14

221 25 9
                                    

Sowon terdiam mendengar ucapan seokjin mengenai siapa Bora sebenarnya dalam hidup seokjin, Bora hanya teman dari mendiang istrinya dan seokjin tidak pernah menaruh hati sedikitpun kepada Bora

"Jadi, bagaimana Kim Sowon apa kau menerima perasaanku??" Tanya seokjin lagi membuyarkan lamunan Sowon

"Hah??" Sowon malah bingung sendiri bagaimana dia harus menjawabnya

"Kalau kau tidak bisa menjawab dengan bibirmu, jawab dengan perlakuan kalau kau terima peluk aku kalau menolak... Ya jangan nolak, udah sayang banget soalnya" Gurau seokjin, sebenarnya dia tidak mau sampai Sowon menolaknya

"Kalau aku menolak harus bagaimana?"

"K-kau mau menolakku?" Cicit seokjin menatap tidak percaya dengan ucapan Sowon yang akan menolaknya

"Aniya, kenapa aku harus nolak oppa.." Sowon langsung mengalungkan lengannya dileher seokjin dan memeluk erat seokjin, seokjin kaget karena sowon tiba-tiba memeluk dirinya, dan dengan cepat seokjin membalas pelukan sowon

setelah sowon menerima perasaan seokjin,mereka berbincang secara random hingga seokjin menyinggung kembali alasan sowon mau menerima perasaannya

"sebenarnya sowon dari dulu pernah mengagumi oppa..."

"ha? sejak kapan?"

"saat masa SMA..." 

"SMA? Bukannya saat itu aku sudah tidak disekolah itu lagi?"

"memang, tapi sowon mengagumi oppa saat tahu banyak sekali prestasi yang sudah oppa dapatkan selama sekolah, dan kebanyakan piagam penghargaan di ruang prestasi sekolah didominasi dengan nama oppa..." jelas sowon

"saat itu sowon berfikir, bagaimana mungkin oppa bisa mendapatkan semua penghargaan padahal oppa juga punya beberapa kegiatan organisasi dari dalam sekolah maupun diluar sekolah, sowon tidak bisa membayaangkan sesibuk apa oppa dulu, belum lagi dengan les yang menguras waktu dan pikiran kita..." tambah sowon, seokjin masih setia mendengarkan cerita sowon

"dan sowon pernah memikirkan jika bertemu oppa, aku mau tanya bagaimana cara oppa membagi waktu dengan begitu baik dan tidak pernah ketinggalan untuk menjadi peringkat 1 disekolah..."

"sekarang kau sudah bertemu, bahkan tau perasaanku padamu" rayu seokjin tapi langsung mendapatkan cubitan manis dipinggangnya

"sakit...," rengek seokjin manja padahal cubitan sowon tidak terasa sama sekali

"salah sendiri sok ngegombalin sowon.."

bukannya kau juga pernah menjadi peringkat 1?" tanya seokjin mengganti topik

"pernah tapi saat itu dikelas saja, untuk peringkat angkatan aku diperingkat 2, dan itupun aku nggak pernah ikut lomba-lomba maupun organisasi seperti oppa.."

"memang apa yang kau lakukan selama SMA?" 

"sekolah, bekerja dan belajar udah itu saja.."

"aigoo, kau bahkan bisa bekerja saat itu sedangkan aku nggak bisa jadi kita sama-sama punya kesibukan"

"iya juga sih..."

"oh iya, dimana soojin?"

"dia keluar dengan yerin, mungkin sebentar lagi mungkin dia pulang"

"baiklah kalau gitu aku pulang dulu, mungkin haru bingung mencariku yang nggak ada dirumah" seokjin ijin untuk pulang

"arraseo, titip salam untuk haru dan taehyung.."

seokjin langsung menghentikan langkahnya saat mendengar nama taehyung disebutkan

"wae? ada yang ketinggalan?"

IT'S LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang