Park Chanyeol's eyes
22 Desember, 08.30 AM at SFPD Main Building
We're always being in love for one and another. Deeply in love, madly in love. Tidak ada satu katapun yang bisa menjelaskan seluar biasa apa rasa cintaku pada Wendy, begitu pula sebaliknya. Dia adalah satu-satunya wanita yang mampu membuatku bertekuk lutut sekaligus menjadikanku seseorang yang jauh lebih pemberani. I am willingly, through the storm just for her because she's my world. Apa jadinya duniaku tanpa ada dia didalamnya? Kurasa dunia ini bukan duniaku lagi. Wendy adalah hidupku, duniaku. Dia dengan curangnya membuatku terbelenggu dalam dunia yang ia ciptakan untukku dan kini dia justru menghilang. Apa sebaiknya aku ikut menghilang?
Tidak, tidak. Ada dua malaikat kecil yang sedang menungguku dirumah yang jadi penyemangatku, menjadi tiang penyangga hidupku saat ini. They're the only one I have right now. I have to be strong, meski rasanya tak cukup kuat jika harus menjalani hidup ini tanpa ada Wendy disisiku. Apa yang harus ku lakukan tanpa Wendy? Apa yang harus ku katakan pada anak-anakku untuk menjelaskan bahwa kami harus menjalani hidup tanpa ada sosok wanita pencerah dunia kami? Sungguh, aku tak ingin menyerah dalam pencarian ini. Tapi aku harus berjuang, untuk Wendy, Dexter dan Zara. Berjuang untuk membawa kembali Wendy dalam hidupku.
Aku tak ingin dan tak akan percaya dengan semua omong kosong yang diucapkan detektif Parker padaku, meski rekaman CCTV itu membuat semua orang yakin bahwa Wendy mengkhianatiku. Istriku bukan wanita murahan yang dengan mudahnya menerima kedatangan lelaki lain dalam hidupnya. Dia wanita yang tulus, tidak mungkin baginya melakukan hal sekeji itu terlebih ia harus mengorbankan perasaan anak-anaknya. Aku yakin bahwa itu semua hanya kebetulan. Yaa, sebuah kebetulan...
"apa kau mengenal lelaki itu? Louise Burke Jr? mantan kekasih istrimu kan?" suara baritone milik detektif Parker membuyarkan lamunanku. Ku lirik lelaki itu tengah duduk disampingku, entah sejak kapan.
Aku diam sejenak, mencoba untuk mencari kata yang tepat untuk disampaikan dan mengingat semua cerita yang pernah Wendy katakan padaku. Ya, tentu saja aku tau siapa lelaki itu. Ingatanku terlalu baik hingga semua detail cerita yang Wendy katakan masih tersimpan baik di memori otakku. Laki-laki keturunan Kanada-Perancis itu adalah mantan kekasih Wendy. Well, he was her first boyfriend. Istriku bertemu dengan pria itu dalam acara universitas, saat Wendy mendapatkan penghargaan dari Rektor universitasnya. Dan ya, Louise berdiri disamping Wendy –yang juga mendapat penghargaan dibidang ekonomi pembangunan. Wendy bilang bahwa Louise adalah sosok laki-laki yang pandai hampir dalam semua hal, terlebih dalam berhitung. Louise merupakan mahasiswa briliant yang –hampir setiap semester mendapatkan penghargaan atas segala pencapaian yang dilakukannya. Entah dalam bidang ekonomi, bisnis hingga manajemen. Shit, kenapa aku jadi terkesan membanggakan lelaki itu?
Singkat cerita, mereka berhubungan selama 3 semester terhitung sejak mereka berada di semester 3 dibangku kuliah. Alasan mereka berpisah adalah perubahan sikap Louise yang dinilai Wendy tak wajar. Laki-laki brengsek itu tiba-tiba jadi dingin, dan lama kelamaan menghilang bagai ditelan bumi. Akhirnya Wendy memilih untuk mengakhiri hubungan yang dianggapnya sudah tidak sehat. Hingga 5 bulan setelahnya Wendy baru mendapat kabar bahwa sikap dingin dan acuh yang ditunjukan oleh Louise karena lelaki itu sedang menghadapi masalah keluarga. Kedua orangtuanya bercerai dan memperbutkan hak asuh adik perempuan Louise yang baru berusia 12 tahun. Wendy tak menyesal, ia justru semakin kesal karena Louise memilih untuk menyimpan sendiri rasa sakit itu dibandingkan berbagi dengan Wendy. So, she used to be like that. Sharing is caring. Dia juga marah padaku saat aku menyembunyikan alm. Dexter dan juga kisah kelam dibaliknya. Well, I wasn't wrong to choose her. Dia perempuan luar biasa yang selalu ingin berbagi dan loyal.
"I know him, just by his name. Aku tidak mengenalnya, bahkan ini adalah kali pertamaku melihat wajahnya." Jawabku pada akhirnya. Detektif Parker lalu berdiri dan menepuk bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do Love You [COMPLETE]
Fanfiction(Season 2 of I Don't Love You) Semua berjalan sangat sempurna, bahkan terlalu sempurna untuk sosok berdosa dan pengecut seperti Chanyeol. Ia pikir kehilangan ayah dan anaknya bertahun-tahun lalu merupakan puncak dari karma yang harus diterimanya. Ki...