD A SNOWMAN! OKAY GEBRAAK!" setelah nyanyian merdu tadi, Hendery langsung menggebrak pintu agar terbuka.

BRAAK!

"ASU KAGET!" Xiaojun yang tadinya sedang tertidur pulas refleks bangun dan berdiri sambil melotot

"eh bibirnya minta di ketjup!" dan bodohnya, setelah Dejun mengumpat tadi, Hendery langsung menghampirinya lalu mengecup bibir suci pujaan hati. sangat tidak disarankan untuk ditiru, karena setelahnya, wajah Hendery berakhir bonyok sebelah.

"HUWAAAA! mamaaa, anakmu yang cakep ini dicium komodo!" tangis kecil Xiaojun setelah adegan ketjupan maniez dari seekor komodo.

"ih jan nangiis! udah nih makan aja yuk buka mulutnya, aaaaaa" cara menenangkan orang menangis dari Hendery ternyata lumayan manjur. setelah kata 'aaa', Xiaojun mangap dan memakan bekal Hendery yang ajaib ini.

"enak der! lagi dong!" akhirnya, Dejun melupakan ketjupan tiba-tiba tadi dan lanjut memakan nasi goreng yang disuapkan kepadanya.

"belepotan aja masih cantik ih kamunya. gimana aku gak makin cinta coba!" ucap Hendery setelah selesai menyuapkan bekal kepada Xiaojun. walau Xiaojun mulutnya masih penuh dengan nasi dan pipinya menggembung lucu.

"gembel kamu odol!" tak di sangka, begitu saja ternyata Xiaojun sampai merona. jawabannya pun lucu-lucu gitu.

"kok aku odol?" tanya Hendery heran. padahal ia sudah beranggapan dirinya kini terlihat layaknya pangeran yang perhatian membawakan dan menyuapkan bekal kepada sang putri yang dengan anggunnya tinggal mangap menerima suapan demi suapan sampai kenyang.

"kamu kan komodo. KOMODO, TEMAN BAIKKU!" oh, kodomo toh. oh, teman baik toh.

"untung sayang. untung cinta. untung bucin." ucap lirih Dery yang kelihatannya kesal dengan pengakuan sang pujaan hati yang seenaknya memanggilnya sebagai teman baik.

"udah kenyang. makasih." final Xiaojun, yang dilanjutkan dengan senyuman manis untuk Hendery. 

IH RASANYA KEK MO MENINGGOY!-batin Hendery berteriak lebay.

"yaudah cantik. sama-sama. btw tadi aku abis keruangannya pak Suho, denger-denger 2 jam pelajaran kedepan bakal jamkos. jadi tidur gih, kamu masih ngantuk kan? aku sama anak wakanda dulu yaa" ucap manis Hendery sembari mengusak rambut Xiaojun yang sedikit berantakan.

"oke. jan ngejamet loh!" Ujar Dejun seperti pacar saja.

"gak kok, bay beb! ailop yu! nanti aku anter ya pulang sekolahnya! jan lupa nunggu di parkiran!" ucapan sampai jumpa Dery membuat Dejun senyum-senyum sendiri. 

AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang