17. Gramedia ✔️

153 83 27
                                    

Happy reading!!


Terkadang aku bingung ingin mencintai dalam diam atau mengungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang aku bingung ingin mencintai dalam diam atau mengungkapkan. Kenapa aku harus bingung??
Pertama takut tidak dicintai.
Kedua takut dijauhi.
-Taufik Rahman.


"Wahhh, akhirnya enak juga liat mall!" Mata Alin berbinar binar setelah masuk.

"Norak banget sih, nih anak! lu udah kayak gak pernah dateng aja dah!." ucapan sinis dari Rara

"Yee kalo iri bilang sahabat-!"

"Iri sama lu? Bagian mana yang harus iri coba?"

"Kecantikan gue." katanya dengan bangga memamerkan wajahnya.

"Pfttthahahahahaha... Kecantikan dengan paripurna"

"Hahahaha, iya tuh." timpal Yuli dia sudah tidak kuat menahan tawanya melihat perdebatan sang teman.

"Woy diam! Kita jadi perhatian orang noh! Malu-maluin lo pada-!." dan benar saja mereka jadi pusat perhatian ada yang menatap kagum, iri, aneh, intinya banyak dari golongan pria dan perempuan.

Prilia langsung berjalan mendahului temannya yang masih berdebat tentang kecantikan masing-masing, tanpa dipamerkan mereka itu tetaplah cantik yang memiliki cara yang berbeda-beda.

Melihat Prilia menjauh, Yuli menyusul dengan mengimbangi langkah Prilia yang ada didepannya.

"Lu sih lin!." sahut Rara.

"Lu juga!."

"Yee lu mah nyolot aja teros"

"Udahh deh lin, liat noh kita ditinggal oleh Prilia sama Yuli." gerutuan Rara, untuknya masih terlihat ke arah mana Prilia kunjungi.

"Yaudah ayo kita susulin!." tunjuk Alin ke arah Gramedia. Tapi yang membuat mereka heran kenapa ada Brian dan juga ada Ifan. Mereka berdua saling pandang lalu mengangkat bahu acuh, melanjutkan perjalanan menyusul Yuli dan Prilia di dalam Gramedia.

****

Prilia yang sudah menjauh dari teman-temannya kecuali Yuli yang ikut dia masuk ke Gramedia, dia melihat-lihat semua buku yang tersusun dengan sangat rapi. Yuli yang memang suka inisiatif, mengabadikan moment diam-diam memfoto Prilia yang asik melihat-lihat buku di rak kayu yang kokoh.

C

ekrek

Yuli yang sibuk mengambil gambar di setiap sudut dan tempat, serta Prilia yang menjadi objeknya. Bagi Prilia melihat semua buku adalah mood terbaik tersendiri bagi orang yang sangat menggemari hal yang positif, menelusuri tempat sampai matanya memandang buku yang sedang ia incar dari lama

BRIAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang