WR #16 | Jung Hoseok

153 30 5
                                    































"Eomma, apa kedai bisa ditutup lebih awal?." tanya Hana yang melihat sang ibu sedang membersihkan meja.

"Oh Hana-ya, kau sudah kembali? Ingin menutupnya lebih awal?." Hana mengangguk dan mengambil alih kegiatan yang ibunya lakukan. "Baiklah, Eomma akan menutupnya."

Yulhee berjalan menuju pintu untuk mengganti papan open ke close. Taehyung yang ketahuan berdiri di depan kedai hanya tersenyum saat Yulhee menatapnya. "Masuk saja, nak."

Yulhee kembali masuk dan memberitahu Hana kalau ada temannya di depan. Dengan cepat Hana mengangguk dan meminta sang ibu untuk istirahat. Karena ia akan merapihkan sisanya.

"Taehyung-ssi, masuklah." ucap Hana. Taehyung melihat kepala gadis itu keluar dari pintu kaca lalu menghilang untuk membiarkannya masuk. "Aku sudah menutup kedai ini, jadi kau puas melakukan apapun."

Hana memindahkan beberapa piring kotor selagi Taehyung duduk dengan tenang sambil memperhatikan gadis itu. "Aku akan tutup mulut tentang hari ini."

"Terimakasih." ucap Taehyung tulus walaupun sedikit pelan. Hana mengangguk mendengar itu dan membawakan beberapa makanan yang akan menemani mereka.






****





Jihoon menghentikan kegiatannya saat mendengar suara pintu ruangannya diketuk. Sebelumnya ia cukup terkejut mengetahui putranya datang menemuinya di rumah sakit. Padahal yang ia tau, putranya sangat membenci rumah sakit.

"Masuk." ucap Jihoon. Pria itu melepas kacamata yang bertandang di hidungnya dan menatap Hoseok yang masuk kedalam ruangannya. "Ada perlu apa kemari?."

Hoseok mendesis kesal. "Apa susahnya bertemu denganmu, semua perawat membuatku menunggu lama."

"Salahmu sendiri tidak pernah menghadiri acara yang diadakan rumah sakit, jadi staf disini hanya mengetahui Abeoji memiliki seorang putra tanpa tau wujudnya seperti apa."

Sebelum Hoseok kembali bersuara sebuah ketukan terdengar lagi dan masuklah seorang dokter yang berumur seperti ayahnya.

"Sajangnim, kita akan mengecek kelayakan beberapa fasilitas."

Jihoon mengangguk dan tersenyum kecil saat tau Hoseok semakin kesal mendengar itu. "Dokter Baek, kenalkan ini Jung Hoseok, putraku."

Tentu saja, Dokter Baek terkejut melihat laki-laki muda di hadapannya yang ternyata adalah putra direktur rumah sakit ini yang selalu menjadi pertanyaan banyak staf. Setelah lepas dari rasa terkejutnya, Dokter Baek langsung memberikan hormat pada Hoseok. "Doryeonim."

"Dwaesseo, aku akan terlihat tua jika dipanggil seperti itu." jawab Hoseok, ia meneliti lebih detail isi ruang praktik sang ayah. Ia juga menemukan beberapa foto keluarga.

Jihoon tersenyum saat mengetahui tatapan mata Dokter Baek yang terkejut dengan tingkah Hoseok. "Dia memang seperti itu." ucapnya pelan. "Hoseok-ah, karena kau disini ikutlah dengan Abeoji."

Hoseok menghentikan kegiatannya yang sedang menatap foto sang ibu diruangan ini lalu memandang Jihoon yang sedang bersiap dengan jas dokternya. "Eoddiga? Aku hanya akan menunjukkan sesuatu pada Abeoji."

"Itu bisa kau tunjukan setelah ini, lagipula tadi kau sudah tau Abeoji akan sibuk selama satu jam ke depan. Dan kau harus segera di kenalkan sebagai putra direktur disini."

Dokter Baek mengangguk setuju atas ucapan direktur. "Benar, saya mendengar beberapa perawat membicarakan anda dan sedikit ketakutan karena tidak mengetahui jika anda adalah putra direktur."

WILD ROSE (JJK x HEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang