epilog

160 20 2
                                    

Udah seminggu setelah Dino menceritakan cerita waktu dia SMA.

Tapi jujur Laun masih kepikiran soal mana yang benar

Apakah dia harus percaya dengan Dino?

Atau mencari kebenaranya sendiri.

Ditambah lagi. Dino hilang setelah hari itu. Semuanya lost contac dengan nya.




"Anjir si Laun cuma disuruh beli es teh kenapa lama banget dah? Dia beli di antartika apa nanam daun teh dulu si?" Pasalnya di panas yang terik ini Laun belum kembali membawa es teh yang sedari tadi teman temanya minta.

"Sabar aje nyeon, mungkin dia lagi antre. Tadi kan lo liat sendiri kantin lagi sesek baget."

"Eh tapi ngomong ngomong kalian masi ada yang coba hubungin Dino?" Tanya Doyeon yang masih heran dengan temanya yang hilang secara tiba tiba layaknya ditelan bumi.

Yang ditanya hanya menggeleng mengisyaratkan tidak.

Ting!

Sebuah notifikasi dari hp mereka semua.

Mereka semua di invit ke sebuah grup chat baru,

Tapi ada yang mengirim kan foto,,

Isinya Foto Laun yang terikat di sebuah kursi, dengan sebuah pisau yang menancap di kepalanya,,

Menandakan kalau dia dikabarkan sudah mati.

Ting!

"Haloo ^^ buat kalian yang baca,, ayo kita bermain bersama, tentunya dengan permainan yang baru. Oh yaa karena kalian udah masuk ke permainan ini mau tidak mau harus tetap ikut. Kalau tidak nasib kalian akan sama dengan dia.
Kutunggu kalian hihi.





Fin

























Hwaaa ending macam apa ini?!!

Akhirnya book pertama ku tamat :")

Makasih buat kalian yang baca cerita ini. Walaupun aku sendiri kadang mikir kalau ceritanya rada gak jelas ;)

Tapi inget yaa semua cerita ini cuma fiksi, gak ada hubunganya sama chr yang ku pakai! Jangan sampe kebawa rl keselnya!

Tapi pokonya aku mau ngucapin banyak terima kasi buat yang setia baca dan vote ♡

Btw met taun baru yaww, walaupun besok si harusnya.

Sip regal pamin undur diri.

Sabotage | 99line √  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang