P A N G I S I P

899 113 43
                                    

Cerita ini hanya karangan fiktif belaka
Semuanya berdasarkan imajinasi penulis
Tidak bermaksud menjelekkan salah satu pihak, be smart readers GENDERSWITCH AREA!!
Don't like don't read
ENJOY THE STORY !!! 👋👋
.
.
.
.

O N E M I N D


Chanyeol berdiri termanggu disana, menatap salah satu etalase berisi potret seorang wanita yang tersenyum cantik merangkul anak laki-laki yang tersenyum lebar pula dan juga terdapat kendi bertuliskan "dengan tenang mendiang Park Chanyeol" dengan tulisan hangul

Disampingnya terdapat hal yang sama persis hanya saja bertuliskan "dengan tenang mendiang Park Young Mi"

Chanyeol memandang keduanya, iapun menaruh sebouqet bunga tepat ditengah-tengah kedua etalase itu, dan tanpa sepatah kata apapun ia berpaling pergi meninggalkannya

Namun saat perjalanan pulang ia bertemu dengan pria itu, pria yang selama ini ia hindari mati-matian, Chanyeol memandangnya

Wajahnya yang sayu, seolah tak pernah istirahat dengan cukup, tubuh kurus seolah tak pernah makan, dan rambut yang sedikit berantakan seolah tak pernah disisir

Pria itu memandang Chanyeol dengan tatapan sayunya "bisakah kita berbicara??" tanyanya pada Chanyeol

Chanyeol dengan wajah dinginnya itu ingin sekali menolak, namun, melihat wajah pria itu yang begitu rapuh Chanyeol tak tega, iapun mengangguk

Dan disinilah mereka berada, direstoran pinggiran yang menjual sup kimchi dengan tahu

Keduanya memesan namun hanya didiamkan saja, tanpa berniat menyentuhnya, Chanyeol hanya diam menatap pria itu, begitu juga dengan pria itu yang seolah tengah kesulitan berbicara

"apa kau membenciku??" ujarnya kemudian

Chanyeol hanya diam tak berniat menjawab, pria itu Kemudian menitihkan air matanya "maaf telah menjadi ayah yang buruk untukmu" sesal Sungjin

"aku tau kau dan ibumu dalam kesulitan, tapi aku tak pernah mau untuk menemui kalian, maafkan ayah Chanyeol-ah, tapi ayah senang kau tiba-tiba datang kerumah dan mengaku sebagai anak ayah, ayah senang kau masih hidup, sehat, dan tumbuh menjadi pria tampan seperti ini, bukan Chanyeol yang berada didalam etalase itu"

Chanyeol hanya diam tak berkutik, ia hanya mendengarkan semua perkataan yang mengaku sebagai ayahnya itu

"awalnya ayah kira kau sudah meninggal dikandungan ibumu, lalu aku tau jika kau lahir dengan selamat, dan semua itu hancur ketika aku tau fakta bahwa kebakaran merenggut nyawa kalian, aku hancur Chanyeol-ah aku berusaha berfikir jika semua ini omong kosong, aku berpura-pura dihadapanmu waktu itu, tapi ketahuilah aku senang, aku senang kau masih berdiri tegak dihadapanku, dan mendebatku, ingin rasanya aku memelukmu, membawamu pulang, tapi kebencianmu terhadapku terlalu besar"

Chanyeol mengedipkan matanya berkali-kali mencoba untuk menegarkan hatinya "sejak kapan anda tau bahwa rumah kami terbakar??" tanya Chanyeol setelahnya

"tepat setelah kejadian kebakaran itu, aku tau tapi aku masih berfikir jika kalian masih hidup, namun berita mengatakan jika kalian meninggal, hingga tiba-tiba kau muncul dan berkata jika kau putraku, aku senang, ternyata berita itu hanya bohong belaka, tapi aku mendapatkan fakta lain jika kau dan ibumu tiada, orang itu menunjukkan tempat peristirahatan terakhir kalian, aku kemari, dan melihat namamu dan ibumu disini, aku... Aku.. Hancur... Aku bertingkah seperti orang bodoh dihadapanmu, menganggap kalian masih hidup" ujarnya panjang lebar

"anda ingin tau kebenarannya??" tanya Chanyeol dengan wajah yang teramat serius
.
.
.
.
.
Langit telah berubah menjadi gelap, Baekhyun dengan wajah sumringahnya membuka gerbang rumah kekasih hatinya

O N E   M I N D / 공유하다 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang