part 6.

238 21 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( terinspirasi dari obrolan singkat dg kak Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( terinspirasi dari obrolan singkat dg kak Nana..  Special thanks for her 😁)

Dowoon menghela nafasnya lega setelah ia berhasil meletakkan Taehyun yang tertidur di atas ranjang. Dipijatnya lembut bahunya yang agak pegal akibat menggendong Taehyun sedari tadi untuk menenangkan tangisan si bungsu. Untung saja Jaehyun tidak ikut aksi mengeluarkan tantrum seperti sang adik, jika iya katakan bye bye pada pundak Dowoon. Dengan lembut Dowoon merapikan selimut kedua putranya itu dan menatap mereka dalam diam. Masih tampak sisa air mata disudut mata Taehyun, bahkan isakan kecil masih terdengar dari keduanya. Setelah mengecup lembut kening keduanya, Dowoon meninggalkan kamar tidur sang putra.

Dowoon melangkahkan kakinya ke arah dapur untuk membuat minuman hangat. Diliriknya jam yang tergantung didinding. Sudah tengah malam dan suaminya belum kelihatan batang hidungnya. Kini dialihkannya pandangannya pada sudut lain ruangan yang berhiaskan balon dan berbagai pernak-pernik ulang tahun. Dowoon menghela nafas lagi.

Hari ini adalah ulang tahun ke enam untuk si kembar, dan karena kebetulan mereka sedang di Korea, mereka ingin merayakannya dengan suasana yang berbeda. Si kembar dan kakek-nenek Yoon mereka dengan bersemangat mempersiapkan berbagai hal dari jauh-jauh hari. Bahkan Jaehyun dan Taehyun dengan bersemangat memilih sendiri tema dan pernak-pernik acara. Dowoon dan Younghyun hanya mendampingi dan membantu tenaga saja, walau sebenarnya mereka tidak terlalu dilibatkan karena semua sudah diambil alih oleh orang tua Dowoon. Namun di malam sebelum acara berlangsung, Younghyun mendapat panggilan darurat dari perusahaannya di Kanada dan membuatnya harus bekerja di kantor yang ada di Korea pada pagi harinya. Sebuah pekerjaan yang tidak bisa dihindari oleh direktur utama itu. Dengan bujuk rayu dan janji akan kembali pada waktunya mereka merayakannya, akhirnya si kembar mengijinkan Younghyun pergi bekerja.

Our (new) PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang