{5}

4.3K 451 11
                                    

Hari ini Jeremy bisa bernapas lega karena ternyata jadwalnya tidak sepadat seperti hari biasanya yang hampir setiap shift harus lembur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Jeremy bisa bernapas lega karena ternyata jadwalnya tidak sepadat seperti hari biasanya yang hampir setiap shift harus lembur.

Namun walaupun pulang lebih awal, Jeremy memutuskan untuk menunggu Edelyna sampai gadis itu selesai dengan seluruh pasiennya. Jeremy sadari kalau tugas Edelyna menjadi Dokter Spesialis Jantung itu lebih padat setiap harinya dibandingkan dengan dirinya yang memiliki pasien lebih sedikit hampir setiap harinya.

Bisa dibayangkan betapa lelahnya Edelyna ketika selesai bekerja.

Menunggu tepat di depan ruangan Edelyna dengan bergabung bersama beberapa pasien dengan santai. Sesekali Jeremy akan menanggapi obrolan dari pasien - pasien di dekatnya itu dengan menghentikan sejenak permainan ponselnya.

Seperti sekarang, Jeremy sedang diajak ngobrol oleh beberapa Ibu - Ibu di dekatnya.

"Mas nya mau kontrol juga ya ke Dokter Edelyna?"

Ibunya satu itu mengira kalau Jeremy juga seorang pasien dari Edelyna.

Jeremy tersenyum sopan sebelum menjawab.
"Saya bukan Buk."

"Aih si Ibu teh kumaha? Ari ini teh Pak Dokter, coba liat itu dia pangku jas putihnya."Ibu - Ibu yang lain menyahut memberi tahu setelah menemukan keberadaan sneli milik jeremy yang memang di pangkunya sedari tadi awak duduk.

"Oalah saya ndak tahu kalo Mas nya ini Dokter. Sama mudanya ya kaya Dokter Edelyna?"

"Ih hooh, ai Dokter teh lagi apa disini?"

"Saya juga sedang menunggu Dokter Edelyna, Ibu - Ibu."

"Beneran mau kontrol ya Pak Dokternya?"

Jeremy menggelengkan kepala masih dengan senyuman.
"Enggak kok, ini saya nunggu Edelyna selesai shift nya."

"Aih meni so sweet pisan si Dokter teh. Kalian pacaran?"

Agak kurang paham sebenarnya tapi untung ada beberapa kata yang ia pahami dari ucapan Ibu - Ibu yang satu itu.

Tidak menjawab dengan perkataan, Jeremy lebih memilih untuk tersenyum penuh arti.

"Ganteng banget Dokter ini. Cocok udah kalo Dokter pacaran sama Dokter Edelyna."

"Bener banget. Muda, sama sama cakep. Seneng saya kalo terus - terusan liat muka Dokter sama Dokter Edelyna."

Aduh bingung Jeremy ingin jawab apa, untung saja perawat pendamping Edelyna keluar untuk kembali memanggil pasien berikutnya.

Sedikit berbicara pada Jeremy juga si.

"Loh, Dokter Jeremy ngapain di sana? Udah selesai tugas ya?"

"Iya, ini saya nunggu Edelyna."

"Sebentar ya Dokter? Nanti saya bilangin ke Dokter Edelyna kalau Dokter menunggunya."

Jeremy hanya mengangguk saja menanggapi.

[Revisi] Doctor Couple|Nomin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang