the Proposed.

158 16 9
                                    

Sebetulnya, saya agak emosional pas menuliskan part ini. Bukan karena DoKang, melainkan karena lagu mendiang Jonghyun Shinee yang saya pakai untuk part ini.
.
Dan sejujurnya, ini pertama kali setelah cukup lama saya memutuskan mendengarkan karya dari mendiang lagi.
.
Baca sambil dengarkan lagunya ya teman2 😭🤧🤧.
.
Rest In Peace Jonghyunie 💖💖💝💝 just being happy and smile from heaven .
.
******************************

"Kematian bukanlah hal yang menakutkan. Yang mengerikan ketika kamu sadar harus ditinggalkan oleh orang-orang yang kamu cintai lebih dulu".
💖💖💖💖💖💖💖💖.

Kang Woo dan Kwon Joo tidak tidur malam harinya. Mereka memutuskan menghabiskan waktu sambil membuat tenda di dalam unit Apartemen Kang Woo. Memasak ramen tengah malam. Menonton film horor, (yang ngomong-ngomong genre yang tidak terlalu disukai Kang Woo).

Kemudian diakhiri dengan menikmati secangkir kopi sambil duduk di teras balkon. Kwon Joo duduk di depan Kang Woo, lelaki itu memeluknya dari belakang. Ada selimut menyelimuti badan mereka.

Menunggu fajar tiba.

Kang Woo menghirup dalam-dalam aroma shampoo miliknya yang masih menempel di rambut Kwon Joo. Kedua lengan kekarnya mengetat di area pinggang Kwon Joo.

"Dulu kupikir hidupku bagai satu mimpi buruk. Setelah kematian Appa, mengejar musuh, dan mendirikan Golden Time. Kemudian aku bertemu dia, diri mu yang satunya. Di awal aku tidak menyukainya, aku bahkan tidak mempercayainya. Namun kejadian demi kejadian membuatku menyadari segala hal. Di dalam suara terdalam Do Kang Woo, pria itu tidak pernah berbohong padaku. Dia selalu jujur, hanya saja caranya mencoba bicara padaku selalu membuatku bingung" Kwon Joo menghela nafas panjang.

Wanita itu mengangkat kelima jemarinya yang kini bertautan erat dengan kelima jemari di tangan kanan Kang Woo.

"Tapi aku selalu mempercayainya, aku percaya pada kata hatiku. Bahkan saat ia mencoba menjauh dariku dan tim setelah peristiwa ledakan tersebut. Sebab aku sangat sadar, Kang Woo Timjang tak mau terluka. Berkali-kali dia memintaku untuk berhenti, menyuruhku merawat telingaku, dia bilang waktunya tak banyak. Saat itu kupikir karena dirinya sendiri sehingga aku tetap bersikeras untuk terus menahannya. Bahkan setelah apa yang dia perbuat padaku".

Do Kang Woo dibelakang Kwon Joo seketika menegang. "Apa yang sudah dia lakukan padamu?" tanyanya. Mencoba tetap tenang.

"Dia...." Kwon Joo membasahi bibir bawahnya yang mendadak kering. "mencekik ku".

Nafas Kang Woo seketika memburu. Ia tidak mengatakan apapun dan memilih diam.

" Meski akhirnya aku tahu itu bukan murni keinginannya, tapi tetap saja, rasanya menyakitkan. Aku hampir saja meninggalkannya andai saja Kanit Na tidak menyemangati diriku".

Kang Woo bisa menangkap kesedihan juga kekecewaan dalam suara Kwon Joo.

"Kalau ini bisa membuatmu lebih baik. Mendiang Kang Kwon Joo pernah menusukku dengan pisau. Dua kali. Ketika dia mengalami black out".

Kini Kwon Joo yang terkejut. Menolehkan kepala melewati bahu, ia segera berkata. "Mianata". bisiknya lirih.

"Hajima. Harus berapa kali kukatakan, dia bukan dirimu. Dan sejujurnya, aku merasa lega dalam beberapa bagian karena itu".

Kwon Joo menatap dalam ke sepasang netra Kang Woo. "Sejujurnya aku juga. Aku bersyukur Do Kang Woo di hadapanku hidup penuh kegembiraan".

Kang Woo menundukkan kepalanya. Satu tangannya berpindah untuk menahan bahu kanan Kwon Joo, sementara tangan kirinya menarik lebih erat tubuh wanita tersebut. Dan mereka mulai kembali berciuman.


Kwon Joo menghentikan ciuman mereka sejenak hanya untuk duduk di atas pangkuan Kang Woo. Melingkarkan kedua tangan pada lehernya lantas menciumnya dengan lebih dalam .

Namun, Kwon Joo terkejut saat setitik air membasahi pipinya. Itu dari sepasang netra Kang Woo. Dia menangis. Membuat ciuman mereka lagi-lagi terjeda. Kang Woo sedikit memundurkan tubuhnya.

"Bolehkah aku bersikap egois. Tidak membiarkanmu pergi dan membuatmu tetap di sampingku?" suara Kang Woo bergetar.

Dada Kwon Joo teremas. Begitu menyesakkan.

"Kang Woo-ya....".

"Tapi jika aku berbuat begitu, aku hanya akan melihatmu sekarat dan mati perlahan-lahan. Aku tak bisa melewati hal seperti itu lagi. Kehilanganmu dua kali hanya akan membuatku betul-betul binasa".

Kwon Joo mendongak. Satu tangan memegang dadanya. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Ya benar aku memang egois brengsek yang tidak tahu terima kasih. Harusnya aku puas setelah mendapatkan semua ini tapi aku tidak bisa. Kamu tahu kenapa? Karena mencintai membuatmu menjadi sangat egois".

Kwon Joo menurunkan lagi wajahnya. Sepasang iris mereka bertemu. Mata Kang Woo memerah. Dadanya naik turun akibat menahan campuran perasaan yang meluap. Kwon Joo tahu itu karena dia sendiri tengah merasakan hal serupa.

Kang Woo menjulurkan lengannya, jemarinya dengan perlahan menyapu bagian rahang sisi kanan Kwon Joo. Membuat darah wanita itu berdesir hebat. Kwon Joo juga bisa mendengarkan bunyi detak jantung mereka yang menggila.

"Apa yang akan kukatakan padamu setelah ini bakal terdengar sangat gila, namun aku takut, kita tak akan memiliki kesempatan lagi setelah ini. Dan meski ada, aku berjanji akan mencarinya untuk kita, bisa saja membutuhkan waktu amat lama. Oleh sebab itu" Kang Woo berhenti bicara.

Lelaki itu menunduk sesaat, mengumpulkan seluruh tekadnya. Ketika kembali menatap Kwon Joo, sepasang retinanya begitu bercahaya dipenuhi keyakinan. Menatap tepat ke dalam hati Kwon Joo melalui sepasang manik coklat indah wanita itu, Kang Woo berkata.

"Kang Kwon Joo. Kamu yang berasal dari dunia lain. Kamu yang memiliki kemampuan dan kekurangan nyaris sama sepertiku. Kamu yang membuatku nyaris gila sejak pertama bertemu. Maukah kamu menikah denganku??".

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

SAYA NULIS APAAA?! PART INI SEBENARNYA GA ADA DALAM RENCANA AWAL SAYA! TAPI DUA HARI LALU TERCETUS BUAT MENULISKANNYA. EFEK LAGU JONGHYUN 🤧🤧🤧😭😭.

Dan, sejujurnya ini satu part panjang sekali. Sepanjang jalan kenangan Shinee saat masih trainee. Tapi sengaja saya putus sampai bagian ini saja.

Iya saya tahu. Saya jangan dihajar ya 🤧😭.

Tinggalin vomment ya teman2 biar saya semangat edit dan upload wkkwkwkw. Buat yang belum follow, yuk cuss follow dulu.

Kelanjutannya baru akan saya post lagi Minggu ya . Warm& regards.

[COMPLETED!] WHEN OUR MULTIVERSE COLLIDE. (VOICE SCIFI FANFICTION). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang