11💫

13 7 1
                                    

"Tiga pentol korek yang ditengah anak monyet" suara itu berhasil membuat Kesya menahan amarahnya hingga wajahnya terlihat memerah.

"HEH!" Teriak Kesya seraya menghampiri ke sumber suara

Pria tinggi dengan warna kulit yang sedikit berkecoklatan, ya sepertinya dia junior mereka,
Di koridor itu sangat ramai, namun dengan keberaniannya Kesya tetap menghampirinya

"Akh sakit sakit" Kesya menarik telinga laki laki itu kasar, teman-temannya menertawainya

"Makan tuh anak monyet" ia menariknya lebih kencang lagi

"Udah Sya kasian" Meli hanya berdiri di samping Reta seraya memeluk buku-bukunya

"Akh.. iya ampun, ampun"

Jangan heran kenapa Kesya bisa menarik telinga laki-laki itu, biasanya laki-laki lebih tinggi dari wanita, namun Kesya adalah seorang pelatih takraw, tinggi tubuh Kesya memang seperti bak model, tinggi bahkan Meli dan Reta pun tidak bisa menyaingi tingginya, namun Kesya memiliki tenaga layaknya laki-laki

Bisa di bilang tomboy namun siapa sangka seorang Akbar bisa membuatnya jatuh hati sampai BUCHEN.

"Maafin temen saya kak, mulutnya emang gitu lemes" ucap salah seorang teman pria itu

"Sya ayo, jangan buang-buang waktu" Reta geram sekali karena pada dasarnya ia tidak suka menunggu

Kesya melepaskan tangannya
"Bersyukur tuh kuping ga copot, makanya kalo punya mulut dijaga" Kesya menatap tajam laki-laki di depannya

"Iyaa maaf mba jago"

DI AULA KAMPUS
...
Mereka masih berada dikampus hingga pukul 14:00 wib, tak lain mereka semuanya melakukan kegiatan UKM hingga selesai, kampus itu memang memiliki banyak bidang terutama Reta yang sangat gemar menyanyi, Meli mengikuti dance, dan Kesya mengikuti sepak takraw.

"Cape banget" Meli mengibas-ngibaskan tangannya

"Asli" Kesya pun kesulitan bernafas karena seluruh tenaganya sudah keluar saat latihan di lapangan tadi

IRI, BILANG BOS

"Buset ikut dong" Meli menghampiri Reta yang sedang sibuk membuka aplikasi TIKTOD

"Ih ini aja, bisa nih gue"

"Bosen Mel" Scrollnya kembali

"Tunggu, ini vidio siapa, kek kenal?" Meli mengerutkan dahinya saat melihat vidio di branda tikt*k

"Bokap gue" ucap Reta seraya tertawa kecil

Meli membelakkan matanya
"DEMI APA? OM BIMO MAEN TIKT*K?" suaranya mengundang Kesya kepo

"Iya ge ini mah bokap lo" kedua temannya terkejut

"Biasa aja kale, anaknya kan seleb masa bapaknya engga" ucap Reta

"Wagelaseh, tapi boleh juga followers bokap lo"

"Iya dong"

"Gabut gabut jadi seleb" Kesya membaca caption vidio yang di posting Bimo "anjiw boljug" ucap Meli

"Ih malah ngegibahin bokap gue sih? Mau buat kaga?" Tanya Reta

"Kuy lah, ayo Sya" Meli mengajak Kesya

"Maaf aja ya, gue kaga demen begituan"

"Yaudah kalo ga mau, ga maksa" ucap Reta dan memulai vidionya

Dan.. mereka berdua pun membuat vidio tikt*k sementara Kesya hanya memperhatikan
Bersyukur aula kampus sudah sepi, tapi tunggu. Malik yang baru saja datang menghampiri mereka, ia tak sendiri dia bersama kedua teman futsalnya.

Baru beberapa hari Malik kuliah di kampus ini, ia sudah cukup memiliki banyak teman, karena pada dasarnya ia juga memiliki wajah yang tampan.

Reta menghentikan aktivitasnya, ia mengambil handphone rose goldnya kembali.

Malik dan kedua temannya hanya mengambil tas yang memang biasanya di letakan di aula kampus oleh mahasiswa lainnya

Malik mengambil botol air minum di tasnya, ia membuka dan meneguknya

Gleg.. gleg

"Ahhh..."

"Gue duluan ya" ucap salah seorang temannya

"Oke ati ati" jawab Malik

"Gue juga duluan ya, mau jemput cewe gue soalnya" ucap teman di sebelah Malik

"Yoi"

Meli memutar bola matanya malas, kemudian ia menoleh ke arah Reta yang kini sedang menatap MALIK

"EKHEM" dehem Meli keras Reta dan Kesya menoleh ke arah Meli begitupun Malik

"Pulang yok, aus nih gue" ucap Meli

"Aus mah minum" ucap Kesya saat ia ingin memberikan botol air minumnya ternyata kosong

"Nih" Reta memberikan botol airnya kepada Meli

ANJIR GA PEKA
GUE NYURUH PULANG KARENA GUE TAU
LO BAKAL SALFOK MULU, APALAGI NANTI KALO CEWEKNYA DATENG-Batin Meli

"Thanks" Meli mengambil botol itu dari genggaman Reta.

Lumayan dekat posisi antara Reta dan Malik, kemudian Malik menghampiri mereka
"Boleh gabung ga?"

Reta membelakkan kedua matanya
ANJIR
NIH ORANG MAU GABUNG MAEN TIKTOD?

"Soalnya kalo gue duduk sendiri ngerasa asing di situ" ucap Malik lagi

"Oh, yaudah" ucap Reta canggung "silahkan" lanjutnya kemudian Malik duduk di tengah tengah Reta dan Kesya

"Kalian main apa tadi?" Tanya Malik

"Tikt*k" jawab Meli

"Oh yang joget joget itu" Malik mengangguk "loh kok Kesya ga ikut" lanjutnya

BAWEL BANGET SIH LO MANTAN

"Ga suka" jawab Kesya

"Lo kenapa?" Kesya bertanya kepada Reta

"Em.. gue kenapa? E-e gue gapapa" Ucap Reta

Malik mengelap keringatnya dengan sapu tangan miliknya, sesekali Reta menoleh ke arahnya, wajahnya masih persis seperti dulu, tidak ada yang berubah ya mungkin bentuk tubuhnya saja yang mulai berubah, tubuhnya mulai besar. Ck dulu kan masih SMP

"Buset, keringet lo banyak banget" ucap Kesya
"Kan gue abis main futsal" jawabnya dengan suara yang sedikit serak kemudian Malik membuka botol air minumnya dan meneguknya kembali

"Gue punya pertanyaan nih gaes" Mereka menatap ke arah Kesya "jawab ya?" lanjutnya

"Kenapa keringet rasanya asin?"

"Karena? Em-ee apa?" Meli menunggu jawaban dari Kesya

"Ya kan di dalam tubuh kita mengandung garam" ucap Reta

"Ya karena sebagian kelenjar minyak kita mengandung garam, makanya setiap kita berkeringat rasanya asin" Malik melengkapi jawaban Reta

"Salah" ucap Kesya

"Terus?"

"Karena setiap perjuangan ga ada yang manis wkwk" ucapnya seraya tertawa

"Iya juga ya?" Gumam Meli

"Ah teori dari mana itu? Ga ada hubungannya" Bantah Malik

"Ada dong, lo sama mantan aja dulu punya hubungannya, terus kenapa perjuangan sama keringat ga ada hubungannya?" Fix semua terdiam termasuk Reta dia benar-benar tau sindiran yang di lontarkan Kesya pada Malik

BAGOS
LOP KESYONGGG!!!

SEE YOU NEXT TIME🕊
BABAY JANGAN LUPA VOTE XIXI👉👈

Move'on Kuy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang