41. This Bastard is Having an Affair

557 80 24
                                    

"Tuan Besar, ini daftar buronan yang berhasil kami tangkap. Sebelumnya delapan orang sudah tertangkap. Kami mendapatkannya lagi dua belas orang. Total yang sudah dikirim ke penjara menjadi dua puluh orang. Aku membagi pasukan menjadi dua kelompok ke pedalaman hutan dan desa sekitar. Kemungkinan mereka berbaur dengan penduduk desa terdekat. Masing-masing kelompok terdapat satu ketua pasukan, dan aku sudah memberi instruksi untuk tidak gegabah dan memancing kecurigaan."

Rakta mengucapkannya dalam satu tarikan napas. Tangannya menyerahkan daftar beberapa data buronan yang berhasil ditangkap.

Dari dua puluh buronan itu, Davion sedikit berharap tidak ada nama Karna di sana, dan keinginan kecil itu terkabul.

Buronan Bathara memang hanya berupa orang-orang dengan tingkatan kemampuan yang lemah, hanya dapat dihitung jari untuk buronan kiriman dari kemiliteran—termasuk Karna.

"Bagaimana dengan buronan Nara?" Davion telah selesai melihat dan menyerahkan data itu pada Rory yang berdiri di sampingnya.

"Klan Nara sudah mendapatkan sebagian buronannya, Tuanku. Total buronan mereka terakhir adalah lima puluh tujuh orang. Kemarin Klan Nara berhasil mendapatkan empat buronannya lagi."

Davion mengangguk, untuk informasi lainnya sudah dijelaskan oleh Rory sebelumnya. Hanya buronan Klan Agura yang masih dalam pengejaran, mereka terlalu cerdik dalam melakukan persembunyian.

"Prajurit Nara sangat cekatan," komentar Davion tanpa intonasi.

Rakta memberitahunya, "Dalam pencarian ini Tuan Halian mengerahkan ratusan kavaleri yang menyebar di penjuru pulau, Tuanku. Menurut kabar, Tuan Muda Kamelio akan segera menggelar acara syukuran untuk kehamilan istrinya dan beliau mempercepat pencarian buronan."

Tidak hanya unggul dalam perkembangan senjata, Nara juga terkenal dalam pasukan kavalerinya yang kuat. Tidak peduli alasan apa yang mendasarinya, solidaritas prajurit mereka tetaplah yang punya nilai baik.

"Jangan terlalu mendengarkan gosip."

"Baik, Tuanku."

Davion hampir berkata untuk menyelesaikan pertemuan ini, tapi Rakta punya sesuatu yang dikatakan lagi,

"Dan ... buronan-buronan Nara itu ditangkap kemarin siang di salah satu penginapan kecil desa selatan."

"Sejauh itu?"

"Benar, karena hal itulah hamba menjadi sangat yakin kalau sebagian dari mereka memang berniat menjauh dari wilayah empat klan, mereka mungkin pergi ke seberang hutan ini. Di sana terdapat pemukiman kecil. Daerah itu mati. Hanya tersisa rumah kosong, kami sudah punya rencana untuk pergi ke daerah itu."

"Jangan gegabah," Davion memperingatkan. "Daerah itu hampir dikuasai para bandit."

Kalau tidak salah, daerah itu kemungkinan desa mati yang akan dilalui Lavi ke barat daya.

"Oleh karenanya pelayan ini berniat untuk memberi tahu Tuan Besar agar mengizinkan kami untuk mengobservasinya terlebih dahulu."

"Aku mengerti. Aku akan mengerahkan pasukan bantuan untuk pergi dengan kalian ke desa mati itu. Berapa pasukan yang kau punya?"

"Lima orang."

"Baiklah, aku akan memberikanmu tiga orang pendekar lagi dan mungkin aku akan menambah satu orang tabib. Apakah itu cukup?"

BLACK MASK [Dalam Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang