Sorry lama gak upploadddd
Kemaren kemaren wattpad ku eror gitu, g bisa uppload :')Enjoy-!
_____
"gua takut..."
disinilah tempat Jibeom bertahan. menekuk kakinya serta melipat kedua tanganyanya di ujung laboratorium.
Seluruh sekolah mengenal Kim Jibeom yang tenang serta tegas. Tetapi, semua orang punya rahasia kan?
Salah satunya Kim Jibeom, sejujurnya sosok tenang nan tegas yang dia punya hanyalah tipuan belaka. Jibeom itu adalah sosok yang lemah dan rapuh. Dia merasa sangat takut dan menyesal berada di permainan ini.
Suara isakan tangis memenuhi laboratorium, butiran air mata lolos dari matanya dan membasahi pipi pemuda itu.
Ting ting Donghyun out!
Tubuhnya kembali bergetar hebat dan suara isakan tangis mulai kembali terdengar.
PRANG
Terdengar jelas suara gelas laboratorium yang pecah.
"SIAPAPUN YANG DISINI. KELUAR!" itu Naeun yang sedang mencari mangsa.
Tubuh Jibeom bergetar hebat, dia sangat takut kala itu.
"keluar dari tempat persembunyian lo gua tau ada orang disini!"
Jibeom merasa suara Naeun makin mendekat kerahnya.
"yen- eh? Kim Jibeom?" Naeun yang awalnya mengira ada Yena disana merasa terkejut melihat Jibeom yang diam ketakutan.
"Beom.." Naeun hendak menenangkan Jibeom yang ketakutan, tetapi tangan nya langsung ditepis oleh cowok bersurai coklat tua itu.
"Beom... maafin gua, gua gak akan bunuh lo kok. Nih liat gua taro ya pisaunya" Naeun meletakan pisau lipatnya dilantai.
Gadis manis itu perlahan menenangkan Jibeom yang masih menangis.
"shhhh... lo aman kok Beom. Gua akan ngelindungin lo. Jadi tenang yaa"
jemari lentik itu membelai surai kecoklatan pemuda disebelahnya.
"hiks.. hiks Naeun.. gua takut" lelaki Kim itu memperat pelukanya dan bersandar di pundak sang gadis.
"shhhh.. beom lihat gua. Gua akan ngelindungin lo, jadi jangan takut ya? lo kan berani" Naeun mengangkat kepala Jibeom agar bisa membuat eye contact denganya.
Naeun setia menunggu Jibeom menangis. Dirinya tak tega melihat temanya yang bak
malaikat menangis tersedu sedu .Dan mungkin banyak yang tak tahu bahwa Lee Naeun menyimpan perasaan kepada sahabatnya, Kim Jibeom sayang nya ia terlalu takut untuk memyampaikan perasaanya.
"eun..? kenapa lu selalu ada buat gw? Bahkan disaat kita jadi musuh. Ini kan bahaya. Kenapa tadi lo gak langsung nusuk gw?" Jibeom mengganggat kepalanya.
Jadi posisinya mereka lagi slonjoran di deket lemari kebuka yang tadi jadi tempat sembunyi nya Jibeom, terus posisinya Jibeom lagi mangku Naeun.
"karena gw cinta sama lo.."
Jemari lentik Naeun memainkan ujung kemeja nya, menahan rasa malunya setelah mengungkapkan isi hatinya.
Jibeom sesaat membeku, dia juga mencintai Naeun tetapi untuk melontarkan perasaan nya sekarang rasanya tidak mungkin.
Naeun mulai mendekatkan wajah lelaki yang memapahnya, lalu bibir mereka pun menempel satu sama lain.
Jibeom kaget? Jelas dia kaget banget tetapi dia mulai menikmati permainan Naeun, dilumat pelan bibir gadis kim itu.
Mereka melakukan itu semua dengan sangat lembut dan tidak dibumbui rasa nafsu sedikit pun. Mereka itu murni rasa cinta satu sama lain.
Sampai moment itu dirusak oleh suara langkah kaki yang rasanya mendekat kearah mereka.
"N-naeun ada o-orang!"
"Han ini gimana? Temen temen kita pada mati.. hisk hiks gw- gw belom mau mati hiks hiks" Yena menangis di pelukan Yohan.
Bagi Yena sosok Yohan itu adalah penenangnya, munggkin semua teman temanya berhianat tetapi pengecualian untuk Yohan , Yena hanya mau bersama Yohan. Tanpa Yohan dia tidak bisa hidup.
"Kita pindah tempat yu kalau kita diem disini bisa ketahuan." Yohan menggenggam tangan Yena untuk pergi ke tempat persembunyian lain.
Nayatanya pilihan Yohan itu salah total. Mereka malah akan bertemu dengan peperangan yang sesungguhnya.
Yohan dan Yena shock dengan apa yang mereka lihat dihadapanya.
Mereka melihat seseorang yang sangat mereka kenal menggenggam kampak yang sudah belumuran dengan darah. Tubuh Orang itu juga terlumuri dengan darah dan ada 3 mayat teman temanya yang sudah tidak bernyawa bahkan kepala dan badanya juga terpisah.
"S-ssubin...?"
yang merasa terpanggil menenggok kearah Yohan dan Yena dengan tatapan senang yang jatuh nya jadi menyeramkan.
"oh kalian udah sampai. Aku tungguin loh dari tadi.... bajingan" di akhir kata Subin tersenyum bak pskiopat dengan wajahnya yang bernodakan bercakan darah.
"tetap di belakang gw Yen! Bin apa apaan lo, lo bunuh mereka bertiga? Lu gak ingget janji kita hah?!" Amarah Yohan sudah memuncak.
Subin yang baru selesai merapih kan mayat Donghyun, Jiwoo, dan Arin langsung berjalan perlahan menghampiri dua sahabatnya.
"S-subin... kita kan sahabatan. Ini juga demi kebaikan lo. Kita kan sayang satu sama lain..."
Yena yang tak kuasa menahan air mata nya pun membuka suara, ia sangat frustasi dengan keadaan sekarang.
"sayang hah? Hahaha lu lupa sama apa yang lu lakuin ke gw 3 tahun yang lalu? Lo ngerendahin gw, nolak cinta gw, sampe mempermalukan gw di depan umum. Dan setelah lu ngebuang gw lu malah dengan kegatelan lo yang super menjijikan malah nempel nempel sama Yohan!! Dan lu selalu bersikap sok manis didepan sahabat gw!! Cih murahan." Subin mendecis di akhir kalimatnya.
Yohan yang sudah habis kesabaran menampar Subin dan mencengkram kerahya kuat.
"LO UDAH KELEWATAN BIN!! GAK SANGGKA GW TERNYATA LO SEBANGSAT INI!!"
Yohan kembali menampar Subin. Yang ditampar hanya diam dan sedikit tersenyum miris.
"hahaha lucu ya.. gw kasih tau ya lo tuh sebenernya cuman dijadiian barang taruhan sama itu bajingan-" Subin kembali mendapatkan jotosan yang agaknya lebih keras dari sebelumnya.
"cih gw gak percaya sama lo. Lo punya bukti soal itu? Mana bukti yang bilang Yena itu cewe gak bener? Emang lo punya hah? JAWAB BANGSAT" pukulan Yohan terhenti saat hp Subin memutarkan sebuah mp3.
"Yena udah bisa ngedapetin hatinya Yohan?"
"yaaa masih otw lah. Gw gak gitu nyangka ternyata Yohan se goblok itu, seneng ajah gitu pas gw lagi sok manis" ini suara yena.
"yee inget ya lo, sisa waktu lo buat dapetin Yohan tinggal 3 minggu lagi, kalo gak bisa lo harus beliin kita tas fosil yang terbaru titik wkwkwk"
"iya santai ajah pelan pelan si goblok itu bakal cinta mati sama gw" ini suara yena.
Pik
"Gimana? Udah puas sama buktinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabotage | 99line √
Mystery / Thriller"iya ini cerita gw sama temen temen gw pas SMA" . . . . . . . . . . . "Oh iya gw lupa bilang, jadi kalian harus saling membunuh,"