[END] Seorang Agen menjadi Permaisuri Bodoh

Chapter 46

46 - Mengabdi di Istana

Keesokan paginya, Aula pengadilan pagi yang megah dan khidmat benar-benar berbeda dari hiruk pikuk kedai teh dan restoran sehari sebelumnya. Sebaliknya, terdengar ratapan dan erangan menyakitkan seperti bangsal bedah rumah sakit.

Leng Jie berpakaian seperti seorang kasim berdiri dengan tenang di sudut aula. Daripada bersembunyi di bawah meja, saat ini dia bisa mengamati ekspresi setiap petugas. Petugas militer sedikit lebih baik, selain coraknya yang buruk, mereka masih bisa meluruskan badan dan mempertahankan auranya. Pejabat sipil itu tampak pucat dan memiliki bibir biru. Ada ekspresi terdistorsi dan menyakitkan di wajah mereka, tetapi matanya galak dan sedih. Hanya sedikit orang yang bisa menahan rasa sakit dan menegakkan tubuh.

Beberapa petugas yang berdiri di belakang barisan dengan pinggang lurus menarik perhatian khusus dari Leng Jie. Ciri umum mereka adalah mereka relatif muda, tidak terlihat lebih dari tiga puluh lima tahun. Selain itu, meski wajah mereka juga memiliki ekspresi yang menyakitkan, tidak ada tanda-tanda kebencian di mata. Dari waktu ke waktu, Leng Jie bisa melihat ejekan samar di sudut mata mereka.

"Orang-orang ini! Menarik!" Kata Leng Jie dalam hatinya.

Dengan suara "Kaisar telah tiba!". Erangan itu berhenti. Para pejabat berlutut dengan hati-hati. Mereka berteriak "Panjang umur Yang Mulia!" Seseorang tanpa sengaja menyentuh bagian tubuh yang terluka dan langsung membuat desisan kecil.

Tenaga pejabat dihabiskan untuk berlutur dan menahan erangan sakit. Tentu saja, tidak ada pemikiran ekstra untuk memperhatikan kasim kecil yang berjalan keluar dari sudut, dia tidak berlutut dan membungkuk kepada kaisar seperti mereka. Sebagai gantinya, dia langsung menyapa kaisar yang ditemani oleh kasim Fu dan Dokter Hu ke tempat singasana. Dan menggantikan posisi dokter Hu, menemani kaisar ke Luan, berhenti di sebelah kiri dan berdiri diam.

Kaisar yang mengenakan jubah naga menghadap seratus pejabat tidak sama seperti kaisar di tempat pengobatan Qingfeng. Pada saat ini, dia tidak memiliki ekspresi nakal tertentu, tetapi hanya sikap anggun dan tenang, cara yang mengintimidasi, dan cara kekaisaran yang mulia dan tidak dapat diganggu gugat. Setelah kaisar duduk dengan tenang, dia berkata dengan santai:

"Semua dibebaskan dari upacara!"

Tiba-tiba, mereka mendengar kata-kata emas yang telah hilang selama sepuluh hari. Para menteri menatap kaisar muda yang superior. Mereka terkejut menemukan bahwa kaisar tersenyum dan menatap mereka dengan mata tajam, seolah menunggu ucapan terima kasih mereka. YA TUHAN! Kaisar benar-benar akan tersenyum? Itu aneh! Lagipula, semua menteri adalah sosok tua yang berbahaya dan setingkat rubah. Pemandangan seperti apa yang belum pernah terlihat sebelumnya. Meski memiliki keraguan, mereka tidak lalai.

"Terima kasih atas berkah Yang Mulia!" Para menteri kembali dengan hati-hati menegakkan tubuh perlahan.

Qingfeng berdiri di antara para menteri, menatap dingin pada sekelompok orang tua yang biasanya tidak melakukannya dengan baik, saat ini mereka dengan enggan memutarbalikkan dan patuh. Hatinya sangat menyegarkan sehingga dia hampir tidak bisa menahan tawa keras. Xuanyuan yang superior meliriknya dengan waspada, dan berkata lembut dengan suara magnetisnya yang unik:

"Setelah hukuman fisik kemarin, tidak ada pejabat yang absen dari pengadilan pagi hari ini. Zhen sangat bersyukur. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Zhen, menteri sipil dan militer adalah kuat dan mampu! Ini benar-benar berkah Jinghe!"

Para menteri saling memandang dan setuju secara serempak: "Terima kasih kepada Yang Mulia!"

Para menteri merasa bahwa kaisar tampak sedikit berbeda. Wajahnya dengan senyum lembut adalah sesuatu yang belum pernah mereka lihat sejak kaisar kecil naik takhta tiga tahun lalu. Namun, bagaimana perasaannya bahwa ekspresinya lebih lumpuh dari sebelumnya, dan penampilannya ynag tersenyum tipis selalu lebih menakutkan dari sebelumnya.