32

5K 613 59
                                    


***

"Mas Ken kok gak bilang kalo ke luar kota nya sama sekretaris cewek?!"

Itu adalah pernyataan pertama yang Renjun lontarkan begitu mereka baru masuk mobil. Si kecil merasa dibohongi karena tidak tau apa-apa tentang Mark yang sekarang memiliki sekretaris dan lagi ternyata seorang wanita. Sebab selama ini Mark tidak memiliki sekretaris, kan?

"Sayang, mas bisa jelasin nanti. Sekarang mas anter Lio pulang dulu terus mas balik ke kantor. Nanti sore mas jemput ke rumah bunda kita pulang ke apartemen." jawab Mark panjang lebar.

Bukan itu jawaban yang Renjun mau. Dia menatap tajam ke arah Mark dengan ekspresi wajah dibuat garang meskipun gagal karena justru terlihat menggemaskan.

"Jawab jujur ih, bukannya mas gak punya sekretaris?" tanya Renjun lagi, mendesak sang suami. Renjun hanya tidak suka dari cara Mina menatapnya yang seperti sinis padahal dia istri Mark, atasannya.

"Iyaa. Dia sekretaris baru, sayang. Dia baru dua hari kerja terus mas ada tugas di luar kota jadi ya dia ikut." terang Mark mencoba menenangkan Renjun yang terbakar cemburu.

"Lio gak suka sama dia," kata Renjun to the poin.

"Loh kenapa?"

"Pokoknya gak suka aja. Dia liatin Lio sinis, kan Lio istri mas Ken! Apa perlu Lio bilang kalo mas suami Lio?" Renjun kepalang kesal. Ia benar-benar tidak menyukai gadis itu dalam sekali lihat. Entah kenapa.

"Mas boleh cari sekretaris tapi yang kalem gitu, gak judes kayak yang tadi." ujarnya lagi.

Mark pun menghela napas, lantas meyakinkan agar Renjun tidak perlu khawatir tentang Mina.

"Iyaa. Nanti mas pikirin lagi."

*
*

Esok harinya. Renjun duduk di halte menunggu bus sendirian sebab Mark tidak bisa menjemputnya. Alhasil Renjun memutuskan untuk naik bus. Dia menolak tawaran Haechan diantar ke kantor Mark karena arahnya berlawanan. Meskipun sudah dipaksa Renjun tetap menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan. Akhirnya Haechan mengiyakan dan pulang duluan.

Dan disinilah Renjun, duduk di halte menunggu bus sudah sepuluh menit tapi tidak kunjung datang. Tiba-tiba sebuah motor berhenti di halte tempatnya menunggu. Dua motor besar dengan pengendara menggunakan helm full face berhenti di sana.

Renjun terkesiap. Ia takut dua orang itu penculik atau penjahat. Namun setelah orang itu melepaskan helmnya, nampaklah wajah Jaemin dan Jeno. Keduanya memandang renjun yang duduk sendirian di halte.

"Bara, Bisma.."

Jaemin turun dari motornya sedangkan Jeno masih bertahan di atas kendaraannya.

"Ngapain disini sendiri, nanti diculik." tanya Jaemin.

"Nunggu bis, lah." jawab Renjun.

"Tumben gak dijemput kakak?" tanya Jaemin lagi.

Dijemput Mark maksudnya. Iya.. Jaemin kan taunya Mark itu kakaknya Renjun.

Renjun menggeleng. "Mas Ken sibuk."

"Aku anterin ayo." kata Jaemin.

"Eh? Tapi aku mau ke kantor ayah dulu," suami maksudnya

"Nggak papa aku anterin ke sana. Jangan di sini sendirian."

Innocent Wife • MarkRen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang