Chapter 5

20 11 2
                                    


Happy Reading....
.

.

.

Hari ini adalah hari dimana vanya akan menginjakkan kaki di sekolah barunya di Seoul. Dan mungkin karna jawaban doyoung atas pertanyaannya kemarin yang membuat vanya semakin penasaran dengan sekolah barunya itu.

Saat sarapan mama vanya bertanya pada vanya, apakah vanya akan bisa menyesuaikan diri dengan sekolah barunya kali ini atau tidak. Karna takutnya dia tidak bisa menyesuaikan diri dan bergaul dengan teman-teman sekolahnya karna sifatnya yang dingin dan cuek. Tapi kali ini vanya yakin meski yang ingin dia lakukan bukanlah berteman melainkan mengungkap mistery pembullyan di sekolah yang akan dia masuki kali ini.

"yaudah kalo gitu, dek lo sekolah bareng gue aja searah kok!" varo

"hmm!" vanya

"oh iya, papah mungkin pulang lewat malam ini, kerjaan papah banyak soalnya kalian gapapa kan?!" papah

"iya, mamah juga mau beres beres di toko sekalian beli peralatan buat disana!" mamah

"ohh jadi mamah sama papah pulangnya maleman ya!" vanya

"iya kamu gapapa kan sayang?!" mamah

"iya gapapa mah kan ada kak varo!" vanya

"kakak juga ada tugas kelompok entar, lo ajak piya aja kesini biar ada temennya!" varo

"owh, serahlah yang penting gak sendiri!" vanya

"yaudah, berangkat gih ntar telat loh sekolahnya!"mamah

" yaudah mah pah, kalo gitu varo sama vanya berangkat dulu ya!"varo

"iya hati hati!" mamah,papah

"iya, bye mah pah!" vanya

Vanya pun pergi ke sekolah bersama kakaknya. Dimobil pun sama, vanya hanya diam tanpa berbicara sedikitpun pada varo. Meskipun dia ingin bertanya tentang sekolah barunya itu. Siapa tau varo tau sesuatu, tapi ya namanya vanya mana mau buka bicara duluan.

"eh dek!" akhirnya ada suara yang terdengar di mobil itu.

"hmm?!" vanya

"lo nanti disekolah hati hati yak, gue denger dari temen gue sering ada pembullyan disana!" varo

"gue udah tau kok!" vanya

"tau dari mana?!" varo

"dari piya lah terus dari kak doy juga!" vanya

"doy siapa?!" varo

"kak doyoung!" vanya

"owh, kapan lo ketemu dia?!" varo

"kemaren!" vanya

"owh, tapi inget ya lo jan macem macem ntar kalo ada apa apa gue juga yang susah!" varo

"anjir, ga ada akhlak bat punya abang!" gumam vanya

"apa lo bilang barusan?!" varo

"engga ga ada!" vanya

"lo kira gue budeg apa!" varo

Varo mengerem mobil secara tiba tiba yang otomatis membuat vanya kaget. Seketika vanya langsung mengucapkan kata kata mutiaranya yang selalu dia simpan.

"Bang*at" vanya

"gila lo ya!" bentak vanya

"makanya jan maen maen!"varo

"dasar pens istaka!" vanya

"turun oneng!" varo

"nape sih lo!" vanya

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang