Chapter 6

25 13 0
                                    

Happy Reading...

.

.

.

Setelah kembali dari kantor kepala sekolah, vanya dan silvia langsung menuju kelas mereka. Semasa berjalan merewati lorong sekolah, vanya pun teringat akan sesuatu.

"eh piya!" vanya

"hm,napa?" silvia

"tadi pas gue nanya sama satpam, kok lo ngilang?" vanya

"owh, gue ke kamar mandi tadi!" silvia

"ngapa ga ngasih tau!" vanya

"ya maap orang gue kebelet!" silvia

"hmm_-" vanya

"oh iya lo ke kantor kepsek dianter siapa?!" silvia

"sendirilah!" vanya

"yang bener?!" silvia

"iya, kan tadi gue nanya satpam terus ditunjukin jalannya, eh tapi tadi gue sempet dianter sih tapi dilantai dua pas udah deket!" vanya

"ha? dianter siapa?!" silvia

"eee, gue lupa namanya tapi dia bilang dia ketua osis disini!" vanya

"ketua osis?, owh si kelvin!" silvia

"hm!"vanya ngangguk

"dah, ini kelas kita!" silvia

Dan mereka sudah tiba di depan kelas yang bertuliskan 1-2. Tapi rasanya sedikit aneh karna lorong depan kelas itu cukup sepi,mungkin karna belum banyak siswa yang datang. Dan sepertinya di sebelah kelas itu ada ruangan lain yang agak gelap seperti kelas kosong atau gudang.

"eh piya, itu gudang ya?!"vanya

"gudang?, owh bukan itu kelas lama yang udah ga ke pake!" silvia

"kenapa?" vanya

"entahlah, tapi pernah ada yang meninggal juga disana pas udah ditutup!" silvia

"apa?" vanya

"hmm, yok masuk ga enak lama-lama disini!" silvia

"yaudah!" vanya

Vanya dan silvia pun masuk ke kelas. Vanya duduk di bangku kosong di belakang silvia. Dan tak lama, siswa lain pun sudah banyak yang masuk dan kelas menjadi ramai. Dan ada beberapa siswa perempuan yang mendatangi vanya.

"hai, lo murid baru ya?!" tanya salah satu dari ketiga perempuan itu.

"iya!" balas vanya

"kenalin, gue febby ini temen gue namanya chenny dan ini Fina!" febby

"owh, gue vanya!" vanya

"ooh vanya, nama lo bagus, pindahan darimana?!" febby

"gue dari busan!" vanya

"busan?, gue juga dari sana!" chenny

"wah, pernah ketemu kah?" fina

"entahlah gue ga inget!" chenny

Vanya hanya tersenyum dan mencoba untuk tidak terlalu dingin. Cukup beruntung karna vanya mendapat teman yang cukup ramah disini. Dan sepertinya sekolah ini tidak terlalu buruk seperti apa yang diceritakan oleh silvia dan doyoung padanya.

Beberapa menit setelah percakapan kecil itu, guru pun masuk ke kelas mereka. Gurunya laki-laki dan dia membawa beberapa buku ditangannya. Dan saat guru itu memerhatikan semua siswa, pandangannya terhenti ketika melihat vanya.

"kamu murid baru?" tanya guru itu pada vanya

"iya pak!" vanya

"owh, baik silakahkan kedepan dan perkenalkan diri pada yang lain!" ujar guru itu lagi.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang