Prolog

211K 22K 507
                                    

Jodi Basukiharja menatap anak satu-satunya dengan tajam. Kesabarannya sudah lama habis dengan kelakuan Dewa. Semua sudah Jodi lakukan untuk mempersiapkan Dewa sebagai pewarisnya.

"Dewa! Ini tahun ketiga kamu dan kamu bilang apa? Kamu nggak bisa lanjutin kuliah? Mau terus gagal? Ini sudah yang kedua kalinya!" Jodi murka, dia hampir saja memukul Dewa jika Anita tidak menahannya.

"Pa ...."

Jodi sudah memikirkan banyak cara agar Dewa bisa menyelesaikan kuliahnya. Umur Dewa sudah 26 tahun, dimana teman-temannya sudah lulus, sukses, menikah sementara Dewa hanya bisa bermain-main.

"Menikah dengan Vina atau Papa tidak anggap kamu sebagai anak lagi!" ancam Jodi. Separah-parahnya kelakuan Dewa, Jodi tidak pernah berkata demikian. Dia menyayangi Dewa, hampir memanjakan pria itu hingga kelakuannya kurang ajar. "Satu lagi, belajar soal perusahaan dengan baik, maksimal lulus kuliah di semester delapan. Lebih dari itu silahkan tinggalkan keluarga Basukiharja," pungkas Jodi meninggalkan Dewa yang mengepalkan tangannya kesal.

Anita menatap Dewa dengan pandangan prihatin. "Dewa ...." Panggil Anita yang ingin mendekat dengan Dewa.

Sayangnya, Dewa justru menghindar. "Tante tidak perlu menatap saya seperti itu. Saya tahu bahwa tante senang dengan kejadian ini," gumam Dewa yang meninggalkan rumah.

🌼🌼🌼

"Bagaimana Vina?" Salma bertanya kepada anak perempuan tertuanya.

Melihat sosok Vina sekarang membuat Salma bangga. Di usianya yang muda Vina sudah lulus kuliah S2, dia bahkan diterima menjadi dosen tetap di sebuah universitas swasta. Salma yang sakit-sakitan merasa dia hanya perlu melihat Vina menikah.

"Asal Bunda nggak banyak pikiran dan selalu bahagia, Vina nggak masalah Bun," ujar Vina akhirnya.

Terbiasa sendiri, menjadikan sosok Vina pendiam dan sulit untuk ditebak. Bahkan raut wajah Vina terkesan jutek. Tidak banyak teman dekat, terutama pria, membuat Vina mempertimbangkan usul perjodohan dari Sang Bunda.

Vina tidak ingin menyesal, dia pasti akan membahagiakan bundanya dengan baik. Lagi pula, Vina yakin bundanya pasti memilihkan calon suami yang baik untuknya. Vina percaya pada pilihan bundanya.

"Dewa, dia masih kuliah di Universitas BJF," ujar Salma.

"Hah?" Vina menoleh kaget. "Dia mahasiswaku Bun? Dewa?" tanya Vina beruntun.

Salma menganggukkan kepalanya santai. "Dewandaru Basukiharja, jurusan manajemen bisnis. Satu jurusan sama kamu kan?" Salma melirik Vina dengan raut wajah geli. Dia bisa melihat wajah pias Vina yang menerima kenyataan konyol tersebut.

"Dewa yang itu?" gumam Vina pelan.

Di dalam pikiran Vina mulai terbayang sosok Dewa yang menyebalkan. Mahasiswa tua yang gayanya selekan minta ampun. Bahkan, Dewa merupakan teman satu kelasnya dulu.

🌼🌼🌼

Gimana guys?
Lanjut nggak?
Kalau bisa ramai, nanti malam aku update lagi. Barengan sama cerita rumah mantan ;)

Dosen Cantik (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang