▪︎ note :
semenjak mempublish story ini agak sedikit kaget karena lumayan di apresiasi. terimakasih untuk kalian yang sudah mampir dan memberikan vote juga komen. sumber semangat deh pokoknya.
'ku harap kalian menikmati setiap jalan cerita dari fiksi ini dan silent reader di fiksi ini lumayan banyak, tapi itu tidak akan mematahkan semangat. terima kasih untuk perhatiannya^^
Minggu, 22 November 2020
"Sebuah pertemuan, walaupun hanya sementara, adalah awal dari berbagai kemungkinan."
» chapter 2
Asahi, melihat perwujudan dirinya di depan cermin panjang. Ia sudah rapi dengan setelan jas hitam tanpa dasi, rambutnya sudah di tata ke atas yang menampilkan dahi menawannya.
Dia terdiam dengan posisi seperti itu hingga beberapa detik kedepan, kemudian menghela napas panjang. Rasanya benar-benar tidak ingin pergi.
"Kak Asa." sayup-sayup, Asahi dapat mendengar suara sang adik di balik daun pintu yang nampaknya menunggu jawaban dari kakaknya untuk mempersilahkannya masuk.
"Masuk, dek." gadis cantik dengan dress ungu muda selutut dengan kulit seputih porselen, juga wajah yang mirip dengan Soojung—sang ibu.
Langkahnya mendekat ke arah sang kakak yang masih berdiri tegak, bola matanya bergerak mencari sesuatu yang tidak di kenakan oleh pria di sampingnya.
"Tidak pakai dasi? Acara formal, kak. Jangan malas." katanya sembari menepuk pelan pundak pria itu, Asahi memejamkan kedua matanya erat. Ketahuan juga akhirnya.
"Aku akan pakaikan, sebentar aku pilihkan dulu." gadis itu mendekat ke arah walk in closet milik Asahi, membuka lemari khusus dasi yang sudah di tata pria itu. Dasi kupu-kupu hitam di ambilnya, mengingat setelan jas Asahi yang serupa.
Dilihatnya sang kakak yang merebahkan dirinya di atas ranjang, membuatnya menggeleng pelan. "Bangun, sini adek pakaikan." mendengarnya, membuat ia bangun dari posisi tidurnya.
Dengan patuh, walau malas Asahi menatap iris mata adiknya tersebut yang sudah duduk di sampingnya. "Kau tahu kan, kakak paling tidak suka memakai pakaian formal begini? Kenapa juga harus pakai dasi sih?" protesnya.
"Berisik ya kakakku satu ini, sudah diam dulu." Asahi cemberut, membiarkan adiknya itu memasangkan dasi pada kerah kemeja putih yang membalut tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'𝐑𝐔𝐌𝐈𝐓
Fanficsummary ↳ ❝rumit. gadis itu membuatnya menjadi demikian. tapi itu yang membuatnya sadar, dia pantas untuk diperjuangkan. Rumit ©fleurwinter 2020