Silahkan vote dan komen ya bro.
Aku percaya kalau kalian tau cara ngehargain Author itu gimanaJaehyun nganter gue dengan selamat. Jaehyun juga langsung pulang karna katanya juga Mamanya minta temenin keluar.
Gue masuk kedalam rumah yang cukup sepi jika disore hari seperti ini. Gue lihat Eomma turun dari tangga jalan kearah gue.
"Mama tadi mau bicara apa?"tanyaku pada Eomma.
"Kamu mandi dulu sana Mama tunggu dikamar Mama"ucap Eomma seraya pergi terlebih dahulu menaiki tangga.
"Mama mau ngomong apa ya?"ucapku bermonolog bertanya kepada diriku sendiri.
"Mandi dulu lah"ucapku seraya menaiki tangga.
Tak membutuhkan waktu lama untukku mandi. Gue langsung kekamar Eomma seperti yang diucapkan Eomma tadi.
Gue lihat Eomma gue lagi duduk ditepi ranjang dengan laptop yang berada dipangkuannya.
"Eomma"panggilku sedikit berbisik.
"Masuk sayang"ucap Eomma seraya menutup laptop dan menaruhnya dimeja didekat tempat tidurnya.
"Mama mau ngomong apa?" tanyaku to the point saat sudah duduk manis disofa. Diikuti Eomma yang berjalan kearah sifa yang gue dudukin.
"Mama mau ada perjalanan bisnis ke China. Cukup memakan waktu lama. Kamu ikut atau enggak? Kalau kamu nggak ikut Mama sedikit kawatir sama kamu. Kamu anak Mama satu-satunya Mama nggak rela tinggalin kamu sendirian diKorea. Apalagi kamu cewek Mama kawatir sama kamu" ucap Eomma seraya mengenggam jemariku.
"Kan ada Jaehyun Ma yang jaga aku sama ada Younghoon. Nanti biar mereka nginep disini buat jagain aku" jelasku.
"Sayang dengerin Mama. Mereka laki-laki normal. Mama sedikit kawatir jika menitipkan kamu kepada mereka. Jadi Mama lebih kawatir ninggalin kamu bertiga sama mereka. Kamu ikut Mama ya?"ucap Eomma membujuk.
"Tapi Ma Shirin nanti ketinggalan pelajaran" ucapku.
"Kalau kamu nggak mau ikut karna takut kamu ketinggalan pelajaran Mama nggak bisa maksa. Tapi kamu Mama titipkan ke tante Yoona mau? Daripada Mama ninggalin kamu sama Younghoon sama Jaehyun " ucap Eomma yang terus membujuk.
"Kalau Shirin dititipin ke tante Yoona, Shirin bakalan serumah sama Guanlin dong. Mama yakin? Malah Shirin takut sama Guanlin. Shirin nggak mau Ma" ucapku menolak dengan lembut .
Karna apa?
Guanlin terkenal dengan sifat badboy dan mesumnya. Kalau gue setuju sama Eomma sama aja gue ngasih Guanlin mangsa bukan? Apalagi Guanlin pernah bertindak tidak senonoh ke gue waktu MOS awal masuk sekolah dulu.
"Kamu disana nggak sendiri atau berdua sama Guanlin karna disanakan ada Tante Yoona sama Om Siwon yang pastinya bakalan jaga kamu. Kamu nggak perlu takut dan kawatir sama Guanlin. Kalau dia apa-apain kamu, kamu langsung bilang ke tante Yoona atau om Siwon atau kalau kamu nggak berani kamu Langsung bilang sama Mama biar Mama yang jelasin ke tante Yoona. Mama malah lebih kawatir jika kamu dijaga dua lelaki seperti Jaehyun dan Younghoon. Mereka lekaki normal Rin"ucap Eomma.
"Mamakan udah percaya sama Younghoon apalagi Jaehyun. kenapa Mama tiba-tiba berbicara seperti itu" ucapku heran dengan sikap Eomma. Kenapa tiba-tiba tak mempercayai Jaehyun.
"Sayang bukan seperti itu tapi Eomma sedikit ragu dengan Jaehyun. Kamu harus ngerti kekawatiran orang tua terhadap anak perempuannya"timpal Eomma.
"Kamu Mama titipin ke Yoona ya? Sekali aja buat Mama tenang ya sayang"ucap Eomma seraya mengusap pipiku dengan lembut.
"Ya sudah Mama kalau itu keputusan yang menurut Mama terbaik buat aku. Aku mau tinggal dirumah tante Yoona" ucapku pasrah menerima keputusan Mama.
Guanlin
Anak itu bukan hanya badboy tapi amat sangat menyebalkan dimataku.
"Oh iya Ma. Mama berapa lama? Papa gimana?" tanyaku.
"Papamu nanti jika sudah selesai dengan pekerjaannya akan menyusul Mama. Untuk berapa lamanya Mama nggak bisa mastiin karna perusahan di China bener-bener harus Mama dan Papamu yang urus untuk saat ini. Banyak kontrak penanaman saham yang harus Papamu urus disana"jelas Eomma.
"Semoga saja cepat selesai"ucap Eomma.
"Iya semoga semuanya lancar dan sukses ya Ma"ucapku seraya merebahkan badanku kekasur Eomma.
"Kamu tadi habis dari apartmentnya Jaehyun ngapain?"tanya Eomma.
"Bantuin Jaehyun beresin apartmentnya. Soalnya udah 2 bulan nggak pernah ditempati. Bener-bener kotor apartmentnya tadi"ucapku jujur hanya saja menyimpan selembar kenyataan bahwa gue dan Jaehyun hampir saja melakukan hubungan intim yang seharusnya dilakukan oleh suami istri buka 2 remaja yang masih pacaran .
Gue pandang Eomma yang ikut tiduran disamping gue. Gue memikirkan semuanya gue memikirkan hal itu lagi. Gue nggak akan mau diajak Jaehyun untuk ngelakuin hal itu. Gue nggak mau bikin Mama kecewa gue juga nggak mau bikin Papa marah dan kecewa.
Wajah cantik dari seorang ibu ini yang kupandang saat ini. Ngebuat gue nggak tega kalau harus menahan dosa karna anaknya yang melakukan sesuatu hanya untuk memuaskan nafsu sesaatnya.
Tapi gue juga nggak rela kalau sampai Jaehyun nyari yang lain atau lebih parahnya hubungan gue sama Jaehyun putus hanya karna itu.
Jaehyun orang yang cukup keras kepala dan egois. Dia selalu melakukan apapun agar apa yang diinginkan terkabulkan. Jaehyun bukan orang yang main-main dalam kata dan tindakan. Jaehyun tergolong orang yang menakutkan tapi sifat itu belum ditunjukin ke gw ataupun keluarga gw.
"Kalau Shirin nikah muda. Reaksi Mama gimana?"tanyaku tanpa diperintah.
"Kamu mau nikah muda?"tanya Eomma seraya mengusap kepala gue dengan sayang.
"Jaehyun udah ngebet mau nikah?" tanya Eomma lagi.
'Bukan ngebet mau nikah Ma tapi ngebet bikin anak' batinku
"Seandainya. Shirin nggak ada pikiran kesana saat ini. Malah Shirin niatnya nikah waktu umur 25 atau 26"ucapku.
"Mama setuju sama pemikiran kamu" ucap Eomma.
"Trus tanggapan Mama kalau Shirin nikah muda gimana?"tanyaku lagi.
"Mama nggak pernah larang apa yang kamu mau. Asalkan itu yang terbaik" ucap Eomma seraya tersenyum.
"Kalau Shirin nikah muda karna hamil diluar nikah gimana?"pertanyaanku langsung membuat Eomma menolehkan kepala dengan wajah syoknya.
"Kamu sama Jaehyun gaya pacarannya sehatkan?"tanya Eomma tiba-tiba.
"Sehat Ma"ucapku.
"Kenapa kamu bahas begini? Kamu bikin takut Mama"ucap Eomma lirih.
"Kan seandainya Ma"ucapku.
"Jangan bicara beginian. Kamu buat Mama takut. Mama takut kalau beneran kejadian"ucap Mama seraya mendudukkan badannya.
"Iya Ma maaf"ucapku seraya.
"Kamu harus bisa jaga diri Rin. Kamu sama Jaehyun harus tau batasan kalian hanya anak SMA labil yang punya nafsu besar jika tidak bisa menahannya Mama nggak yakin sama masa depan kalian berdua"ucap Mama menasehati.
"Iya Ma. Shirin bisa jaga diri"ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA MUDA√
Fanfiction18+ (On Going) ❝Jaehyun aku hamil.. ❞ ucapku lirih seraya memegang perut datarku. ❝Ngaco kamu! Jangan bercanda Rin..❞ Bentak Jaehyun seraya mencengkeram kuat lenganku. ❝Ini anak kamu❞ ingin rasanya aku berteriak didepan wajahnya. ❝Ngaco!❞ Jaehyun...