j

85 11 23
                                    


'j' we're like jack and jill

;

pada hari kedua alias hari bebas, semuanya bersenang-senang. tak terkecuali sekelompok pemeran cerita kita

jangan lupakan, hari ini adalah hari dimana ide-ide cemerlang mereka di praktekkan. semua telah disiapkan matang-matang, apalagi mama Lucas sekaligus istri dari yang berulang tahun ikut serta. 

pagi-pagi tadi, mama Taemin datang ke perkemahan sambil membawa tumpeng dan nasi kotak yang disiapkan untuk sarapan anak-anak yang berkemah, itung-itung traktiran dari kepsek yang baik hati atas dasar bertambahnya usia. wah, mulia sekali.

guru-guru serta semua murid sudah tau akan ide ini. jadi, beberapa tenda dipinjam sementara untuk menyiapkan kejutan nanti.

jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Saatnya beraksi.

terlihat dari tenda, korban yang dituju baru saja selesai mandi. jam segini adalah waktunya mereka sarapan. sialnya, di meja tempat untuk mempersiapkan makanan, tidak ada satu pun makanan tersedia. 

"lah, kok kosong?" bingung ia melihatnya.

"eh, pagi pak Minho. kenapa pak?" Jungwoo memulai dramanya

"pagi, Jungwoo. ini, kok sarapannya gak ada? kamu juga ngapain disini? Lucas mana? dianggurin kamu?" ujar Pak minho danbalik menanyakan perihal Jungwoo yang kelihatannya tak ada kerjaan itu.

"udah selesai paak jam sarapannya. Lucas adatuh di tenda lagi makan, trus tadi kelompok saya sarapan terakhir, kata pak Onew, kalau masih sisa boleh diambil. kalau bapak mau makan ya ambil aja ke tenda saya." ujar Jungwoo dan cepat-cepat kembali ke tenda, kelihatannya sih gitu.

walau sedikit bingung dengan penuturan pacar anaknya sekaligus muridnya itu, ia lanjut berjalan ke tenda murid nya, agar ia bisa makan. namun kehilangan jejak Jungwoo dan beralih ke tenda bertuliskan 'anak mama' untuk bertanya pada anaknya, dimana tenda Jungwoo

saat masuk ke tenda anaknya, ia tak menemukan makanan. malahan, ia melihat anaknya bersama 2 temannya, henxiao, sedang bertengkar.

"HEH KINGKONG! ELU KAN YANG MAKAN KACANG GARUDA PUNYA XIAOJUN?!" ujar Hendery, kelihatannya marah pada Lucas yang kini menenangkan Xiaojun yang menangis--air akua.

"SEMBARANGAN AE! GW TADI SARAPAN MAKE PILUS PUNYA GUANLIN YAA, BUKAN KACANG GARUDA!" balasnya tak kalah nyaring

"IIH BACOT KLEN! AAAA MAU KACAAANG!" Xiaojun jengah, namun melihat pak Minho yang cengo di depan tenda, ia merengek kembali ke gurunya sambil menarik tangan beliau lalu di goyang-goyang.

"PAH! BUKAN SALAH LUCAS LOH! APA PAPA YANG MAKAN?!" tuduh lucas tak jelas pada bapaknya yang kini tak tau harus berlaku bagaimana

"eh eh, papa kan baru masuk! dan dituduh ae. durhakim kamu cas!" elak sang korban

"IYAKAN? PASTI PAK MINHO YANG NGAMBIL KACANG GARUDANYA DEJUN!" ntah mengapa, Hendery ikut-ikutan memfitnah sang kepsek yang makin bingung

"HEH KAMU KELEDAI, NGAPA JADI NUDUH SAYA? GAK DOYAN SAYA TUH SAMA KACANG, MILIH GORIORIO SAYA MAH, MURAH!" Pak Minho tanpa sadar ikut ngegas

"udah, kamu sama bapak aja ayo cari makan. ntar saya belin kacang se pohon-pohonnya" ucapnya pada Xiaojun dan menarik anak malang yang kehilangan kacang dari dua makhluk jadi-jadian yang masih saja berdebat

"mau kemana pak?" tanya Xiaojun sedikit centil, yaitu dengan menggelayuti tangan Pak Minho

ntah mengapa, papa dari Lucas ini terlihat menanggapi Xiaojun, "nyari jungwoo. katanya di tendanya ada sarapan sisa gitu" hmm, modus sedikit sih, menggenggam tangan Xiaojun yang mulus tiada panu

"itu pak tendanya" tunjuk Dejun lalu mengajak gurunya itu kesana, tanpa melepaskan pegangannya di tangan beliau

"Jungwoo, bapak minta mak-- MAMA?" saat membuka pintu tenda, si bapak mengira didalam tenda ada Jungwoo yang tadi memberitahunya pasal sarapan, tak diduga, malah Taemin yang ia temui di dalam tenda. ekhm, ingat, Xiaojun masih menempel padanya. nghoogeey, drama mulai.

"yaampun papa! kamu kalau gak ada mama sukanya nempel sama bocah seumuran Lucas iya?!" bentak marah Taemin-drama-melihat Xiaojun menempeli suaminya yang juga masih kaget

"enggak gitu maa! aku tu cuman mau nyari sarapan trus gak sengaja ada kecelakaan tadi!"

"halah, ngeles terus!!! udah ah, aku mau pulang!" kelihatannya, suaminya ini tertohok dan oleng setelah didorongnya keluar tenda

"maah!" panggil Pak Minho, terlihat bersalah namun tetap mengejar istrinya tersebut 

"MA---eh?" teriakannya tertahan setelah melihat tempat pertama yang tadi kosong tanpa makanan ataupun orang-orang, kini penuh dengan berbagai kado dan Tumpeng besar ditengahnya. jangan lupakan, murid-murid dan guru-guru yang berkumpul di sekitar meja

"SELAMAT ULANG TAHUN PAK MINHO!" seru semua yang ada di sana. Xiaojun yang sedari tadi di sampingnya kini pun mengucap,

"hehe, selamat ulang tahun pak! mon maap tadi tangan saya khilaf. kalau mau nyalahin, ke Lucas ya pak. idenya dia ini tuh. sekian" cengengesannya sambil menyalami dan menyelamati Pak Minho dan berlari kecil kearah teman-temannya

"PAH! AYO TIUP LILIN DULU, TUMPENGNYA KEBURU KETETESAN KALAU LAMA-LAMA" pasti sja itu lucas. tapi benar, diatas tumpeng, ada lilin yang menyala. segera ia mendatangi meja dan meniup seraya berucap terimakasih. kemudian, semuanya dapat sarapan yang terlambat.

"kamu toh! papa tuh bingung trus deg-deg an daritadi, mana mama juga ikut-ikutan" ujar jujur sang papa sambil menjitak kepala Lucas dan mencium dahi sang istri, kemudian mengucap terimakasih kepada oknum yang sudah ikut berpartisipasi

setelahnya, mereka semua duduk bersama lalu sarapan. pasangan kita, Henxiao, ntah mengapa malah diam-diam an. 

"Der? kenapa sih? diem mulu. ada yang sakit apa gimana?" Xiaojun menanyakan keadaan Hendery, yang terlihat bete, entah apa alasannya

"tadi kamu kenapa megang-megang pak Minho?" tanyanya sedikit ketus

"yaampun, cemburu toh. ululu gausah cemburu-cemburu kamu tuh, gak cocok" kata Xiaojun sambil mengunyel-unyel pipi Hendery agar tak lagi ngambek

"itu kan disuruh Lucas, kamu juga kalau gak mau aku diambil orang ya jangan dicuekin terus" lanjutnya, memberi kode agar cepat-cepat official

"yaudah iyaa" ujar Hendery, masih sedikit ngambek

"kalo iya, senyum dong" Xiaojun menoel pipi Hendery agar kembali senyum

"iya-iyaaa, niiih" Hendery langsung menunjukkan senyumnya dengan gigi ditampilkan, membuat Xiaojun tersenyum lucu, Hendery pun sama.

"ih keju" ujar Dino yang menyaksikan bersama yang lainnya, sambil tersenyum penuh arti setelah melihat ke-uwu-an tadi

AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang