Take My Hand, and Never Leaving Again.

188 20 27
                                    

Judul lagu multimedia : Maktub feat Seo Young Eun - I Hope It's Me.
.
Jujur, aslinya bab ini tercetus beberapa waktu lalu setelah memahami lirik lagu Maktub yang satu ini. Dan saya auto mewek sendiri karena membayangkannya sebagai Do Kang (anggep aja mereka yang lagi nyanyi sambil tatap2an xD)
.
Bab ini mengandung banyak scene yang bikin diabetes. Kalo ga suka sama Voice dibuat versi manis, monggo. Silahkeun melipir dulu ndak papa xD.
.
💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

"Bagai teori tentang alam semesta pararel yang sulit dijabarkan. Seperti itulah perasaanku padamu. Seringnya tak tampak, namun nyata dan selalu ada".
💖💖💖💖💖💖💖💖

Setelah kondisinya membaik dan infusnya habis, Kwon Joo, Kang Woo dan Kaneki dipersilahkan pulang oleh Profesor Sung, ditemani Asisten Shim hingga mencapai halaman parkiran depan. Asisten Shim berkata kalau pihak mereka akan mengabari Kang Woo secepatnya mengenai situasi hari esok. Mengingat kemungkinan besar Kwon Joo akan pulang besok malam.

Setelah Kang Woo membantu Kwon Joo naik ke atas mobil Kaneki, tanpa diduga Kaneki menyerahkan kunci mobilnya pada Kang Woo.

"Pakailah kendaraan ku, pergilah, nikmati waktu kalian sebaik-baiknya" tukas Kaneki. Sungguh-sungguh.

Tertegun. "Hyung" Kang Woo menatap Kakak lelakinya itu penuh haru. "Gomawo" tukasnya. Mengambil kunci dari tangan Kaneki.

"Ya. Ini tidak gratis. Kamu harus mentraktirku gimmari setelah ini" Kaneki pura-pura merengut.

"Ara. Kalau perlu akan kubelikan satu stand untukmu".

Kaneki tertawa, Kang Woo juga. Lelaki itu lantas memutari mobil dan segera masuk ke kursi pengemudi.

"Kenapa Kaneki tidak ikut dengan kita?" tanya Kwon Joo. Bingung.

"Dia memberikan waktu untuk kita" jawab Kang Woo sambil memasang sabuk pengamannya.

Kwon Joo tak menyangka akan melakukan hal ini. Namun itulah yang dia perbuat. Menurunkan kaca mobilnya seraya berkata dengan tulus. "Kaneki-ssi, gomawoyo".

"Sudahlah jangan berlebihan, itu cuma mobil. Tapi jangan pulang terlalu larut oke. Jangan mabuk juga, Kang Woo ku sangat payah dalam hal minum".

"Jjinja?" Kwon Joo menoleh ke arah Kang Woo yang mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Aish. Jangan dengarkan dia. Dia suka melantur".

"Ah iya. Buatkan aku satu keponakan ya. Yang sangat lucu. Perempuan boleh, laki-laki juga tidak masalah" tukas Kaneki. Melemparkan seringai nakal.

Wajah Kwon Joo seketika merona. Pipinya terasa panas.

"YAK KANEKI! JUGEULAE!" Pekik Kang Woo. Pipinya juga ikut memerah.

Kemudian ia segera tancap gas, tidak mengucapkan apapun lagi.

Kaneki masih berada di tempatnya berdiri hingga memastikan bayangan kendaraannya menghilang di luar pintu pagar, membaur ke jalan raya di depan sana.

"Do Kang Woo-ya, malang benar nasib percintaan mu. Shakespeare saja akan ikut menangis jika dia masih hidup dan mendengar cerita kalian" kata Kaneki. Lebih kepada diri sendiri.

[COMPLETED!] WHEN OUR MULTIVERSE COLLIDE. (VOICE SCIFI FANFICTION). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang