Akhirnya

2.6K 240 9
                                    

Xiu Juan dan Chen sudah sampai pada tempat terakhir. Tempat dimana naga kehidupan berada. Sebelumnya mereka sempat singgah didesa terdekat untuk membeli beberapa hanfu dan makanan.

Dihutan belantara itu Xiu Juan langsung disambut dengan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. Suara kicauan burung menjadi soundtrack hutan itu.

Tak jarang jika hewan supranatural mendekati Xiu Juan hanya untuk menyapa.

Disana Chen sedang bermain dengan Dù Jião, hewan yang menyerupai kuda dengan tanduk perak dikepalanya.

"Chen! Awas jatuh"

Tegur Xiu Juan, pasalnya Chen duduk tak berpegangan pada Dù Jião yang sedang berlari kencang.

Saat Xiu Juan sedang asik bermain dengan Kãi kù êr dikejutkan dengan auman yang menyeramkan. Para hewan supranatural yang keluar pun berusaha untuk bersembunyi, badan mereka yang bergetar menggambarkan seberapa ketakutan mereka.

"Apa itu?"

Xiu Juan bertanya pada dirinya sendiri. Ia segera berlari menghampiri Chen yang bersembunyi dibalik batu besar bersama Dù Jião.

"Niang, tadi itu apa? Menakutkan"

Ucap Chen ketika sudah berada di pelukan Xiu Juan.

"Niang pun tak tau Chen. Niang ingin mencari tau darimana auman itu berasal, kau ikut?"

Chen menjawab pertanyaan Xiu Juan dengan menggeleng.

"Aku bersama Dùli saja"

"Dùli?" Alis Xiu Juan mengerut bingung.

"Dùli itu Dù Jião ini"

Xiu Juan manggut-manggut.

***
Dingin.

Kata itulah yang menggambarkan hutan ini. Sejak suara auman tadi, mendadak suasananya menjadi hening dan menyeramkan.

Suara kicauan burung yang merdu kini digantikan dengan suara aneh dan terkesan mengerikan. Cahaya matahari pun mendadak tak ada lagi, digantikan gelap mendung.

Xiu Juan terus berjalan kemana kakinya melangkah. Ia pun tak tau dimana ia sekarang, dirinya hanya asal melangkah berdasarkan institusi hati.

Xiu Juan menatap sekitar dengan waspada. Sampai mata teduhnya bersitatap dengan mata hijau yang sedari tadi mengawasi.

Bukannya takut, Xiu Juan malah melangkah mendekati sang empunya mata hijau besar didalam gua yang sangat amat besar.

"Halo?"

Xiu Juan tak bisa melihat apa-apa di gua gelap ini. Entah bagaimana tadi mata hijau besar itu bisa terlihat.

"Hrrhgg"

Suara geraman itu membuat bulu kuduk Xiu Juan naik. Xiu Juan berpikir itu semacam hewan buas iblis.

Xiu Juan mulai bersiap-siap untuk mengeluarkan sihirnya. Tapi seketika gue gelap itu menjadi terang karena cahaya berwarna hijau tua.

Xiu Juan menahan nafasnya melihat siapa pemilik mata hijau yang ia lihat. Hewan besar dengan sisik besar berwarna hijau. Sayapnya yang berwarna hijau juga. Matanya yang tajam dan besar membuat siapa saja takut dengan hewan ini. Ditambah auranya yang menyeramkan.

"What the hell" batin Xiu Juan kagum.

Xiu Juan menganga kagum. Akhirnya setelah selama tiga bulan lebih ia mencari keberadaan naga kehidupan, kini naga itu sudah ada didepan matanya.

"Salam kenal ratu kehidupan yang baru"

Xiu Juan terkejut karena ada sebuah suara Husky wanita yang hinggap di pikiran nya. Seperti telepati.

"Suara apa itu?" Batin Xiu Juan bertanya-tanya.

"Itu suara hamba yang mulia"

Xiu Juan menatap naga kehidupan didepannya yang juga sedang menatapnya hormat.

"O--ohh"

"Silakan buat kontrak yang mulia. Supaya yang mulia dan hamba terhubung batin dan raga"

"Caranya?"

"Cukup yang mulia lukis nama yang akan yang ingin yang mulia gunakan untuk hamba dengan darah yang mulia.

Xiu Juan mengangguk paham. Ia menggigit ibu jarinya sampai berdarah, kemudian mulai melukiskan nama Yè diatas kepala naga kehidupan itu.

Seketika muncul cahaya hijau terang yang menyilaukan. Xiu Juan menghalangi cahaya itu dengan tangan kanannya.

"Sudah?"

Tanya Xiu Juan ketika cahaya itu menghilang.

"Sudah yang mulia"

***
Xiu Juan turun dari tunggangan Yè. Disana Chen nampak terkejut dan ketakutan secara bersamaan. Ia bersembunyi dibalik Dùli.

"Chen?"

"Niang!"

Chen langsung berlari kearah Xiu Juan. Ia bersembunyi dibalik pelukan Xiu Juan dengan melirik takut Yè. Dan jangan lupa kan para hewan supranatural yang tadinya sedang berkumpul dan bermain bersama Chen, kini sudah bersembunyi entah kemana.

"I--itu apa Niang?"

Xiu Juan melirik kebelakang "Itulah hal yang menjadi alasan mengapa Niang mengembara Chen. Niang mencari dia" Jelas Xiu Juan.

"Apakah dia jahat?" Tanya Chen polos.

Xiu Juan sedikit terkekeh "Tidak, dia baik. Bahkan kau bisa bermain dengan nya layaknya kau bermain bersama Dùli."

"Be--benarkah?" Tanya Chen ragu. Xiu Juan menjawab dengan anggukan.

Dengan ragu Chen mendekati Yè, ia mengangkat pelan tangannya untuk memegang kepala Yè.

Yè menunduk, menyamakan kepala supaya Chen bisa memegang nya.

Chen tertawa geli karena napas besar Yè yang menerbangkan rambut coklat nya.

"Hahaha, itu geli"

Chen sudah berada diatas kepala Yè. Ia tertawa keras saat Yè terbang dengan tinggi. Xiu Juan tersenyum bahagia. Hal sederhana seperti ini saja sudah membuat nya bahagia.

Ada satu hal yang Xiu Juan dapat dari sini. Kebahagiaan bukan dicari, tetapi dibuat.

Bersambung ~

Haloo, mungkin nanti aku gak ada update ya bund, karena aku mau belajar untuk ujian, tapi do'a kan aja ya supaya aku bisa update.

See you<3

Salam manis, Zahra

The Magic Queen of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang