eps 37

53 8 0
                                    

Ahh sauasana yang begitu canggung menyelimuti kita berdua, entah kenapa padahal kita sudah sering duduk berdua menikmati secangkir minuman hangat bersama tetapi kali ini berbeda jeno oppa kelihatan begitu tenang dan damai, aura khasnya keluar saat ia sesekali menyeruput secangkir kopi tersebut.

Tangan kekarnya saat memegang secangkir kopi, wajah tampannya, rambut coklat dengan potongan rapih terlihat mendominasi wajahnya, balutan syal yang melingkar indah dilehernya dan juga jaket serta celana hitam yang ia pakai benar-benar membuatnya semakin terlihat  sangat gagah.

'Ya!!  Paboo! Apa yang aku fikirkan tadi hah!! '
Batinku terus memprotes tentang pujian yang bertubi-tubi ku berikan kepada namja yang satu ini

Malam yang sunyi dan damai berubah menjadi malam yang menegangkan saat tiba-tiba petir menyambar diatas langit serta hujan yang perlahan turun ke bumi membuatku sontak kaget karena suara yang begitu keras diiringi aliran listrik yang tiba tiba saja padam ,seketika membuat malam semakin mencekram dan menakutkan terlebih lagi aku takut pada kegelapan serta suara gemuruh pertir dan hujan

"ya!!  Kenapa mati lampu huft, oppa! Oppa! Oppa dimanah hiks.. Aku takutt". Ucap ku dengan meraba benda disekitarku karena mataku tidak melihat didalam kegelapan

"gwaenchana~ oppa disini hmm". Sautnya dengan memegang erat tanganku

"oppa aku takutt, kenapa harus hujan dan lampunya mati hiks.. ".

"apa sudah cukup terang seperti ini? ". Ucap jeno oppa yang sedang memegang ponsel dengan flash yang tengah menyala

"anni oppa, aku masih takutt dan aku sangatt sangatt takut hiks.. Hiks.. ". Isak tangisku

"gwaenchana~ jinjja gwaenchanayo~ sebentar lagi pasti menyala ndee, berhentilah menangis oppa ada disini bersamamu". Ujar jeno oppa yang menenangkanku dengan dekapan pelukan hangat yang ia berikan seperti halnya jin oppa

Jeno pov*
"bagaimana ini? Dia sangat ketakutan, aku tidak bisa meninggalkannya sendirian seperti ini tetapi ini sudah cukup malam pasti member lain mencariku. Tetapi aku harus menemaninya sekarang, dia membutuhkanku saat ini hmmm ottoke?! ". Gumamku dalam hati dengan terus memeluk y/n yang sedang ketakutan ,terlebih dia pernah menceritakannya tentang phobianya terhadap kegelapan dan juga hujan dimalam hari

"oppa~~ aku takut, bisakah oppa menemaniku sebentar saja? Setidaknya sampai lampu sudah menyala". Ucapnya dengan sedikit gemetar

"nee tenanglah oppa akan menemanimu disini hmm, kajja duduk lah disofa. Oppa akan menelfon yang lainnya sebentar, arrase? ". Balasku dengan terus mengusap rambutnya dan menuntunnya berlajan menuju sofa

Y/n dan akupun duduk disofa dengan keadaan y/n yang masih juga berdekatan denganku ,dengan sedikit cahaya dari ponsel aku bisa melihat y/n yang sudah mengantuk tetapi dengan matanya yang mengawasi sekitar dan tangan kirinya menutup telinga nya karena suara petir yang terus bersahutan dengan hujan

"apa kamu mengantuk hmm".Tanyaku dengan menatap nya

"anni huaaaah".jawabnya dengan mulut kecil nya yang menguap

"cih yaa! Y/n-ahh kamu mau berbohong hmm? Tidurlah tidak apa oppa akan menemanimu sampai besok". Ucapku dengan tersenyum gemas melihat tingkahnya seperti anak kecil

"sirreo, aku tidak mengantuk. Aku akan menunggu sampai lampu menyala jadi aku akan tidur nanti". Balasnya dengan langsung menggelengkan cepat kepalanya

"aishhh oppa tidak akan macam-macam huh tidak apa kamu tidur saja dikamarmu, oppa akan berjaga disini ". Jelasku

"t-tapii oppa~~"

my favorite brother 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang