Part 8.

254 20 4
                                    

( warning!)

~

Sesuai instruksi Dowoon, Younghyun segera menuju lantai 1 dan kembali memeriksa setiap pintu. Memastikan bahwa semua pintu terkunci, kamera dan alarm keamanan berfungsi baik. Setelah memastikan semuanya aman, Younghyun segera melangkahkan kakinya kembali menuju kamar mereka di lantai 2. Walau wajahnya tenang-tenang saja, namun sesungguhnya tidak demikian dengan perasaan Younghyun. Pria tampan itu menyimpan berbagai perasaan sejak kakinya kembali menginjak tanah kelahirannya. Dan hari ini perasaan itu memuncak ketika ia kembali membawa keluarga kecilnya untuk mendiami rumah mereka ini. Rumah yang mereka persiapkan bersamaan dengan persiapan pernikahan mereka 8 tahun yang lalu. Rumah yang merupakan hasil jerih payah mereka saat mereka masih aktif didunia musik. Senyum mengembang di wajah Younghyun saat kembali mengingat kenangan masa lalu mereka. 

Setelah tiba dilantai 2 dan membuka pintu kamar mereka , Younghyun disuguhkan dengan pemandangan Dowoon yang sudah berganti pakaian dengan piyama berwarna biru muda dan berbaring di atas ranjang. Semua barang mereka yang sebelumnya masih berantakan kini sudah tampak sangat rapi dan menempati tempatnya masing-masing. Dengan segera Younghyun menutup pintu serta menguncinya kemudian menyusul Dowoon untuk berbaring diatas ranjang lebar itu. Dengan segera Younghyun menarik Dowoon dalam pelukannya dan menciumi gemas pipi suaminya itu. Setelah puas membuat Dowoon kegelian, Younghyun meletakkan dagunya pada puncak kepala Dowoon dan menghirup wangi rambut Dowoon yang baru saja dicuci. 

" Sudah kau periksa semua hyung?" tanya Dowoon yang sudah menyamankan diri dipelukan Younghyun.

" ne.. semua pintu sudah kuperiksa.. bahkan pintu kamar mandi di lantai satupun sudah kututup Dowoon-ah" jawab Younghyun sambil menutup matanya. Dowoon memukul lengan Younghyun pelan karena digoda seperti itu. Baik ketika tinggal di Korea maupun di Kanada memang segala urusan rumah mereka upayakan untuk mereka kerjakan sendiri. Oleh karena itu dirumah mereka tidak ada pelayan rumah tangga yang tinggal. Jika mereka tidak sempat membersihkan rumah, mereka akan menggunakan jasa kebersihan rumah untuk melakukannya. Jika tidak sempat mencuci ataupun melipat pakaian, mereka tinggal membawa pakaian ke laundry. Selain itu semua mereka kerjakan sendiri termasuk memasak.Oleh karenanya mereka malah menjadi mandiri dalam berbagai hal tentang pekerjaan rumah. 

" Kau sudah mengantuk Dowoon-ah?" tanya Younghyun lembut. Dowoon mengangguk pelan. Matanya menatap kearah Younghyun dengan pandangan lelah. 

" ne hyung... setelah berbaring rasanya aku jadi sangat mengantuk" jawab Dowoon yang kini kembali menyamankan tubuhnya. Younghyun tersenyum melihat tingkah manja suaminya itu, kemudian menarik selimut hingga menutupi bahu Dowoon. 

" Tidurlah bila kau sudah mengantuk Dowoon-ah.. hyung ada disampingmu" bisik Younghyun tepat ditelinga Dowoon. Kemudian Younghyun menggumamkan sebuah lagu pengantar tidur untuk Dowoon. Bukannya tertidur Dowoon malah tertawa dalam pelukan Younghyun. Dahi Younghyun mengkerut heran akan tingkah Dowoon itu dan kemudian Younghyun melihat kearahnya.

" Yak.. kenapa kau tertawa Dowoon-ah?" Younghyun bertanya dengan mata yang menyipit. Dowoon tak langsung menjawab, namun masih saja terkikik.

" Kau ini lucu hyung, anak-anak tidak pernah kau nyanyikan lullaby tapi aku selalu kau nyanyikan lullaby. Aku sudah besar hyung~" Dowoon mempoutkan bibirnya. Melihatnya membuat Younghyun menjadi gemas sendiri.

" Aigoo... bagiamana mungkin aku menghentikan kebiasaan itu Dowoonie.. kau begitu menggemaskan seperti bayi" Younghyun lalu menghujani wajah Dowoon dengan kecupan-kecupan lembut yang berhasil membuat Dowoon semakin kegelian.

" Apa hyung ingat ketika pertama kali kita tidur dikamar ini?" pertanyaan Dowoon sukses membuat Younghyun teringat malam pertama mereka menempati dirumah itu. 

Our (new) PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang