" Loh bukanya hari ini ada kelas? Tadi pagi sakura bilang hari ini kelasnya dosen killer."
" Ohh, tadi pagi memang awalnya masuk tapi tadi dia mengirim kabar lagi kalau dia tidak bisa masuk, katanya ada kepentingan mendadak yang harus diselesaikan gitu."
" Hah apa? Jadi sia sia saja aku naik sepeda ke kampus? Astaga hari ini benar benar hari tersialku." Ujarnya menahan amarah
" Hah apa naik sepeda?" Tanya ke empat sahabatnya serempak🍁
🍁
🍁
Chapter 5
" Ya begitulah " ujar Hinata lesu
" Bagaimana bisa?" Tanya keempat sahabatnya
Hinata pun menjelaskan semuanya kepada teman temannya tentang apa yang terjadi padanya hari ini
" Jadi dia tadi mengantarmu?"
" Hn"
" Dan dia juga memasakkan mu?"
" Hn"
" Dan dia mengaku menjadi calon suamimu?"
" Hn"
" Tapi kamu baru mengenalnya hari ini?"
"Hn"
" Astaga nata Chan emang gak ada kata selain hn hn doang?" Teriak Ino marah
Hinata hanya menggeleng
" Huh sabar pig sabar, hime jadi sekarang gimana?" Tanya sakura
" Entahlah aku pusing memikirkannya." Jawabnya frustasi
" Hem, menurutku kamu nikah saja sama dia, nanti kamu kan bisa langsung jadi nyonya bos." Usul Ino
Pletak....
" Itaii sakit saki, kenapa kamu memukulku?"
" Makanya kalau ngomong itu jangan sembarangan, kamu pikir Hinata cewek matre disogok harta langsung mau?"
" Iya saki benar" ucap Ten Ten
" Tapi yang di omongin Ino ada benarnya juga, mungkin dengan menikah dengannya hidupku bisa berubah." Cicit Hinata
"Nani yang benar saja ?" Teriak sakura tak percaya
" Pffftttt hahahaha saki mukamu lucu sekali kalau terkejut hahahahaa, ya kali aku menikah dengan pria sinting itu, aku baru kenal dia baru tadi pagi masa iya aku langsung mau menikah dengannya, walaupun dia kaya dan tampan aku tetap tidak mau."
" Huh syukurlah, aku kira kamu beneran mau." Ucap sakura lega
" Hime kamu menghancurkan harapan terbaikku hiks" ucap Ino pura pura nangis
Pletak....
" Itaii Temari nee kenapa memukul kepalaku?"
" Biar otakmu bisa kembali ketempat semula." Jawab Temari seadanya
" Hiks Temari nee jahat."
" Sudahlah pig, jangan membuat mood hime sama menjadi lebih buruk lagi, emang kamu mau dimarahi sama singa galak?"gumam sakura
" Hoho kamu benar saki, aku lupa jika hime sama punya singa galak."bisik Ino
" Hey kalian bilang apa?" Teriak Temari
" Hehe bukan apa apa kok Temari , mending kita antar Hinata pulang kasihan dia pasti lelah." Ucap Ten Ten melerai mereka
" Iya Ten Ten Chan benar nee Chan" ucap sakura dan Ino barengan
" Huh kali ini kalian selamat."Skip time
🍁
🍁
Sang surya telah terbangun dari tidurnya namun tidak dengan gadis berambut indigo ini, dia masih asik menelusuri mimpi indahnya. Sampai sampai dia tertawa dalam tidurnya, entah dia sedang bermimpi apa, hanya dia dan Tuhanlah yang tau. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.40 pagi namun gadis cantik ini masih setia terlelap seakan akan dia benar benar tak akan terbangun lagi. Terdengar suara ketukan pintu dari luar apartemennya berulang kali namun dia tidak terusik sama sekali, dia malah menarik selimut dan menyamankan tidurnya.
" Hime apa kamu ada di dalam?" Teriak orang itu ke sekian kalinya namun nihil tetap tidak ada jawaban.
" Kussooo dimana sih dia? Aku yakin dia masih dirumah, hari ini kan hari Minggu tidak mungkin dia pergi ke kampus, atau jangan jangan dia sudah pergi dengan teman temannya?" Ucapnya kesal
" Arghhh menyebalkan sekali, kenapa aku bisa lupa sih bawa kunci cadangannya, agrrhh sial." Umpatnya
Dia pun menyandarkan punggungnya ke pintu apartemen itu dengan wajah kesal.
Ya bagaimana tidak kesal dia sudah menunggu lebih dari 2 jam disana, tapi yang ditunggu tunggu tetap tidak menampakkan batang hidungnya.
" Arghhh untung aku mencintaimu hime, jadi aku masih bisa bersabar." Gumamnya lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince In My Dreams
Random" Ka...kamu si...siiapa? Ke...kenapa kamu ada di rumahku? " Hinata " Aku... Apa kamu sakit hingga melupakanku begitu cepat hime.." Naruto " Siapa dia kenapa dia bisa berada di rumahku? Apa jangan-jangan di..dia maling, tapi terlalu tampan jika dia m...