Match Made in Heaven (DISCONTINUE)

💫1

Hujan deras serta kilat yang menyambar kota Seoul sore hari ini tidak menghentikan langkah kaki seorang Lalisa Bruschweiler atau yang lebih singkat dikenal sebagai Lisa itu untuk kembali ke rumahnya. Agaknya Lisa sedang tidak menghiraukan perasaan yang biasanya sangat Ia hindari, yaitu "sepi". Ia dapat merasakan tulangnya seakan remuk didalam sana. Bagaimana tidak, Ia sama sekali tidak tidur barang sejampun sejak jam 2 dini hari tadi.
Menjadi freelance model sangat menguras tenaga tapi Lisa melakoni dunia permodelan ini dengan ikhlas dan senang hati untuk mengurangi "sepi/kesepian" yang sangat dibencinya. Apalagi Ia juga memiliki seorang manager yang selalu setia menemaninya dalam keadaan suka maupun duka. Sungguh Lisa sangat merasa bersyukur dengan kehadiran Song Mino, manager yang sudah dianggap sebagai abangnya sendiri.

"Lisa, mau langsung pulang?" Tanya Mino dengan raut wajah cemasnya seperti biasa.

Lisa menghembuskan nafasnya kuat, seolah sudah terlalu lelah untuk mengingatkan Mino untuk tidak perlu cemas dengan keadaannya setiap kali dia akan pulang kerumah megahnya dikawasan Elite kota Seoul itu. Apalagi dirumahnya ada para maid yang siap melayani kebutuhannya kapanpun Ia butuh.

"Oppa, sudahlah. Aku hanya akan pulang kerumah bukan kekandang serigala" jawab Lisa dengan memanyunkan bibirnya yang sukses membuat Mino merasa gemas.

"Okay okayy, stop with the weird faces. Ayo cepat masuk, kita mampir beli take out dulu. Aku tau kau akan langsung tidur tanpa makan malam"

Mendengar respon Mino seperti itu membuat Lisa tersenyum lebar. Mino sangat paham dengan kebiasaan Lisa yang akan melewatkan makan malamnya ketika dirinya merasa terlalu lelah dan akan selalu memilih meregangkan badannya dengan berendam didalam bath tub berisi air hangat dengan aroma wewangian lavender kesukaannya lalu akan langsung tidur setelahnya.
Meskipun para maidnya akan dengan senang hati menyiapkan makan malam untuknya tetapi Lisa merasa itu hanya akan membuang - buang waktu jika Ia harus makan malam sebelum atau setelah mandi.

" lets go Oppa, kau penyelamatku. Apa jadinya aku jika tanpamu?" Jawab Lisa dramatis.

Kedekatan keduanya seringkali disalah artikan bagi siapapun yang tidak tahu hubungan mereka. Pernah sekali Mino hampir dikeroyok fanboy garis keras Lisa karena disangka Mino adalah kekasih Lisa. Jangan heran, Lisa adalah gadis top di Seoul National University. Bukan hanya di departmentnya saja tapi seantero kampus tahu tentang identitasnya bersama tiga sahabatnya yang merupakan The Elites yang dikenal sebagai badass bitch in town BLACKPINK.

Mino seolah sudah terbiasa dengan sikap manja Lisa hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil kemudian menjalankan mobil menuju restoran Jepang cepat saji yang kebetulan searah dengan tujuan mereka.
Yah memang, Mino sudah sangat terbiasa dengan semua sifat Lisa. Apalagi Lisa merupakan pribadi yang periang diluar tapi sangat tertutup jika sudah menyangkut masalah pribadi.

Sesampainya di restoran, Mino langsung memesan beberapa jenis makanan dan minuman untuk Lisa. Biasanya Lisa akan makan selama perjalanan pulang  sambil mendengarkan lagu dari radio. Satu hal yang dapat membuat Lisa menyinggungkan senyum dibibir ranumnya itu adalah  makanan Jepang dan lagu yang bagus sesuai moodnya. Terdengar simple memang, tapi begitulah Lisa.

"Nih langsung dimakan!" Kata Mino sembari menyerahkan orderan makanan yg dipesannya tadi  yang langsung disambar Lisa dengan senyum penuh haru. Mino lalu kembali melajukan mobilnya menuju rumah Lisa.

Jika kalian merasa Mino menyimpan perasaan lebih untuk Lisa maka kalian telah berburuk sangka. Mino tidak pernah menaruh rasa selain rasa sayang dari seorang abang ke adik perempuannya kepada Lisa. Hal itu yang membuat keduanya sangat merasa nyaman satu sama lain. Lalu jika kalian berfikir Mino tidak normal maka kalian lagi-lagi berburuk sangka. Mino hanya tidak melihat Lisa sebagai seorang gadis melainkan seorang adik kecil yang perlu dilindungi. Itu saja sudah cukup untuk Mino.