eps 46|konser

48 8 3
                                    

"oppa apa kemarin oppa kerumah sakit dan menaruh buket bunga didepan ruanganku? ". Tanyaku mereda kan hawa canggung yang menyelimuti ruangan ini

"anniyo~ oppa menyuruh ssaem untuk kesana karena oppa ada latihan dance dengan yang lainnya". Balasnya dengan nada yang dingin juga tidak menghadapku sama sekali melainkan pandangannya herpusat pada layar handphonenya

"ah aku kira oppa hehe".

Ya tuhan tolong aku harus berbicara seperti apa lagi agar suasanya tidak menjadi canggung , seori tolong lah buat candaan lucu atau semacamnya agar bisa mencairkan suasanya jebbal . Aku hanya terdiam mematung dengan entah menatap apa saja yang ada disekelilingku karena jeno oppa yang sepertinya berfokus pada layar handphone nya sama halnya dengan seori ia asik streaming drakor yang ia suka

Tok.. Tok.. Tok...

"eoh sepertinya ada tamu yang datang". Ucapku beranjak dari tempat dudukku dan berjalan menuju luar pintu

"annyeong haseo nona ini pesanan pitza atas nama tuan lee telah sampai,  tolong diterima pesanannya nona". Ujar pengantar pitza tersebut

"hah? Tuan lee? Tidak ada yang bernama tuan lee disini, maaf saya kim y/n bukan tuan lee". Ucapku kepada orang tersebut dengan bingung juga heran siapa tuan lee? Bahkan margaku saja kim disini

"ndee nona alamatnya sudah tertera disini dan.. "

"khamsamnida ahjussi". Ucap seseorang dari arah belakangku dan tak lain adalah jeno oppa

"apa oppa memesannya? ".

"tentu saja, pasti kamu lapar". Balasnya

"kalau begitu saya permisi tuan, dan jangan lupa bintang 5 nya tuan". Ucap pengantar pitzza tersebut dengan membungkukan badannya dan pergi

"cih sempat-sempatnya minta bintang padahal bintang dilangit sudah banyak ". Gumam jeno oppa dengan berjalan membawa pitzza tersebut kedalam apartemen

"y/n makanlah habiskan kalo bisa". Sambungnya

"anniyo~ ini terlalu banyak oppa bagaimana bisa aku menghabiskan 2 paket pitzza dengan ukuran besar ini". Protesku dengan mempoutkan bibirku dan itu membuat jeno oppa tertawa sampai menampakkan deretan giginya yang putih juga rapih serta mata yang tertutup nan garis-garis unik tercetak rapih diarea pipi bak kucing yang menggemaskan

 Protesku dengan mempoutkan bibirku dan itu membuat jeno oppa tertawa sampai menampakkan deretan giginya yang putih juga rapih serta mata yang tertutup nan garis-garis unik tercetak rapih diarea pipi bak kucing yang menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"arraseo akan aku habiskan pitzzanya hiks.. Hiks.. ". Ucap seori dengan menangis sesegukan dan terus menghapus air matanya yang terus mengalir

"ya! Seori-ahh wae hm? Kenapa kamu menangis huh". Ucapku panik dan menghampirinya serta memeluk hangat tubuhnya

"ya aku tidak apa hanya saja film ini sangat menyedihkan, lihatnya pacarnya kecelakaan dan dia harus melihatnya terbaring lemah IGD hiks.. Hiks.. Dimana pitzanya? Aku juga ingin memakannya". Ucap seori dengan melepaskan pelukanku dan mencari letak pitza ,padahal pitza tersebut kini ada didepan mejanya

my favorite brother 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang