𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒! akaashi

[6/10]

Pertemuan (Name)-nee dengan Kuroo-san itu ...

♡♡♡

"Aku sudah menyelesaikan urusanku,"

"Ya,"

"Aku akan datang ke sana,"

"Ya— tunggu, apa?!"

♡♡♡

Mengelap peluh, Keiji mendudukkan diri di atas bench. Usai meneguk sebotol air mineral, Keiji mengalihkan pandangan dengan menatap senpainya.

"Bokuto-san, berhentilah cemberut seperti itu. Ini sudah larut mala—"

"TAPI AKU MASIH MAU MAIN LAGI!!! BERI AKU TOSS!!"

"Bokuto-san, tadi kan su—"

"Maa~ maa~ Brokuto, kita lanjut besok saja," ujar Tetsurou.

Koutaro menautkan kedua alisnya tanda sebal.

"TAPI AKU—"

"Ada ribut-ribut apa ini?"

Mendengar suara seorang gadis asing, Koutaro serta Tetsurou menoleh. Berbeda dengan mereka, Keiji memijat pangkal hidungnya.

"Mengapa dia malah datang disaat begini ... "

Melangkah masuk, gadis yang mengenakan pakaian casual memasang raut bingung. Tangan kanannya memegang paperbag —yang sepertinya berisi makanan.

Tetsurou dengan senyum ala om pedonya kini mendekati sang gadis.

"Oya oya Ojou-chan, apa kau tersesat?"

"Tidak," senyuman khas ia lemparkan.

"..."

Raut herannya kini mencerah kala netra menatap Keiji yang tengah menunduk.

"Kei sayang!!!"

"..."

"..."

"SAYANG?!" pekik Tetsurou. Koutaro yang terkejut, refleks melempar bola voli ke mukanya.

"(Name)!!" Koutaro berteriak girang.

Mengabaikan keduanya, (Name) memilih mendekati Keiji. Menangkup kedua pipi tuk menghadapnya, ia mengulas senyuman khas.

"Aku datang melihatmu loh,"

Cup!

Kecupan dikening ia daratkan. Keiji membeku dengan wajah pucat. Tetsuroi saking shocknya kini jatuh berlutut.

"INI TIDAK MUNGKIN!"

"Apanya yang tidak mungkin?"

"Akaashi memiliki pacar lebih dulu dari pada aku!!"

"..."

"..."

"Kuroo-san, dia kakakku,"

"..."

"..."

"Hah?"

•Omake•

"Kalian tidak ke kantin?"

"Eh? Belum ... kami baru selesai latihan,"

"Kantinnya sudah tutup loh,"

"HAH?!"

"Ya makanya aku membawakan kalian makanan, nih,"

... entahlah. Aku bingung menjelaskannya.