[2] 🔙 kejadian 2016

209 27 3
                                    

Selasa 14 Mei 2016

Hari itu setelah pulang sekolah. Tepatnya jam lima sore.

'ayo kita main bersama sama. Baru kita bisa bertemu.'

"ini post-it ke 8 yang gw temuin hari ini" ucap Yohan yang menampilkan lembaran post-it itu kepada teman temanya.

"tsk siapa si yang iseng ngelakuin ini ke kita" ucap Subin emosi.

"sabar bin. Tapi ini sudah seminggu kita dapet post-it ini kan. Gimana kalo kita lapor polisi ajah?" usul Jiwoo.

"iya si lebih baik begitu" jawab Dino.

Namun dari kejauhan bisa diliat ada Yeonjung yang lari lari ke arah mereka dengan muka panik.

"Yeonjung? kenapa lu? Nafas dulu" ucap Jiwoo yang langsung meranggkul Yeonjung dan sedikit menenangkanya.

"hoss..hoss Yena.. Yena pingsan di kamar mandi. Dan sekarang ada di UKS" ucap Yeonjung sambil ngos ngosan.

"beneran lu? cuk kita ke UKS ajah dulu sekarang"

======

Di UKS udah ada Yena yang terbaring di bangsal UKS dan keliatan masih lemes. Disana juga ada Naeun dan Jibeom yang notabenya anggota PMR.

"kok Yena bisa begini si?" tanya Subin khawatir.

"tadi gw nemunin dia di toilet cewek paling pojok. Kondisi dia diceburin di bak dan ada luka sayatan di tanganya, untung nya bukan di nadi si di sayatnya." Jelas Naeun.

"siapa yang ngelakuin ini yen?" tanya Yohan yang udah ngebantu Yena yang tiduran jadi duduk.

"g-gw gak tau. Tapi ini kejadian pas gw dapet post-it yang isinya ajakan main lagi. Gw takut han.." ucap Yena yang diakhiri memeluk Yohan.

"ini gak bisa dibiarin kita harus lapor polisi" ucap Jiwoo yang sudah mengepalkan tanganya.

"JANGAN!" teriak Naeun dan Jibeom bersamaan.

"kenapa?" tanya Jiwoo binggung.

"kemaren gw dikasih tau Gyehyeon. katanya waktu Jooe kemaren masuk rumah sakit itu juga gara gara peneror itu, ortu Jooe sempet ngelaporin ini ke polisi. Tapi sehari setelahnya Arin yang waktu itu lagi jagain Jooe hilang dan ditemuiin pingsang di kamar mandi dengan pesan harus ngecabut laporanya biar mereka nggak ngeclakain anaknya lagi" jelas Jibeom.

"terus dicabut laporanya?" tanya Yohan.

"eumm.." Jibeom menggangguk dan langsung memperbaiki perban di tangan Yena.

"ck jadi gimana? Mau lapor apa nggak?" tanya Subin.

"jangan. Jangan lapor" kata Dino.

"terus mau lo gimana?" tanya Naeun.

"kita ikutin permainanya" jawab Dino mantap.

"lu serius din?" tanya Jibeom untuk memasitkan.

"iya lagi pula sekolah pasti nggak ngijinin kita buat lapor ke polisi. Mana mau mereka nama sekolahnya jelek" kata Dino.

Ahh.. kenapa permasalahan ini tambah sulit. Sudah cukup dengan teror ini dan Dino mau menggikuti permainanya? Entahlah apakah ini jalan yang tepat untuk mereka.

"jadi kalian mau ikut apa nggak? Kalu gw pasti bakal ikut" tanya Dino kepada teman temanya.

"gw ikut. Lebih baik kita ikutin ajah permainanya sekarang, dari pada nanti tambah parah" ucap Jiwoo. Mereka semua pun setuju untuk mengikuti permainan itu.

"oke, kalo gitu ntar malem kumpulin anak anak yang lain ke sekolah set 8."

