1

114 10 1
                                    

Jiera dibuat terpana saat sadar rupa lelaki di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiera dibuat terpana saat sadar rupa lelaki di depannya. Pakaian rapi, rambut tertata rapi, senyum indah. Ah tidak tidak. Jiera tidak boleh seperti ini.

Jiera segera memalingkan wajahnya saat lelaki itu menatap Jiera dan tersenyum.

Senyum pertama yang dituju padanya setelah sekian lama.

"Lo udah sering diperlakuin kaya tadi?"

Ceklek!

"Jiera, kamu ngapain di uks sendiri? Cepet pulang. Ibu gamau ribet karena harus nunggu kamu dulu."

Sendiri?

Tunggu.

Jiera menatap ke samping tempat lelaki itu berada. Lelaki itu masih berada bersama Jiera, dia sama terkejutnya.

Jiera tidak mau begitu memusingkan semuanya, dia memilih turun dari bangsal dan pergi keluar uks.

"Kenapa guru gak bisa ngeliat?"

Renjun. Lelaki yang sedari tadi menemani Jiera.

"Gue juga gak tau," jawabnya.

"Eh eh, lo udah tau belum kalau NCT bakal ngeluarin unit baru?"

"Demi apa? Isinya siapa aja?"

"00 line itu lohhh.. Astaga, unit yang paling remaja tunggu."

"SERIUS?? Wah gue pokoknya harus nonton konser sama beli albumnya. 00line tuh unit yang paling gue tunggu banget."

"Iya. Apalagi kan nambah sama Yangyang oppa sama Shotaro oppa."

"Kebayang gak sih hebohnya? Duhh. Gue gak sabar pas SM ngumuminnya nanti."

Jiera menghela napas, berjalan seperti biasa tanpa menghiraukan apapun. Tertunduk dalam dengan buku di pelukannya.

"Lo gak ikut gabung buat ngobrol?" tanya Renjun.

Jiera menggeleng lemah, "ak-- gue gak tau yang mereka bicarain. Gue- gue gak kenal NCT."

Renjun ternganga mendengarnya. Pantas saja Jiera terlihat biasa saja saat bertemu dengannya. Terkejut pun tidak.

Padahal Huang Renjun sudah terkenal di seluruh Korea, bahkan hampir seluruh dunia mengenalnya. Huang Renjun, artis naungan SM Entertaiment yang berasal dari Cina.

"Serius lo gak kenal?" tanya Renjun memastikan.

Jiera menghela napas lalu mengangguk, "gue gak ada waktu buat cari tau tentang itu semua."

Renjun diam, tidak merespon.

"Oh iya, pertanyaan tadi. Kenapa guru gak ngeliat lo sama sekali? Bahkan lo gak pake baju seragam."

Jiera dan Renjun sudah berjalan keluar sekolah.

Renjun menghela napas dan menatap jalanan di sampingnya, "gue juga gak tau. Gue tadi cuma niat tidur sebentar tiba-tiba pas bangun udah ada di sini. Tepatnya pas lo di tengah lapang itu."

[1] psychí - Huang Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang