Play mulmed diatas agar fell nya beneran dapet ya. just breathe...
***
Rowoon mendengus kesal. Ponselnya berdering sedari tadi, tapi ia abaikan. Itu pasti panggilan telepon dari sang kekasih yang selalu ingin berbuat jahil pada dirinya. Rowoon sedang marah pada kekasihnya itu. Apalagi ketika ia mengingat kejadian semalam yang mampu membuat tingkat kekesalannya menjadi-jadi.
Kemarin Lisa, kekasihnya membuat sebuah konten prank dengan menyangkut-pautkan dirinya. Gadis itu berlagak bahwa ia sedang menderita penyakit keras yang dapat mengancam nyawanya sendiri. Dan tentu saja, konten prank itu berhasil membuat Rowoon panik setengah mati.
Namun setelah Rowoon mengetahui bahwa ia sedang dikerjai sang kekasih, alhasil membuat dirinya marah besar kepada Lisa. Bahkan ia tanpa sadar mengucapkan kata-kata kasar yang kurang mengenakkan sampai berhasil membuat gadis itu menangis.
Tapi, apakah itu salahnya? Tentu saja tidak! Salahkan gadis itu yang sudah berani mempermainkan nya. Walau dalam hati, Rowoon tau bahwa dia sudah keterlaluan pada Lisa. Namun sekali lagi, Rowoon terlalu mementingkan ego nya sendiri. Bahkan sekedar untuk memaafkan sang kekasih saja rasanya ia enggan melakukan nya.
Dering ponsel yang belum juga berhenti berbunyi membuat Rowoon berdecak dalam posisinya saat ini. Tangannya meraba-raba bawah bantal, mencoba mencari ponsel yang letaknya ada disana.
Dengan mata malas Rowoon melihat siapa orang yang sudah berulangkali menelponnya saat ini. Ternyata Yonghoon, sahabat masa kecil nya. Baru saja ia ingin menjawab panggilan tersebut, tetapi panggilan itu sudah terputus.
Rowoon mendengus, melempar ponselnya ke sembarang arah kemudian memilih untuk kembali melanjutkan tidurnya. Namun baru saja ia ingin memejamkan matanya, suara dentingan bel disertai ketukan pintu yang amat brutal berhasil membuat nya terlonjak kaget dan refleks terbangun dari posisinya.
Rowoon menghela nafas kasar, dengan terpaksa ia mulai melangkahkan kakinya berjalan menuju pintu depan. Bukan apa-apa, ia hanya penasaran siapa oknum yang sudah berani mengganggu ketenangan nya.
Ceklek..
BUGH!!
Baru saja ia membuka pintu, sebuah bogeman mentah mendarat langsung di pipi kirinya.
“BANGSAD YA LO ANJING!!!”
Rowoon terkejut akan serangan tiba-tiba yang baru saja menimpa dirinya. Dan pelaku nya tak lain tak bukan adalah, Yonghoon. Laki-laki itu sedang berdiri dihadapannya saat ini dengan ekspresi wajah nya yang terlihat bahwa ia sangat marah sekali.
“Apa-apaan sih lo?!! Tiba-tiba datang udah main hajar gua aja lo bangsad!” Seru Rowoon seraya memegang pipinya yang terasa nyeri.
“Lo kenapa gak angkat telpon gua anjing?!!” Tanya Yonghoon kesal.
Rowoon berdecak, “Gua ketiduran tadi.” Jawabnya.
Sontak mendengar jawaban dari Rowoon itu malah membuat emosi Yonghoon menjadi-jadi. Ia melangkah maju mendekati pemuda itu, kemudian...
BUGH!!
BUGH!!!!
Yonghoon kembali menghajar Rowoon dengan membabi buta, tak peduli jika sahabat nya itu meringis kesakitan karena ulahnya, ia hanya mencoba menyalurkan emosinya dengan melampiaskan nya pada pemuda yang sekarang sudah terkapar babak belur dibawahnya tersebut.
Yonghoon kembali ingin meninju wajah Rowoon, namun sebuah tendangan keras berhasil mengenai perutnya yang membuat pemuda itu terjengkal kebelakang.
Rowoon mencoba bangun setelah ia berhasil membuat Yonghoon tumbang dengan satu tendangan darinya. “Lo kenapasih anjing?! Lo mau—”
“Lisa meninggal.”
2 kata yang berhasil keluar dari mulut Yonghoon membuat tubuh Rowoon terpaku ditempatnya. Cowok itu terkejut setengah mati mendengar nya namun kemudian ia menggelengkan kepala.
“Enggak-enggak. L-lo pasti bohong kan! Ini cuman prank kan! Bilang sama gua ini rencana lo sama Lisa buat kerjain gua lagi kan?! Jawab Hoon! Gua gak percaya lagi sama kalian berdua tau! Kemaren kalian juga prank in gua kayak gini! Jangan main-main sama gua Hoon!! Mana Lisa?! Mana cewek gua Hoon?! JAWAB BANGSAD!!!”
Rowoon menjambak rambutnya frustasi, nafasnya tersengal. Dan entah mengapa tiba-tiba saja matanya memanas.
“Gua gak bohong Woon!! Lisa beneran meninggal! Gua daritadi udah berusaha ngehubungin lo sialan! Tapi Lo malah kagak angkat telepon gua! Lisa sekarat dan dia butuh elo! Tapi itu tadi, dan sekarang dia udah pergi buat selama-lamanya!!”
Rowoon terdiam mematung saat mendengarkan semua perkataan Yonghoon.
Yonghoon menatap Rowoon dengan pandangan meremehkan, “Nyesel lo sekarang kan anjing! Cuman gara-gara Lisa ngeprank lo kemaren lo malah berlagak seolah-olah lo yang tersakiti disini! Sebenarnya bukan Lisa yang salah tapi lo sialan! Asal Lo tau aja kejadian kemarin itu bukan hanya prank semata! Tapi itu asli Woon!! Lisa beneran sakit kanker hati stadium akhir.”
Yonghoon mengambil nafas kasar dan kembali menatap Rowoon yang saat ini masih mematung ditempat. “Seharusnya kemaren adalah hari dimana Lisa pengen ngebuat kenangan terindah sekaligus memperingati hari terakhir dia hidup di dunia ini. Tapi Lo dengan sikap kekanakan yang Lo punya malah buat semua rencana yang udah di persiapin Lisa matang-matang malah hancur gitu aja. Lo malah buat dia nangis sialan! Dia bahkan rela ngejer lo demi sebuah kata maaf dari mulut busuk lo itu. Tapi l-lo... Brengsek!!”
“Seharusnya Lo maafin dia kemaren! Seharusnya Lo gak ngomong kasar ke dia! Seharusnya Lo gak buat dia nangis! Dan seharusnya gua gak perlu relain Lisa buat lo kalo gua tau Lo bakal giniin dia!”
Yonghoon tak sanggup untuk melanjutkan perkataannya karena sekarang dada nya terasa sangat sesak dan tanpa sadar laki-laki itu menangis tanpa suara.
Sedangkan dihadapan nya saat ini, Rowoon, pemuda itu masih sama seperti tadi. Diam mematung tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Namun tiba-tiba saja laki-laki itu menangis kencang, bergerak brutal menghancurkan apa saja benda yang terlihat oleh nya. Dan Yonghoon sendiri tak dapat mencegah itu terjadi.
Dalam sekejap ruangan itu sudah hancur berantakan, dan tentu saja Rowoon sama sekali tak peduli.
Puas karena telah melampiaskan emosi yang sejak tadi ia tahan, Rowoon bergerak mendekat ke arah Yonghoon. Pemuda itu bersujud di hadapannya, “Tolong bilang sama gua Hoon, dimana Lisa sekarang?! Hiks.. Dimana cewek gua?! Please, tell me!” Pinta Rowoon masih dengan isak tangis nya.
Sejujurnya Yonghoon tak berniat sama sekali untuk memberitahu dimana Lisa berada sekarang karena ia masih sangat marah pada Rowoon. Namun melihat kondisi nya yang lebih hancur dari dirinya membuat Yonghoon menurunkan sedikit ego nya.
“Lisa udah di bawa pulang ke rumah orangtuanya. Mending Lo susulin cepat sebelum Lisa dimakamkan. Dan gua minta tolong sama Lo, jangan buat keributan disana!” Ujar Yonghoon.
Rowoon merespon perkataan Yonghoon dengan anggukan kepala, kemudian laki-laki itu segera mengambil kunci motornya dan langsung bergerak cepat menuju rumah sang kekasih yang sangat ia cintai.
“Maafin aku sayang..”
***
a/n : tenang aja ini masih ada sambungan nya kok. but, why i fell sad when i read this chapter:(
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Lisa
Fanfiction❝udah nasib gue kali, setiap hari ditempelin cogan mulu❞ - lisa (n.) oneshoot/twoshoot : lisa x boy ©story by nallaliseals, 2019