======

Sekolah, pukul 20.00

Mereka semua mutusin buat nggikutin permainan peneror itu dan malem malem mereka ngerelain dateng ke aula sekolah.

Bagi kalian yang nanya siapa ajah yang kena teror post-it itu, mereka anak anak kelas 11 MIPA 3 yang tak lain ada Dino, Subin, Yohan, Yeosang, Jibeom, Gyehyeon, Hyeop, Donghyun, Yena, Naeun, Yeonjung, Jiwoo, Arin, dan Jooe.

"wahh wahh wahh jad kalian memang mau bermain bersama ku ya hahaha" suara itu terdengar lewat speeker yang membuat mereka semua dapat mendengarnya secara jelas.

"keluar lu bangsat. Jangan jadi pengecut!" Subin yang sudah terbawa emosi langsung nggegas.

"bin lu sabar dulu, jangan emosi" ucap Yeonjung yang berinisiatif menenangkan Subin yang sifatnya memang tempramen.

"jadi kalian bener nih mau main bareng sama aku?"

"Gak usah sok imut bangsat geli gw" dis Yeosang

"iya kita bakalan ikutin permainan elu" ucap Dino mantap.

"bagus, gw suka cara pikir kalian"

"jadi permainan apa yang harus kita mainin? Lu mau kita maen apa ajah kita turutin?" ucap Gyehyeon yang sebenarnya sudah malas berada di tempat itu.

"serius apa ajah bakal kalian lakuin? Jadi mainanya simpel banget. Kalian harus melakukan permainan kejar kejaran."

"cih cuman itu? Anak tk juga bisa kali" remeh Donghyun.

"hyun jangan seneng dulu. Mungkin dia belum selesai" kata Arin khawatir.

"iyap lu benar sekali Arin, omongan gw belum selesai. Jadi kalian pasti tau kan cara kejar kejaran? Tapi permainan ini akan sedikit berbeda karena yang jaga bukan cuman satu orang, dan orang orang itu juga udah gw pilih. Jadi cara mainya penjaga bakal gw kasih pisau lipat yang lain tugasnya ngehindarin penjaga"

"tunggu pisau nya buat apa?" tanya Hyeop binggung.

"ya untuk senjata kalian. Oh iya lupa gw bilang, jadi kalian harus saling membunuh biar bisa menjadi last man standing. Kalian mengerti?"

semua yang berada di ruangan itu kaget setengah mati.

"b-berarti maksud lu kita harus bunuh bunuhan gitu?!" teriak histeris Jooe.

"lo emang pesikopat gila!!" teriak Yena.

"suithh..kalian jangan bacot dulu. Biar gw kasih tau peran kalian penjaga satu Subin,penjaga dua Naeun, penjaga tiga Gyehyeon, penjaga empat Arin, sisanya jadi yang dikejar"

Yeonjun membuka ponselnya mencari bantuan polisi. tapi sayang sinyal di tempat itu sudah diputus oleh sang peneror.

"gw gak mau dapet peran ini. Gw mau tuker" protes Naeun yang tak terima.

"tengan Naeun, gw yakin lu nggak akan setega itu sampai ngebunuh orang" Jibeom pun berinisiatif untuk menenangkan Naeun yang sudah ketakutan.

"dan juga ingat! Mati dalam permainan ini berarti kalah! Apapun penyebabnya!"

"gw gak abis pikir kenapa lu mau ngeadu domba kita hah!?!" teriak Jiwoo.

"gw gak mau ngelajutin ini, gw gak bisa ikut main" lirih Hyeop.

"mau gak mau, bisa gak bisa harus tetap bermain Lee Hyeop karena kalian sudah menerima permainan, kalian gak bisa nolak. Hahaha"

"baiklah gw anggap kalian udah pada setuju buat ikutin permainan ini. Sekarang yang ngumpet pencar dan cari tempat perembunyian kalian."

"gw janji kita bakalan selamat kok guys" ucap Gyehyeon sebelum teman temanya berpencar.

Seling lima menit para penjaga pun juga berpencar.






Lanjut gak?

Sabotage | 99line √  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang