[END] Seorang Agen menjadi Permaisuri Bodoh

Chapter 23

Dua Puluh Tiga

Prajurit kekaisaran yang ketakutan setengah mati oleh api hantu di Fenglin tidak berani melanjutkan. Namun, perintah tuan harem harus diikuti. Akibatnya, mereka terjepit menjadi bola yang rapat dan bergerak maju sedikit demi sedikit. Ketika mereka bergerak ke tempat api hantu, mereka menemukan pakaian wanita istana yang setengah terbakar tergeletak di tanah, mengepulkan gumpalan asap. Pengawal Istana dan Xiaolian, yang terus mengatakan pada diri mereka sendiri bahwa nyala api hanyalah ilusi, akhirnya mengenali kenyataan, dan teriakan bergema:

"Hantu----"

"Reaksi mereka terlalu lambat! Mereka baru berteriak sekarang." Setelah melepaskan Qingfeng, Leng Jie mendengar teriakan hantu dari Fenglin, mengerutkan kening dan bergumam.

Hu Qingfeng yang mendapatkan kembali kebebasan segera melompat tiga kaki dari Permaisuri konyol itu. Dia memangkas gaun satin putih bulan yang telah kusut, lalu memotong sehelai rambut patah di depan dahinya. Dengan puas menjawab: "Ini bukan karena respon mereka yang lambat, tapi karena qinggong saya terlalu cepat!"

Melihat bahwa dia sepertinya benar-benar melupakan rasa malunya sekarang, Leng Jie tidak bisa tidak mengingatkan:

"Kubilang kau adalah rubah, menurutmu qinggong-mu bagus? Atau kaki Permaisuri ini yang bagus?"

Begitu dia diingatkan, kulit Qingfeng tiba-tiba memerah, dan dia segera mundur tiga kaki. Merasa tidak berdekatan lagi. Namun, matanya masih menghindar, dan bergumam pelan: "A-anda, apakah anda masih seorang wanita? saya belum pernah melihat wanita seperti itu!"

"Bukankah aku seorang wanita? Kamu tidak akan tahu kalau kamu tidak datang untuk mengujinya! Aku tidak pengecut seperti mu, takut diuji oleh orang lain." Dari wajah merah dan ekspresi ketakutannya, Leng Jie menyimpulkan kalau rubah kecil ini pasti tidak berpengalaman, anak lugu. Jadi, bercanda dengan bahasa yang ambigu, itu cukup bagus!

Setelah mendengarkan, Qingfeng menghirup udara dingin, dan seluruh orang terkejut. Diam-diam berpikir: 'Permaisuri ini tidak hanya bodoh, tapi juga orang gila? Kalau tidak, bagaimana mungkin mengatakan hal-hal mengerikan seperti itu?' Qingfeng menghela nafas dalam hati setelah memikirkan hal ini. Qingfeng tidak dapat membantu tetapi menemukan alasan untuk kegagalan nya sendiri, "Bagaimana anda bisa berpikir tentang pria yang bermartabat menguji seorang wanita!"

Leng Jie melihat bahwa rubah kecil itu tampak seperti bunglon, merah untuk sementara waktu, ungu untuk beberapa saat, biru untuk beberapa saat, dan beberapa saat putih. Tahu bahwa dia takut dengan kata-katanya sendiri, jadi Leng Jie berhenti menggodanya. Dia batuk keras "batuk!" dan menarik kembali warasnya. Serius dan otentik:

"Rubah, ingat apa yang aku katakan padamu tadi, kamu hanya perlu menekan akupuntur tentara itu dan melemparkannya kembali ke Fenglin. Kamu tidak diizinkan datang ke Istana Timur untuk mengintip kapan saja!" Setelah selesai berbicara, sebelum Qingfeng menjawab, Leng Jie berbalik dan pergi ke kamar tidur.

Melihat bahwa dia akan pergi, Qingfeng buru-buru melompat dan jatuh di depannya, menghalangi jalannya, dengan sungguh-sungguh:

"Nama belakang saya Hu dan nama saya Qingfeng, saya bukan rubah. Anda bisa memanggil saya Qingfeng, atau Hu Gongzi."

"Nah, apakah sudah selesai? Menyingkir setelah kamu selesai!" Bagaimanapun, kita tidak akan berurusan satu sama lain di masa depan, tidak peduli apa namanya. Setengah kata Leng jie berkata di dalam hatinya.

"Mereka semua sangat ketakutan, apakah menurutmu mereka akan datang ke Istana Timur lagi?" Qing Feng melihatnya berbicara informal, dan mengikutinya,

"Karena mereka menerima perintah untuk datang ke Istana Timur untuk menangkap orang, bahkan jika mereka tahu bahwa ada setan pemakan manusia dan peminum darah menunggu mereka di Istana Timur, mereka akan tetap datang. Karena mereka adalah tentara, misi mereka adalah untuk menuruti perintah." Leng Jie membalas begitu saja.