Jangan lupa voment yEOroBunDeuL 💚***
Hari ini Renjun tidak masuk sekolah karena tiba-tiba jatuh sakit. Renjun tidak tau kenapa saat dia bangun tidur kepalanya merasa begitu pusing dan demam padahal semalam baik-baik saja. Bahkan begadang melayani suaminya yang seperti kesetanan. Walaupun demikian Renjun tidak menolak dan tetap menurut di gempur habis-habisan sampai dini hari. Gila.
Mark yang mudah panik pun langsung membawanya ke rumah sakit karena takut terjadi sesuatu pada Renjun. Sebelumnya Renjun tidak pernah sakit serius. Paling hanya demam biasa, batuk atau pilek. Tapi demam tinggi kali ini membuatnya khawatir sekali sampai ia rela meninggalkan pekerjaannya demi membawa sang istri ke rumah sakit.
"Dek, ke rumah sakit, ya?" ujar Mark cemas.
Si kecil menggeleng lemah. "Gak usah, mas kan kerja. Lio minum obat aja," tolaknya.
"Gak bisa. Demam tinggi gini masa dibiarin. Mas gak masuk kerja, kita nanti ke rumah sakit."
"Mas--"
"Gak boleh bandel, sayang."
Setelah memaksa Renjun agar mau dibawa ke rumah sakit, Mark pun meraih ponselnya untuk menghubungi sang sekretaris untuk memberitahu.
"Halo, Ken? Kenapa pagi-pagi nelpon?"
"Handle pekerjaan saya hari ini. Saya ijin." ujar Mark tanpa pikir panjang.
"Kenapa, Ken?"
"Lio sakit. Udah dulu, ya."
Setelah memutuskan telepon Mark pun kembali fokus pada si kecil yang masih diam. Ia sentuh kening si kecil yang masih terasa panas. Ada perasaan bersalah melihat kesayangannya harus berakhir sakit setelah digempur semalaman.
Apakah itu efek dari kegiatan mereka semalam? Ya.. mungkin Renjun kelelahan.
Abis digempur 20 ronde langsung tumbang:( kasian bini gue. Dasar hormon kurang ajar.
Mark merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol diri.
Diseberang sana, Mina menggerutu sinis setelah mendapat kabar Mark tidak bisa datang ke kantor lantaran adiknya sakit. "Cuma gara-gara tuh bocah sakit aja sampe gak masuk."
***
Pulang dari rumah sakit Renjun istirahat di kamar. Badannya jadi lemas, nafsu makannya hilang. Dokter bilang kekebalan tubuh Renjun sedang turun jadi saat kelelahan sedikit pun langsung jatuh sakit. Untuk masalah demam, itu disebabkan oleh angin AC yang terlalu kencang. Ya.. karena semalam mereka didominasi rasa panas jadi tidak merasa kedinginan sama sekali meskipun AC menyala.
"Makan dulu abis ini minum obat." ucap Mark sambil menyuapkan nasi bubur untuk Renjun.
Namun Renjun menggeleng kuat, menutup rapat bibirnya enggan menelan suapan Mark. "Nggak mau, pahit!"
"Namanya lagi sakit ya makanan apa pun gak enak. Nanti kalo udah sembuh baru enak lagi." tutur Mark.
Renjun mencebikkan bibirnya sambil memancarkan sorot sedih. "Gak mau mas.." rengeknya.
"Satu suap aja sayang. Ayo buka mulut... Aaaa..."
Kukuh Renjun tetap menggelengkan kepalanya menolak. Mark menghela nafas lelah. "Kalo gak mau makan mas marah, nih." ancam Mark.
"Ih!" Renjun merengut kesal. "Yaudah satu suap aja!"
"Iya. Dah buka mulut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Wife • MarkRen✓
Non-FictionMark: 26thn Renjun: 16thn Innocent Wife || Mark X Renjun 🐊 BL / bxb / gay / yaoi / homo Local AU NC21!!!!! Start: 20.06.20 @2020