💫8

435 44 0
                                    

Saat mengendarai sebuah mobil sport dengan lambang seekor kuda menuju kota Busan, kota kelahirannya. Jungkook memikirkan Lalisa di sepanjang perjalanan untuk yang kesekian ribu kali sejak pertemuan mereka di acara makan malam di rumah gadis itu beserta para hyungnya dan sahabat Lisa serta ayahnya. Jungkook merasa kaget untuk seseroang sepertinya merasakan sebuah efek yang luar biasa aneh dan asing yang dirasanya ketika sedang bersama Lalisa, gadis cantik yang entah punya hubungan apa dimasa lalu bersama hyung tertua di group mereka.

Efek yang diberikan gadis itu sangat aneh, dan Jungkook merasa heran karena selama ini belum pernah ada perempuan yang membuatnya merasa demikian. bahkan tidak dengan Jihyo, gadis cantik nan seksi yang kerap kali menggodanya secara terang-terangan. Tentu Jungkook menyukai Jihyo, maksudnya Jungkook adalah seorang lelaki normal namun Jungkook tidak pernah merasa tertarik padanya seperti ketertarikannya terhadap Lalisa, ketertarikannya itu bahkan tidak bisa disamakan dengan yang dirasanya dimasa lalu bersama mantan kekasihnya. Jungkook tidak bisa untuk tidak penasaran apa rahasia gadis bermarga Bruschweiler itu.

Jungkook memarkirkan mobil sportnya tepat didepan sebuah rumah besar dengan bangunan bernuansa Eropa modern, bangunan dan halamannya terlalu luas untuk sebuah hunian di area pinggiran kota Busan.

Saat melangkah masuk, bau masakan rumahan telah tersebar keseluruh ruangan membuat pemuda gengster itu menyunggingkan senyumnya lebar. hmmmm heavenly smell menarik perhatiannya menuju dapur dimana terdapat presensi Jeon Tae Hee, sang bunda yang tengah sibuk memasakkan makan malam untuknya.

"hi Ma.." sapa Jungkook, mengetahui mamanya belum menyadari kehadirannya.

" Hi Kookie," balas ibunya sembari tersenyum "Bagaimana kuliahnya?"

"Menarik," Jawabnya jujur, "aku baru saja mendapatkan teman baru yang seru"

"Oh yah? seperti apa dia?" Tanya sang ibu, kemudian membuka oven memeriksa makanannya lalu sibuk kembali dengan kegiatan mengupas dan memotong buah. Ibunya sudah cukup sering mendengarkan anak lelaki semata wayangnya menceritakan tentang ke-enam teman lelakinya yang kerap kali diajaknya untuk menginap bersama ketika berkunjung.

"Sangat-sangat berbeda dari para hyungku Ma"

"Apakah itu hal bagus?" Tanya ibunya sambil sesekali meliriknya.

Jeon Tae Hee, ibunya sangat mirip dengan Jungkook. Tubuhnya tinggi semampai dengan lekukan tubuh ramping dan rambut panjang kecokelatan. Wajahnya cantik meskipun ada sedikit kerutan disudut matanya ketika tersenyum, menandakan usianya yang sudah mulai menua. Keduanya juga memiliki bentuk dan warna mata yang sama. yang membedakan keduanya adalah bentuk bibir dan gigi kelinci milik Jungkook yang di dapatinya dari sang ayah. Jeon Rain.

"Ku pikir jawabannya adalah Ya dan Tidak" Jawab Jungkook simple.

Ibunya mengerutkan dahinya lalu kemudian meletakkan pisau yang digunakan untuk mengupas buah diatas meja. Matanya kini memandang lurus menatap sang putera serius.

Jungkook membuang napas yang tanpa disadari telah ditahannya lalu berkata

"my new friend is a she and she is quite fun"

"that sounds exciting," Jawab sang ibu seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Oh iya, ayahmu kemarin telpon dan mengabari bahwa dia akan kembali dari Amerika akhir pekan ini, bisakah kau luangkan waktumu untuk makan malam bersama Kookie?"

Match Made in Heaven (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang