Axelicia 03

6 1 0
                                    

Hi! :)

Correct me if i'm wrong.

Happy Reading!

Pagi itu Ticia dikejutkan dengan kedatangan Luccia, kakaknya.

"Ngapain lo kesini? "

Luccia membuang nafas, "Oma mau dateng lusa, gue harap lo mau pulang kerumah,"

"Pulang? Kerumah mana? Ini rumah gue. Lagian gue ngga ada urusan mau oma dateng lusa atau besok sekalipun."

"Tolong lah, pulang sebentar abis itu lo boleh balik kesini lagi."

Ticia memicingkan matanya "Enak bener ya kalian, nyuruh pulang kalo ada butuh terus kalian buang macem sampah."

"Astaga bukan gitu maksud gue, lo mau nginep disana selamanya juga boleh."

"Dan kalian perlakuin seenaknya? Gitu?" Ticia membuang muka, "Gue muak tau ngga sama kalian, gue udah ngga peduli mau kalian kena masalah sekalipun sama oma gue ngga peduli. Lagian kalo oma mau ketemu gue, gue yang bakal undang oma ke sisni, dan sekarang mending lo cabut."

"Oke kalo itu pilihan lo," Lalu Luccia pergi "Oh ya, nanti bokap yang kesini." Perkataan Luccia membuat Ticia mengepalkan tangannya erat.

Ticia mengambil handphonenya di dalam laci lalu menghubungi Axel "Xel, cepet ke apart. Gue butuh lo."

^^

Kini Ticia sedang mononton film action di televise ditemani Axel yang datang tepat setelah limabelas menit Ticia menghubunginya.

Bel apartemen berbunyi membuat Ticia bangun dari duduknya untuk Melihat siapa yang datang, Melihat siapa yang datang membuat Ticia mengerutkan keningnya

"Mau apa?" Tanyanya.

Orang itu mengangkat sebelah bibirnya, "Wah, sopan sekali putriku yang satu ini."

Mendengar itu Ticia tangannya mengepal erat dengan raut wajah yang sudah tidak bersahabat.

"Kalo kesini cuma mau ngajak saya pulang dan bersandiwara seolah-olah ngga terjadi apa-apa di depan oma lebih baik anda pergi tuan Anton." Ujar Ticia tanpa mau berbasa-basi dengan orang didepannya. Terlihat jelas bahwa Ticia sangat tidak senang bahwa orang di depannya datang ke apartemen miliknya.

"Saya juga sebenarnya malas datang kesini, tapi mau bagaimana lagi. Orang tua itu sangat menyusahkan menghubungiku mengatakan akan datang lusa dan mengetahui cucu kesayangannya ini sudah tidak ada di rumah akan membuatnya berpikir berkali-kali menyerahkan aset perusahaan ketanganku. Jadi lebih baik kamu besok pulang sebelum dia tau kamu tidak ada dirumah utama. "

Ticia tersenyum miring, "Bagus kalo itu sampai terjadi, ah atau perlu aku meminta oma memberikan seluruh asetnya ketanganku."

Plak

"Jangan coba-coba gadis bodoh." Ujar orang didepan Ticia setelah menampar pipi Ticia.

Mendengar suara tamparan dan ringisan Ticia, Axel segera melangkah keluar untuk mengetahui apa yang terjadi.

"Wah wah wah gadis kecil ini rupanya sudah berani membawa laki-laki ke apartemennya, jangan-jangan sering keluar masuk club juga untuk mencari uang heh." Katanya melihat Axel keluar dari dalam.

Bugh

Tinjuan keras Axel tepat mengenai pelipis ayah Ticia, ya orang yang datang ke apartemen Ticia memang ayah Ticia, ayah tiri lebih tepatnya.

"Jangan berani-berani datang lagi apalagi menyakiti Ticia dengan tangan kotor anda brengsek." Ujar Axel berteriak, membuat Ticia menggenggam tangan Axel erat.

Ticia menatap lelaki di depannya, "Pergi sebelum saya menghubungi oma dan mengatakan padanya apa yang terjadi hari ini." Mendengar ancaman Ticia, ayah tirinya pergi dengan emosi yang masih meninggi.

Setelah melihat ayah tiri Ticia pergi Axel merangkul Ticia dan membawanya masuk kedalam apartemen mendudukan Ticia di sofa, kakinya kembali melangkah ke arah dapur lalu mengambil nampan dan air es di lemari pendingin.

Axel duduk di samping ticia, memeras kain yang sudah di celupkan kedalam air es lalu sebelah tangannya menangkup pipi kanan Ticia dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk mengompres pipi kiri Ticia yang terkena tamparan.

Dua-duanya hanya diam, Ticia yang menatap mata Axel sedang Axel yang focus mengompres luka Ticia, selesai mengompres luka Ticia Axel mengecup ujung bibir Ticia yang terkena tamparan membuat Ticia memejamkan matanya sejenak.

" Gue bener-bener muak sama semuanya. "

Perkataan Ticia membuat Axel menarik Ticia kedalam pelukannya, memberikan kehangatan sekaligus menjelaskan bahwa masih ada ia yang akan selalu ada disisinya.

..TO BE CONTINUE..

Share this story if u like it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Share this story if u like it.

Thank you! :)

SEE U!

AXELICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang