5

44 9 0
                                    

Renjun berjalan malas menuju kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun berjalan malas menuju kelasnya. Setelah tadi berbincang sebentar dengan Yangyang, entah kenapa moodnya semakin buruk.

Bukan karena Yangyang yang mengatakan hal menyakitkan, tapi karena pikirannya yang berpikir hal yang menyakitkan.

"Lo gak papa?" tanya Shotaro yang bertemu dengan Renjun sehabis keluar dari kamar mandi.

Renjun menghela napas lalu mengangguk.

"Awal masuk kok lo kayak gak semangat? Bukannya lo sama Yangyang ya yang pengen banget cepet sekolah di sini?" tanya Shotaro. Mereka sekarang berjalan berdua menuju kelasnya.

"Lo pernah ngerasa kehilangan gak sih? Padahal orangnya baru sekitar 2 sampe 5 kali ketemu. Itupun cuma bentar."

"Lo suka fans kita pas fansign?" tanya Shotaro yang mendapat gelengan Renjun.

"Bukan fans gue rasa. Bahkan dia aja gak tau NCT. Ketemu gue aja dia biasa tuh," jawab Renjun sambil mengingat-ngingat kejadian dia dengan Jiera.

"Jadi Renjun lagi kasmaran?" tanya Shotaro sambil berbisik, takut takut ada yang mendengar.

"Gak bisa dibilang gitu juga sih. Cuma mungkin ngerasa kehilangan. Apa sama aja?"

Shotaro mengangguk, "mana mungkin kalo lo gak sayang bisa ngerasa kehilangan?"

Shotaro menyenderkan tubuhnya pada tembok yang ada, "gini deh. Ibaratkan lo sayang tuh sama hape lo, karena mungkin alasannya itu di dalemnya ada hal berharga. Kaya foto keluarga, masa kecil dan lainnya.

Kalo hape lo ilang kan lo ribet dan kesel trus kehilangan banget. Coba kalo lo gak sayang tu hape karena emang isinya gak penting. Lo gak akan ngerasa kehilangan banget kan? Toh tinggal beli lagi."

Shotaro lalu merangkul Renjun, "jadi intinya cara kerjanya sama kaya hati lo. Kalo lo gak sayang dia karena dia gak terlalu berharga buat lo, lo juga gak akan ngerasa kehilangan."

Renjun menghela napas lalu menatap lurus ke depan, "gue juga bahkan gak tau, apa iya gue sayang sama dia? Tapi anehnya gue ngerasa kehilangan."

"Ya itu artinya lo sayang sama dia. Bego banget buset, padahal lu 8 bulan lebih tua," kata Shotaro melepaskan rangkulannya.

"Sayang?"

"Lo belum sadar aja sama hati lo sendiri Njun," kata Shotaro sebelum terlebih dahulu masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Renjun.

Renjun lalu berjalan pelan menuju kelasnya, dia masuk dan langsung duduk di bangkunya.

Mengamati bangku milik Jiera dan akhirnya tersenyum simpul saat mengingat bahwa dia pernah mengelus rambut Jiera.

"Lo di mana sih sekarang?"

"Njun," panggil Jeno yang sudah duduk di bangku depan Renjun.

"Kenapa?"

[1] psychí - Huang Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang