Tin..Tin....
" Hey ayo naik." Ucap orang itu
" Loh mobilnya mana? Bukannya kita mau naik mobil?"
" Hah mobil, kata siapa kita naik mobil, kita berangkat naik ini lah bukan mobil."
" Hah NANI ?"teriak Hinata🍁
🍁
🍁
Catatan:
"Naruto Hinata" bicara biasa
"Naruto Hinata" bicara dalam hatiChapter 4
Naruto P.O.V
" Hem masakan ku selalu enak tebbayo, semoga saja dia suka dengan masakan ku ini." Gumam ku sambil senyum senyum gaje
" Dimana dia kenapa belum turun juga, bukannya hari ini dia ada kelas?"" Aku gak sabar ingin melihat dia, pasti dia tambah cantik dan yang pasti itu juga semakin besar." (^////^) Mukaku tiba tiba terasa panas karena membayangkannya
"Dasar otak sialan, bisa bisanya aku memikirkan hal seperti itu, ini semua gara gara kakek tua mesum itu, gara gara ibu menikah dengan anaknya aku malah mewarisi sifat kakek tua sialan itu." Umpat ku
" Aku harus bisa menahan diri jika bertemu dengan dia"Tap...... Tap...... Tap......
Terdengar langkah kaki menuruni tangga" Itu pasti dia, kenapa dia selalu berlari saat turun tangga kalau sampai jatuh kan bahaya." Gumam ku sambil menyiapkan makanan kesukaannya.
🍁
" Aku merasa ada yang sedang melihatku"
Aku menolehkan kepalaku kearah pintu dapur
" Tapi tak ada siapa siapa, hah atau jangan jangan itu hime kesayanganku. " Batinku
Aku masih berpura pura tidak tau dan melanjutkan memasak.
" Haish kenapa dia tak menghampiriku atau menyapaku gitu sih? Apa dia tidak rindu dengan pangeran tampannya ini?"
Karena dia tak menghampiriku aku pun berjalan ke tempat persembunyiannya
"Hah kenapa dia bengong disini dengan ekspresi wajah begitu sih, tapi dia kawaii sekali sih, duh gak tahan deh ingin segera halalin ni anak. "
Aku menggelengkan kepalaku
" Naruto sadar kamu harus kelihatan wibawa dan Coll di depan calon istrimu biar dia makin terkesima dengan ketampanan mu ini."" Kamu ngapain berdiri disini ?" Tanyaku dengan nada Cool padahal sebenarnya ingin sekali aku langsung memeluknya dan menciumnya, tapi karena ingin terlihat berwibawa akupun tak melakukannya.
" Kyaaaaa" dia berteriak kencang sekali saking kencangnya rasanya telinga ini mau putus dengan reflek akupun langsung membekap mulutnya dengan tanganku.
"Hey diam, telingaku bisa pecah karena suaramu itu tau." Ucapku pura pura marah
Dia hanya menggeleng dan memukul tanganku yang membekap mulutnya " Hey pepaskan aku." ( hey lepaskan aku) teriaknya tak jelas
" Oke aku akan melepaskanmu tapi kamu janji kami tidak akan berteriak lagi oke."
Dia hanya mengangguk tanda setuju akupun langsung melepaskan bekapan ku namun lagi lagi dia berteriak
" Kyaaaaaa"
Aku menutup telingaku dengan kedua tanganku " hey kenapa berteriak lagi sih? Kamu beneran mau buat telingaku tuli ya? Diam sekarang atau kamu mau aku cium?" Ancam sambil mendekatkan wajahku kearahnya.
Diapun langsung berhenti berteriak dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya
" Aku gak mau dicium sama orang gak dikenal tau" teriaknya marah
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince In My Dreams
عشوائي" Ka...kamu si...siiapa? Ke...kenapa kamu ada di rumahku? " Hinata " Aku... Apa kamu sakit hingga melupakanku begitu cepat hime.." Naruto " Siapa dia kenapa dia bisa berada di rumahku? Apa jangan-jangan di..dia maling, tapi terlalu tampan jika dia m...