4. El- Vano

15 3 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya yaaa kalo ada typo atau kesalahan kata komen yaaa 😁😁

Happy Reading❤️❤️❤️

4. El - Vano

Bis telah sampai di tempat tujuan tanpa kendala apapun. Senang, capek dan lainnya di rasakan oleh mereka. Ada yang langsung mencari sungai untuk buang air, ada yang ber selfie ria lalu di upload di story instagram dan ada yang langsung merebahkan dirinya di rerumputan menggunakan ransel nya sebagai bantal. Seperti yang di lakukan Astrid sekarang. Saat bis sampai ia langsung bergegas keluar dan mencari tempat untuk rebahan sebentar karena dari tadi mengeluh pantatnya sakit duduk di kursi bis selama berjam jam.

"Wadohh capek banget gue" keluh Astrid.

"Udah Astrid istirahat bentar nanti kalo udah mulai kumpul aku bangunin" usul Lila di angguki olehnya.

"Eh, tapi aku mau liat liat hutan. Bagus soalnya, sekalian cari sumber air"

"Lo mau sendirian?" tanya Ilora di balas anggukan olehnya.

"Bahaya, La. Jangan ngadi ngadi deh lu"

Astrid terlonjak dari posisi tidurnya, "Lila! Gak usah bikin gue ama Ilora stress ya! Jangan maen maen!! Jangan maen maen!!" omel Astrid yang di akhiri seperti kalimat yang Istaka katakan.

"Ya Allah bentar aja" mohonnya.

"Ya ya ya? Aku cuman mau cari angin kok"

Astrid memutar bola matanya jengah, "Sampe lo kenapa kenapa! Nangis gue"

Lila tersenyum lalu pamit kepada mereka untuk mencari sumber air atau sungai di dekat sini.

Sedangkan di area putra, Vano dan teman temannya - Leander sudah mulai menata barang masing masing. Mereka juga membawa tenda sendiri sendiri tidak bergabung dengan yang lain.

"Akhirnya sampe juga anjir" ujar Danial sambil duduk di bebatuan.

"Lu kaya jalan kaki aja kesini, padahal di bis tadi udah molor" sahut Zaidan. Cowok itu sedang membuat rak sepatu khusus dari tali yang ia bawa dan togkat yang di pinjam dari sekolah.

"Sayang deh ama Jaid. Sepatu gue aman" goda Kenzo lalu mulai membongkar tas khusus yang berisi tenda serta patok nya.

"Siying dih imi Jiid. Sipiti gii imin" timpal Arion mengece kakak kelasnya.

"Eh, bocil! Sini lo bantuin gue!"

"Bocal bocil! Gue bukan bocil!" balas Arion.

"Au dah! Cepet bantuin gue" suruh Nial.

"Emang ye Nial kalo urusan bully hujat Arion nomer satu" gumam Kenzo di selingi kekehannya.

"Hajar aja, Yon! Kakak kelas gak berguna gitu!" teriak Vano di acungi jempol oleh Arion.

"Siap ketua" balas Arion berteriak.

"Lo dukung anak setan ini, Van?! Atit hati gue" ujar Nial dramatis.

Dan mulailah kejar kejaran antaran Arion dan Danial. Badan saja besar tapi kelakuan kadamg seperti anak kecil.

Vano mulai membantu Zaidan yang sedang membuat simpul simpul pada tongkat tersebut. "Emang ye, mantan Jamboree Dunia gak bisa di remehin" ujar Vano memuji.

"Kenapa lo gak masuk DA aja, Dan?" tanya Vano.

"Males aja gue. Gak minat buat ikut organisasi dulu"ujarnya masih sibuk dengan tali dan tongkat di depannya.

Vano menganggukkan kepalanya mengerti lalu berkata lagi," Suka banget kaya nya lo ama tali ama tongkat"

Zaidan tersenyum, "Gatel tangan gue kalo liat tongkat ama tali, Van. Pengen iket sana sini".

You And I (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang