Suara decitan dan pukulan terdengar menggema di ruangan yang kudatangi. Teriakan para makhluk gila di dalam sini terdengar sangat keras. Aku mengabaikannya dan memilih memainkan boneka yang kubawa. Tak lama kemudian, seseorang menepuk pundakku.
"Oh (y/n)-chan, kamu sudah datang!! Kemarilah, beri aku pelukan!" katanya sambil langsung merengkuhku ke dalam pelukannya.
"Ukhh.. Papa! Aku tidak bisa bernafas!! PAPA!" teriakku memberontak. Lelaki yang kupanggil papa ini akhirnya melepaskan pelukannya. Tangannya beralih menggenggam tangan kananku. Papa mengajakku turun ke area lapangan."Oii (y/n) gimana permainan kita? Bagus?" tanya Paman Iwaizumi padaku. Aku menganggukkan kepalaku sambil bersembunyi dibalik punggung papa. Hingga sekarang, aku masih belum terbiasa dengan Paman Iwaizumi. Dia terlalu menakutkan! Sepertinya papa merasakan ketakutanku. Dia langsung menggendongku sambil mencium pipi kananku. Aku mencari kenyamanan di dada bidangnya. Tanganku yang masih memegang boneka kukalungkan di lehernya.
"HAHAHA, dia masih takut padamu Iwaizumi~~" kata papa dengan nada menyebalkan. Aku melirik sedikit ke Paman Iwaizumi, oh astaga! Sepertinya dia marah. Wajahnya berubah seperti tomat matang, hahaha! Tanpa sadar suara tawaku memecah pertengkaran mereka. Perlahan, wajah Paman Iwaizumi kembali ke warna semula. Ahh, lucu sekali! Aku jadi ingin mencubitnya.
Setelah pertengkaran kecil papa dengan Paman Iwaizumi berakhir, papa langsung berkemas dan mengajakku keluar dari gedung latihannya. Papa masih menggendongku hingga kami tiba di mobil. Kami akan makan daging hari ini! Hehe~~
Di perjalanan, papa memutar lagu anak anak di playlistnya. Tak lama, aku mendengar nada yang tidak asing. Aku berdiri di atas kursi mobil dan bersiap menari.
"Baby shark doo doo doo doo doo. Baby shark doo doo doo doo doo. Baby shark doo doo doo doo doo. Baby shark~~"
Ketika mataku menangkap senyuman kecil papa, aku langsung duduk tenang dan menyembunyikan rasa maluku.
"Kenapa berhenti, (y/n)-chan? Apa papa melakukan hal yang tidak kamu suka? Atau kamu tidak suka lagunya? Kenapa, hmm?"
"T-tidak, aku hanya.. malu"
"Oii (y/n)-chan, kamu malu dengan papa? Wahh.. Anak papa sudah besar! Tapi kamu tidak perlu malu di depan papa, oke?"
"OKE!"
Akhirnya kami berdua sampai di restoran langganan kami. Yeay, daging!! Aku segera turun dari mobil dan berlari memasuki restoran ini. Tak lupa, boneka kesayanganku selalu kubawa di tanganku.
"PAMAN DAICHI! (Y/N) MAU DAGING!!" teriakku dengan tidak tau malunya. Papa hanya terkekeh kecil mendengar teriakanku. Sedangkan, Paman Daichi benar benar terkejut sampai hampir menjatuhkan piring yang dibawanya. Hahaha, kalian harus liat wajahnya!!
Papa menggandeng tangan kecilku ke arah sebuah meja di ujung restoran ini. Aku mendudukkan boneka yang ku bawa di kursi. Lantas aku duduk di kursi sebelahnya. Papa duduk di depanku.
Ketika daging pesanan kami tiba, aku langsung melahapnya dengan bersemangat. Kulirik papa di hadapanku. Ahh, ada apa dengan wajahnya itu? Hei, papa! Apa kamu masih mau daging anakmu!? Kamu punya dua daging dan aku hanya satu! Ini hanya satu, papa!
Aku melirik dagingku, kemudian melirik papa kembali. Ukh.. Haruskah kuberikan padanya? Huft, oke lah! DEMI PAPA!
"Umm.. Papa? Papa.... Mau daging (y/n) ya? Ini (y/n) kasih"
"E-eh tidak kok! Papa punya dua! Itu (y/n) makan saja" kata papa sambil menepuk puncak kepalaku. Aku menyunggingkan senyum lebar karena berhasil menyelamatkan dagingku.
Kami menghabiskan daging dengan cepat. Setelah itu, papa membayar dagingnya dan kami beranjak untuk pulang. Tak lama, kami tiba di parkiran apartemen tempat tinggal kami. Aku menangkap sesuatu yang aneh. Di pojok parkiran, ada seorang laki laki yang bertingkah aneh. Di depannya, ada seorang perempuan yang memandangnya. Aku berhenti untuk melihat kelanjutan dari kegiatan mereka.
"Papa, apa yang mereka lakukan?" tanyaku pada papa. Papa melihat tempat yang kutunjuk. Tiba-tiba, wajahnya memerah. Aku yang penasaran segera mengalihkan pandanganku yang masih menatap papa. Belum sempat aku melihatnya, papa sudah menutup mataku dan membalikku menghadapnya.
"(y/n) kita abaikan saja mereka, oke? Kita lihat umurmu. Kamu masih 5 tahun! Tidak boleh melihat itu! Kamu paham, (y/n)?"
"Umm.. Oke papa!"
Papa menggandeng tanganku dan berjalan masuk ke apartemen. Saat itu juga aku melirik ke arah laki laki dan perempuan itu. OH ASTAGA! MATAKU.. PAPA! MATA ANAKMU SUDAH TIDAK SUCI!
"Papa..."
"Ya, (y/n)?"
"PAPA, KISS!! Lihat!!!"
End....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oikawa povAku melihat anakku termenung di depan mobil. Aku memanggilnya berkali kali, tapi dia tetap tidak melihatku. Mata kecilnya terlihat menyipit.
"Papa, apa yang mereka lakukan?" tunjuknya ke arah pasangan di ujung sana. Astaga, apa mereka tidak melihat anakku di sini!? Hei kalian! Sadarlaaahhh. Anakku di sini, kau tau!?
"(y/n) kita abaikan saja mereka, oke? Kita lihat umurmu. Kamu masih 5 tahun! Tidak boleh melihat itu! Kamu paham, (y/n)?"
"Umm.. Oke papa!"
Aku menarik napas lega setelah mendengar jawabannya. Aku segera meraih tangan mungilnya dan menggeretnya masuk ke dalam. Aku memikirkan tentang hukuman apa yang harus kuberikan ke pasangan itu nanti. Tapi sekarang, aku harus menyelamatkan mata anakku!
"Papa.."
"Ya, (y/n)?"
"Papa, KISS! Lihat!!"
Dan saat itu juga aku menggendong anakku dan berlari menuju kamar. Aku harus segera menyucikan pikirannya. HARUS!! Setelahnya, aku akan membuat perhitungan pada pasangan itu.
.
.
.
.
.
.
Author note:Hi, guys! Ini ff haikyuu pertamaku. Udah mengembun sangat lama di wp karena writer block. Akhirnya kupublish juga. Sorry kalau ngga sesuai ekspetasi kalian :( Aku ngelanjutin partnya sambil nunggu server PAS yang lagi down hhh.. Next, kita lanjut sama Papa Kuroo ♡ Kalian juga boleh request tokoh beserta genrenya!!
Update tidak menentu dan dipastikan 20 Des akan hiatus panjang. Diusahakan update tiap hari!
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa || Haikyuu x Reader
Fanfic[Update Rutin] How if you was born as a daughter of haikyuu character? Random story created by me Original character belongs to Haruichi Furudate!! Start: 30 Nov 2020 End: