Author cape nulis, jadi hargai.
______________________________Happy reading 💋
Jisoo membuka matanya terkejut, merasakan ada sebuah tangan kekar nan dingin menyentuh pipinya lembut. Ia melirik ke kesekeliling ruangan, mencari sosok pemilik tangan kekar yang menyentuh pipinya. Tapi anehnya tidak ada, hanya ada Jisoo didalam ruangan itu.
"Suho apa itu kamu?" Panggilnya, mengira tangan kekar nan dingin itu milik Suho, kekasihnya.
Tidak ada jawaban, hanya keheningan malam dan suara detingan jam. Jisoo melirik ke arah jam didinding yang menunjukan pukul 03.20 pagi. Jisoo tersadar, berpikir sejenak. Tidak mungkin tangan kekar nan dingin itu adalah milik Suho mengingat rumah sakit ini tidak diperbolehkan menginap kecuali pasien.
"Lalu tangan siapa itu barusan?" Tanyanya mencoba mencari jawaban pada dirinya sendiri.
Jisoo mencoba berpikir positif, walaupun dalam hatinya ia merasa takut. Takut bila hantu cabul itu mengikutinya sampai ke Seoul. Jantung Jisoo tiba-tiba berdetak kencang bersamaan suara dentinan jam. Ia teringat lagi tentang kejadian di gunung fuji, dimana hantu cabul itu memintanya untuk melukiskan sebuah bunga. Apakah lukisan itu adalah mantra yang mengunci hantu itu? Dan bodohnya Jisoo terlah merusaknya. Bagaimana jika ternyata hantu yang Jisoo lepaskan adalah roh jahat? Atau hantu yang mempunyai dendam! Pasti Jisoolah yang akan digentayangin / dibunuh. pikirnya negatif.
"Se-semoga yang kupikirkan ini tidak benar!" Batinnya berdoa.
"Tapi bagaimana jika itu benar? Hantu itu adalah seorang roh jahat yang mau membunuhnya untuk dijadikan tumbal!" Pikiran negatif itu datang lagi dalam kepalanya. Jisoo segera menutup seluruh badannya dengan selimut, bersembunyi dibaliknya.
"Tidak, mungkin aku terlalu banyak berpikir!" Elaknya mencoba berpikir positif.
Perang terus terjadi didalam kepala Jisoo, pikiran negatif bermunculan dan dengan sekuat tenaga ia menghapus pikiran negatif itu dengan berpikir positif. Jisoo terus seperti itu sampai pukul 05.10 barulah ia bisa tertidur dengan pulas. Walaupun didalam tidurnya ia masih mengigau tentang hantu cabul itu.
2 hari kemudian, Jisoo sudah diperbolehkan pulang oleh dokter rumah sakit. Dia sekarang sedang duduk didalam mobil Suho menuju ke apartemen. Tidak ada percakapan selama perjalanan, hanya suara kendaraan dan angin yang terdengar. Suasana menjadi canggung.
"Apa kamu kedinginan?" Tanya Suho memulai percakapan
"Heum, sedikit!" Jawab Jisoo singkat
Suho yang peka, segera melepaskan Jaket lalu memberikannya pada Jisoo.
"Pakai itu!" Ucapnya dengan wajah menghadap depan, fokus menyetir.
"Ah, tidak usah. Aku tidak apa-apa!" Tolak Jisoo pelan. Angin sedang dingin, Jisoo tidak mau Suho sakit, masuk angin seperti kemarin. Jisoo tidak mau merepotkan Suho.
Mendengar penolakan itu, Suho kemudian meminggirkan mobilnya ke samping jalan.
"Kenapa berhenti?" Tanya Jisoo heran
Suho tidak menjawab, ia melepas sabuk pengamannya. Kemudian mendekat ke arah Jisoo, memasangkan jaket itu pada tubuh Jisoo.
"I-ini terlalu dekat!" Batin Jisoo berucap, pipinya merona malu.
Setelah memasangkan jaketnya pada Jisoo. Suho kembali ke posisi duduk. Kemudian memasang sabuk pengamannya lagi. Lalu menyalakan mesin mobil dan melajukannya. Setelah 10 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai juga didepan gedung berlantai 4 apartemen, tempat Jisoo tinggal.
"Suho trimakasih sudah mengantarku pulang!" Ucap Jisoo melepaskan sabuk pengamannya kemudian keluar dari dalam mobil.
"Iya, kamu yakin sudah tidak apa-apa?" Tanya Suho, ia masih sangat khawtir pada kekasihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/231505837-288-k359744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Ever After (Suho X Jisoo)
RomanceDON'T COPY MY STORY Warning 21+ !!! Banyak mengandung adegan dewasa kata" fulgar dan lain" harap bijak dalam memilih bacaan. Semua cerita aku, real dari pemikiran ku sendiri. No ciplak ciplak. Berawal dari acara pariwisata, yang membawa Jisoo seora...