💔8

403 75 40
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR❕

SEBELUM BACA JANGAN LUPA KLIK VOTE❕

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SESUDAH MEMBACA❕

JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN❕

DILARANG MENCOPY PASTE ❕❕❕

MAAF KALAU ADA YANG SALAH SAMA KATA-KATANYA❕

HAPPY READING ❕

Khyati masuk ke kamar Varun dan Shiny. Dapat Khyati lihat, Varun sedang sibuk dengan laptopnya.

'Tidak ada yang berubah,' batin Khyati, lalu berdeham membuat atensi Varun beralih padanya.

"Khyati, ada apa?" tanya Varun saat melihat mata Khyati bermain di setiap sisi.

"Kamu mencari Kak Shiny? Dia ada di kamar mandi," ucap Varun.

"Kak, Khyati mau berkata jujur," ucap Khyati sedikit tak enak hati.

"Katakanlah jika itu mengganggu pikiran kamu," ucap Varun sambil menaruh laptopnya di meja.

Khyati duduk di samping Varun dengan tangan yang menggenggam lembut lengan Varun.

"Kakak jangan marah, ya? Khyati hanya ingin mengatakan isi hati Khyati saja," ucap Khyati.

Varun mengernyit, namun mengatakan, "Iya."

"Kakak berjanji dahulu," ucap Khyati sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Kakak berjanji," balas Varun mengaitkan kedua jari kelingking mereka.

"Sebenarnya Khyati tidak suka Kak Shiny. Khyati merasa risih kalau dia yang menjadi istri Kakak," ucap Khyati dengan takut.

Varun hanya diam sama sekali tidak merespons. Ia menunggu perkataan selanjutnya dari sang adik.

"Kakak sudah berjanji dengan Khyati untuk tidak marah. Tolong katakan sesuatu pada Khyati," lanjut Khyati dengan kepala tertunduk.

"Kamu memang tidak menyukainya hari ini. Mungkin besok kamu akan menyukainya dan menerima keadaan yang sudah terjadi. Kakak tahu kalau ini terlalu cepat untuk kamu tanggap. Tapi dengan perlahan, kamu akan terbiasa dengan kehadiran Shiny di keluarga kita," ucap Varun berusaha memberikan masukan yang terbaik untuk Khyati.

Khyati mengangkat kepalanya. Khyati menatap takut mata teduh Varun, "Kakak tidak marahkan setelah mendengar pengakuan Khyati?"

"Tidak semua hal kecil kita anggap menjadi besar. Kakak tahu bagaimana tidak nyamannya kamu ketika melihat orang asing di dalam keluarga," ucap Varun memberikan senyuman tipis pada Khyati.

"I love you, Kak! Khyati sayang Kakak," ucap Khyati saat memeluk Varun erat.

'Suatu saat nanti, Khyati yakinkan Kakak bersama Janah. Khyati hanya ingin Kakak menjadi suami Janah, bukan Shiny,' batin Khyati berkata.

"Hem, kamu pasti belum mandi," ucap Varun membuat suasana hancur.

"Indra penciumnya tajam banget, sih!" gerutu Khyati sambil melepaskan pelukannya.

"Benarkan belum mandi. Dasar adik manis yang malas mandi," gemas Varun pada hidung Khyati.

"Khyati malas mandi di pagi hari saja. Karena cuaca pagi terlalu dingin. Khyati tidak suka mandi pagi," ucap Khyati sedikit mengelak.

"Padahal di kamar mandi sudah disediakan air hangat, lho."

"Mandi air hangat tidak enak. Di saat keluar dari bathtub pasti dinginnya mengalahkan air es."

Istri Kedua (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang