Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
BRAK!
Lisa terkejut setengah mati ketika mendengar suara debuman pintu yang terbanting begitu keras. Dan keterkejutan nya itu kian bertambah kala mendapati wajah babak belur Kim Yugyeom, tetangganya.
“Astaga Yugi!! Muka Lo kenapa lagi sih?!!” Pekik Lisa. Bagaimana tidak kesal, setiap Yugyeom habis bertengkar pasti datangnya ke Lisa terus.
Yugyeom menyengir, “Biasa. Ada anak sok jagoan yang nantengin gua. Ya udah gua ladenin aja dulu bentar.” Jawabnya tenang seraya berjalan mendekati Lisa.
“Ya tapi Lo kenapa datangnya ke gue terus sih setan!! Kenapa gak lo datengin aja si Sana! Dia kan cewek Lo!!”
Sungguh Lisa merasa jengah dengan kelakuan tetangga aneh nya ini. Padahal dia sudah punya pacar, tetapi masih saja memperlakukan Lisa layaknya seorang kekasih.
Yugyeom memutar bola matanya malas kemudian mendudukkan dirinya di sofa. “Kan udah berulang kali gua bilangin sama lo, dia itu bukan pacar gua lalisa! Dah lah, mending lu bantuin gua obatin nih luka! Ntar muka tampan gua ini gak menarik lagi buat dipandang.”
Lisa menarik nafas dalam-dalam kemudian berlalu ke dapur untuk mengambil kotak obat dan air.
Lisa menarik tubuh Yugyeom untuk mendekat ke arahnya, “Siniin muka lo!”
Yugyeom yang mendengar perintahnya otomatis mendekatkan wajahnya ke arah Lisa. Dan cewek itu langsung membersihkan wajah Yugyeom dengan kapas lalu membalurinya dengan obat antiseptik, terutama dibagian yang paling terparah yaitu di sudut bibir dan di pelipis Yugyeom.
Yugyeom hanya terdiam memandangi wajah Lisa dari jarak dekat. Dan untuk sekian kalinya ia kembali terpesona dengan wajah cantik tetangganya ini. Yugyeom selalu merasa tenang saat berdekatan dengan Lisa.
“Lo kapan sih mau berhenti berantem? Gak kasian apa sama muka lo? Bonyok terus.” Ucap Lisa seraya mengobati sudut bibir Yugyeom yang mengeluarkan sedikit darah.
Yugyeom menatap wajah Lisa lekat-lekat kemudian dia menahan tangan Lisa yang sedang mengobati bibirnya. Sontak saja tindakan tiba-tiba nya itu membuat sang empunya terkejut.
“Kan gua udah bilang, gua bakalan berhenti berantem kalo Lo mau jadi cewek gua.” Ujar Yugyeom lembut.
Lisa menghela nafas nya, “Gini deh, kalo Lo bisa sebulan tanpa berantem.. Gue mau jadi pacar lo.”
Sontak Yugyeom tersenyum senang mendengar nya, “Sebulan gak berantem, Lo harus jadi istri gua pokoknya! Gak boleh nolak!”
PLAK!
“Kita masih sekolah goblok! Udah main nikah-nikah aja Lo!!” Pekik Lisa kesal setelah dirinya sempat mendaratkan sebuah pukulan keras di lengan Yugyeom.
“Aww, sakit yang. Kamu kok kasar banget sih sama aku. Tapi aku malah makin suka kok. Kamu disini aja udah agresif, apalagi kalo di atas ranjang.”
Dan setelah mengatakan itu, Yugyeom langsung berlari kabur dari sana karena dia tau Lisa pasti akan menghajarnya setelah ini.
“YUGYEOM SETAN!! SINI GAK LO!!!!!”
“IYA SAYANG NANTI AKU KESANA!!! POKOKNYA KAMU SIAP-SIAP AJA NANTI MALAM AKU GEMPUR KAMU SAMPAI PAGI!!”
