Bagian.14

2.3K 325 184
                                    


Jangan lupa vote dan comment


This love

"Mas kamu selingkuh?"tanya Taehyung dengan  air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.

Taehyung langsung mengamuk ia bahkan melempari Jeongguk dengan bantal, Jeongguk tentu terkejut dan berusaha membuat Taehyung tenang.

"Sayang dengarkan mas dulu,mas mohon"

Jeongguk memeluk Taehyung, Taehyung meronta ronta minta di lepaskan ia bahkan memukuli Jeongguk.

"Hiks...lepasin aku mas hiks...lepas!!!!"

"Tenang Sayang, dengarkan penjelasan mas dulu"

Taehyung memeluk Jeongguk, jeongguk menghela nafas pelan akhirnya ia berhasil membuat Taehyung tenang, Jeongguk melepaskan pelukannya dan mengusap air mata di pipi Taehyung.

"Mas hiks..."

"Jangan menangis hmm? Dengarkan dulu penjelasan mas mau?"

Taehyung mengangguk.

"Mas makan keju, kamu tau kan mas alergi sama keju jadi merah gini Sayang"

"Tapi mas hiks..."

"Kamu gak percaya sama mas? Kamu tau kan mas kalo alergi suka merah nya gini"

Taehyung terdiam dan mencoba mengingatnya, memang iya sih Jeongguk kalo alergi suka memerah seperti itu bahkan saat dulu Taehyung juga mengira Jeongguk melakukan itu dengan Jimin.

"Kamu percaya?"

Taehyung mengangguk dan ia kembali memeluk Jeongguk.

"Maaf mas hiks..."

Jeongguk tersenyum sambil mengusap punggung Taehyung.

"Tidak apapa sayang, justru seharusnya mas yang minta maaf" lanjut Jeongguk dalam hati.

"Mas aku mau ramen"

"Ramen?"

"Iya, aku pengen makan ramen buatan kamu"

Jeongguk melepaskan pelukanya dan tersenyum ke arah Taehyung.

"Kamu ngidam?"

"Mungkin, aku gak tau"

"Baiklah mas buatin dulu, kamu tunggu ya"

Taehyung mengangguk dan Jeongguk pun keluar dari kamar membuatkan ramen untuk Taehyung.

lagi dan lagi kebohongan yang terucap.

*
*
*
*
*

Jeongguk mulai memasak ramennya ia menambahkan beberapa toping kedalam ramen buatanya, namun tak lama kemudian ponselnya bergetar Jeongguk mengkecilkan api kompor ia merogoh kantong dan mengambil ponselnya.

Menghela nafas pelan saat lagi dan lagi Jimin menghubunginya pedahal Jeongguk sudah memperingatinya untuk hari ini jangan dulu menghubunginya, Jeongguk dengan terpaksa menjawab panggilan Jimin.

"Jeongguk...."

"Jimin kenapa menelepon? Aku kan sudah bilang jangan dulu menghubungiku"

"Iya aku tau, tapi sayang aku laper di apartement tidak ada bahan makanan kamu kesini ya beliin aku makanan"

Jeongguk menghela nafas pelan,masa iya ia harus meninggalkan Taehyung dengan keadaan seperti ini.

"Sayang.."

"Aku gak nerima penolakan! Pokoknya harus kesini kalo gak aku gak bakal minum obatku"

Jika sudah bicara begitu tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan Jimin.

"Baiklah...aku akan kesana tapi tunggu sampai Taehyung tidur dulu"

"Yes!! Aku tunggu Sayang"

Jeongguk mematikan sambungan teleponnya dan ia melanjutkan memasakanya.

*
*
*
*

Taehyung tersenyum lebar saat melihat Jeongguk datang dengan membawa ramen, Jeongguk memberikan ramen itu ke Taehyung.

Taehyung menghirup aroma wangi dari ramen tersebut, air liur dalam mulutnya benar benar sudah tidak tahan ingin segera mencicipi ramennya.

"Pelan pelan makananya itu masih panas"

"Iya mas"

Baru ketiga suap entah kenapa Taehyung merasa sudah kenyang, Jeongguk yang sedang memperhatikan Taehyung pun merasa bingung apa rasa masakannya tidak enak.

"Eummm...mas aku kenyang"ujar Taehyung sambil memberikan mangkuk ramennya.

"Kenyang? Baru 3 suap loh Sayang kamu makan masa udah kenyang"

"Aku beneran udah kenyang mas, aku ngantuk ayo tidur aku mau peluk kamu"

Jeongguk mengangguk ia menyimpan ramen di meja, naik ke atas ranjang menjadikan tangannya sebagai bantal Taehyung.

Dengan begitu nyamannya Taehyung pun langsung memejamkan matanya, dan ia tertidur sambil memeluk Jeongguk erat.

Jeongguk tersenyum kecil saat melihat Taehyung yang sudah terlelap tidur, Jeongguk mengecup rambut harum milik Taehyung ia jadi teringat sesuatu bodoh yang dilakukannya dengan Jimin.

Jeongguk menangis ia benar benar merasa menjadi orang yang tidak tau diri, tidak tau terima kasih atas apa yang telah di berikan tuhan padanya.

"Maafkan mas sayang...maaf"

*
*
*
*
*

"Jeongguk!"

Senang Jimin saat melihat Jeongguk datang dengan membawa makanan untuknya.

"Ayo masuk, kita makan sama sama"

"Maaf Jimin Taehyung sedang sakit, aku tidak bisa menemani mu hari ini Taehyung membutuhkan ku"

"Aku juga membutuhkan mu Jeongguk, aku juga butuh kamu" ujar Jimin dengan tegasnya.

Jimin dan Jeongguk saling memandang satu sama lain.

"Jangan hanya memikirkan Taehyung pikirkan tentang ku juga Jeongguk, Taehyung masih bisa hidup selamanya bersama mu lantas dengan aku? Tidak bisa, waktu untuk hidup tidak lama lagi Jeongguk"

Jeongguk tertunduk ia benci situasi ini Jeongguk benci menjadi lemah, ia sebenarnya sangat khawatir meninggalkan Taehyung sendiri di rumah Jeongguk ingin pulang dan menemani Taehyung.

Tapi disisi lain perkataan Jimin ada benarnya juga, saat ini memang waktu Jeongguk lebih penting bersama Jimin.

Jeongguk menatap Jimin dan tersenyum.

"Baiklah aku akan disini bersama mu Jimin"

Jimin tersenyum lebar ia memeluk Jeongguk erat.

"Makasih sayang...."

*
*
*
*
*

Taehyung sebenarnya tidak tidur ia hanya berpura pura tidur saja, Taehyung menyandarkan punggungnya pada dipan ranjang.

Melihat ke sisi tempat tidurnya yang sudah kosong, Jeongguk pergi lagi ia meninggalkan Taehyung di saat kondisi Taehyung sedang seperti ini.

Taehyung mengusap air matanya yang menetes tiba tiba, kenapa tuhan harus memberi ujian seberat ini pada Taehyung.

Taehyung tidaklah sekuat dan setegar itu untuk berpura pura.

Lebih baik Taehyung tidak tau apapun.

"Hiks...mas"

Tbc...

Maaf bnayk typo...

Kalian penasaran ada apa dengan Taehyung

Sebenarnya bingung lanjutin ini book.






This Love || KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang