𝗗𝗮𝘆³ ; Gigit sedikit

50 9 0
                                    

"Baa!"

Gracia tersentak, kemudian menoleh sembari memelototi orang yang mengejutkan nya.

"Liu Yangyang!!" Seru Gracia kesal, lalu memukul lengan Yangyang dengan ganas.

Yangyang meringis sembari tertawa, "Hei hei, santay, gua cuman mau ngecek lo ada riwayat penyakit jantung atau gak." Ujar Yangyang santai.

Gracia memelototi pemuda kurus tersebut, lalu memberikan sebuah cubitan spesial.

Yangyang kembali meringis, "Kdrt anjing" Umpatnya, lalu segera menjepit tangan Gracia diketiak nya.

Anget anget gimana gitu.

Ngehe:>

"YANGYANGGGGG!!!!!" Teriakan Gracia menggelegar di Garden Rooftop Rumah sakit.

Yangyang tertawa puas setelah berhasil menjahili Gracia.

Namun tak lama, datang beberapa dokter dan perawat dengan wajah panik.

Tatapan mereka fokus pada Gracia, yang kini sudah menunjukan ekspresi muram? Kesal? Sebal?

Eh apa bedanya?

Yangyang menyeritkan dahinya, "Ada apa ya dok? Sust?" Tanya nya sopan.

Para dokter dan suster segera memberi salam singkat, lalu perlahan mendekati mereka.

"Nona Gracia, anda tidak apa-apa?" Tanya salah satu dokter wanita dengan sopan.

Gracia menghela nafas pelan, namun Yangyang yang duduk tepat disebelah nya tentu bisa mendengarkan helaan nafasnya.

Terasa sangat berat.

"Gracia gapapa kok" Ujar Gracia lembut.

Yangyang sedikit terkejut ketika melihat Gracia yang sekarang.

Tak ada wajah datar atau garang, tak ada kata-kata kasar yang ia keluarkan saat bersama Yangyang.

Malahan Gracia terlihat sangat manis, bahkan ia tak memakai "Gua" Untuk menyebut dirinya, seperti biasa.

Gracia. Sedikit membuat Yangyang tergelitik.

Beberapa perawat terlihat ragu, "Apa perlu pemeriksaan?" Tanya salah satu perawat.

Gracia menggelengkan tanda menolak, "Gracia baik-baik aja kak." Ujar Gracia lembut.

Yangyang tersenyum melihat sikap lembut Gracia.

Akhirnya para dokter dan perawat pergi, meninggalkan dua insan ditempat tersebut.

"Gara-gara lo kan anjing" Cerca Gracia tiba-tiba.

Yangyang menatap tak percaya gadis itu, apa mengubah sifat semudah dan secepat membalikan kertas?

"Yangyang salah apa Gracia?" Ujar Yangyang dengan nada yang di lembut-lembutkan.

Guna mengejek gadis ber-iris hitam tersebut.

Gracia mendengus, "Berisik."

Kemudian hening.

Yangyang tak tahan dengan keheningan, lagi pula dia punya banyak pertanyaan yang perlu dijawab oleh gadis berkulit pucat disebelah nya itu.

"Lo kemaren beneran kesekolah?" Tanya Yangyang.

Jujur ia masih mempertanyakan, sekolah mana yang masih buka saat tanggal menjelang natal, juga tahun baru seperti ini?

"Iyalah." Jawab Gracia singkat.

Yangyang tak puas dengan jawaban nya.

"Emang nya lo sekolah dimana?" Tanya Yangyang, masih dengan penasaran.

Gracia melirik pemuda bersurai coklat disebelahnya, "Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya nya balik.

Yangyang mendengus, "Mau tau sekali." Cetus nya.

Gracia terkekeh pelan, "Pusat rehabilitasi, disitu gua sekolah."Ujar nya.

Oh jangan katakan penyakit yang diderita Gracia, seperti yang ia pikirkan?

Tiba-tiba Yangyang jadi blank sendiri.

Gracia melirik pemuda tersebut, lalu bersedekap dada.

"Kita tukeran kado yuk."

Ajakan tersebut seketika membuat lamunan Yangyang buyar.

Hei, ada kehendak apa hingga gadis tidak jelas ini mengajak nya bertukar kado?

"Besok Christmas loh, lo lupa apa emng gak tau?" Ucap Gracia dengan nada sinis.

Yangyang seketika ingat, besok ternyata natal, dan banyak orang yang akan bertukar hadiah.

"Boleh, gua denger rumah sakit ini juga katanya ada Christmas event?"

Gracia mengangguk.

"Bukan event juga sih, tapi perayaan, itu tiap tahun emang ada." Ujar Gracia. "Hadiah apa yang lo mau?" Tanya Gracia pada Yangyang.

Yangyang menjitak dahi gadis itu, "Kalau hadiah gak bakal seru kalau udah di tau duluan hadiah nya." Ujar Yangyang

Gracia merotasikan bola matanya, "Bagi gua, kebahagiaan lebih penting dari pada seru. Lo gua kasih hadiah ular piton, seru iya pas kejar kejaran nya, abis itu lo nangis kejer pas digigit." Celoteh gadis itu panjang lebar.

Yangyang segera menyumpal mulut Gracia dengan roti yang sepertinya Gracia bawa.

"ELWIU LYANYANG!" Teriak Gracia dengan mulut tersumpal roti.

Yangyang tertawa, lalu kemudian mendekatkan wajah nya dengan wajah Gracia, sembari menatap lekat iris hitam pekat gadis itu.

Gracia memundurkan wajah nya, namun tertahan karena Yangyang menekan tengkuk nya kedepan.

"Biar cepet abis." Ujar nya setelah tanpa berdosa menggigit roti yang ada di mulut Gracia.

"LIU YANGYANG!!!!!!!!!"

"IYA SAYANG??"

Oh tidak, Gracia benar-benar akan kambuh jika terus bersama pemuda sialan satu ini.

🦋🦋🦋

©𝐓𝐢𝐧𝐤𝐢𝐞𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠
241220

10 Days with Mr. Liu || Ft. YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang